Sebagian wanita mungkin berpikir pergi ke dokter kandungan hanya dilakukan saat sedang hamil. Padahal, saat dalam kondisi tidak hamil sekalipun, pergi ke dokter kandungan itu sifatnya penting, lho.
Rutin check-up ke dokter kandungan dapat dilakukan guna memeriksakan kesehatan reproduksi dan juga untuk mencegah kondisi penyakit tertentu. Untuk tahu informasi lebih lengkap mengenai alasan harus pergi cek ke dokter kandungan, simak informasi berikut ini.
Mengenal Dokter Kandungan
Dokter kandungan umumnya memiliki gelar ”Sp. OG” atau spesialis obgin. Kata “Ob” atau obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang menangani kondisi kehamilan, ibu hamil, dan janin, serta menangani kondisi pascapersalinan.
Sedangkan “gin” atau ginekologi merupakan ilmu kedokteran yang memeriksa dan menangani kesehatan organ reproduksi wanita.
Kendati berbeda, namun obstetricians serta gynecology saling berhubungan dan spesialisasinya dipersatukan. Oleh karena itu, walau sedang tidak hamil, Anda tetap bisa memeriksakan kesehatan reproduksi ke dokter kandungan.
Nah, menjaga kesehatan reproduksi ini wajib dilakukan sejak dini, baik sebelum merencanakan kehamilan atau sebelum menikah. Bahkan, The American College of Obstetricians and Gynecologist merekomendasikan wanita untuk melakukan pemeriksaan rutin organ reproduksinya sejak memasuki usia 13 atau 15 tahun.
Pergi cek ke dokter kandungan juga bisa dilakukan ketika Anda sudah mulai aktif berhubungan seksual.
Artikel Lainnya: Tes Kesuburan Sebelum Menikah, Cara Deteksi Kemandulan Sejak Dini
Pentingnya Memeriksa Kandungan Meski Tidak Hamil
Adapun beberapa alasan mengapa wanita butuh memeriksakan kandungan atau organ reproduksinya meski sedang tidak hamil. Berikut daftarnya:
1. Ingin Melakukan Program Hamil
Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, wanita yang ingin mewujudkan kehamilan harus melakukan pemeriksaan diri ke dokter kandungan terlebih dahulu.
Pemeriksaan ini penting untuk memastikan bahwa kondisi organ reproduksi Anda telah siap untuk melakukan program hamil. Biasanya dokter akan memberikan informasi berupa anjuran, pantangan, dan obat apa yang harus dikonsumsi wanita agar bisa cepat hamil.
2. Mengatasi Masalah Menstruasi
Sebagian besar wanita pasti mengalami nyeri perut saat sedang menstruasi. Akan tetapi, beberapa dari mereka mungkin akan mengalami nyeri hebat hingga membuat aktivitasnya terganggu.
Kalau sudah begini, wanita membutuhkan obat atau perawatan guna mencari tahu penyebab sakit saat menstruasi dan juga cara mengatasinya.
Untuk mengatasi nyeri haid, wanita memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk melihat apakah ada gangguan atau kondisi kesehatan lain yang mendasari.
3. Mengatasi Kesehatan Organ Vagina
Jika sebelum menikah sudah aktif berhubungan seksual, pemeriksaan ke dokter kandungan sifatnya jadi penting untuk memastikan Anda tidak mengidap infeksi menular seksual.
Beberapa gejala yang mungkin muncul ketika organ intim terinfeksi adalah vagina berbau tidak sedap, vagina gatal, muncul rasa nyeri ketika buang air kecil, serta muncul bengkak atau ruam.
4. Screening
“Jika tidak sedang program hamil, pemeriksaan ke dokter kandungan juga dapat dilakukan untuk screening. Screening dilakukan guna mengetahui apakah ada benjolan kista, kanker, atau tumor yang mungkin terdapat dalam rahim. Pemeriksaan ini penting untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujar dokter yang akrab disapa dr. Vita.
Artikel Lainnya: Bisakah Disleksia Dicegah Sejak dalam Kandungan?
Apa Saja Pemeriksaan yang Dilakukan oleh Dokter Kandungan?
Selama proses pemeriksaan, Anda harus berkata jujur tentang riwayat kesehatan diri sendiri. Anda bisa menceritakan, apakah selalu mengalami menstruasi yang tidak teratur? Apakah haid sering disertai nyeri atau kram perut? Atau, apakah sering mengalami keputihan dan sebagainya?
Hal itu semua wajib dijelaskan kepada dokter kandungan agar ia bisa mendiagnosis kondisi kesehatan reproduksi Anda dengan benar. Lalu, jenis pemeriksaan apa saja yang biasanya dilakukan saat berkunjung ke dokter kandungan?
1. Melakukan Pemeriksaan Fisik Dasar
Pemeriksaan fisik dasar akan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan di leher (untuk mengetahui kelainan tiroid), pemeriksaan payudara, dan pemeriksaan eksternal vagina.
Pemeriksaan fisik dasar bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan, seperti infeksi atau munculnya benjolan di area tubuh yang diperiksa.
2. Melakukan Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul kerap membuat wanita jadi tidak nyaman. Pasalnya, untuk memeriksa kondisi panggul, dokter akan menggunakan dua jari yang akan dimasukkan ke dalam vagina.
Cara ini dilakukan untuk memeriksa organ internal wanita lebih jelas. Dokter mungkin juga dapat menggunakan spekulum untuk membuka dinding vagina dan melihat kondisi leher rahim.
Apabila berniat melakukan pap smear, dokter akan mengumpulkan sampel sel rahim sebelum spekulum dilepas. Hanya saja, pemeriksaan ini baru bisa dilakukan oleh wanita yang berusia 21 tahun ke atas.
Artikel lainnya: Alasan Penting Anda Harus Rutin Cek Kandungan saat Hamil
3. Pemeriksaan Bimanual
Ketika spekulum dilepas, dokter bisa melihat ukuran rahim dan memeriksa lebih lanjut untuk memastikan tidak ada rasa sakit yang muncul. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan secara manual, di mana dokter akan menggunakan jari yang sudah dilumasi. Bila perlu, tes dubur juga dilakukan dengan cara memasukan jari ke dalam organ tersebut.
Selain untuk memastikan kondisi organ reproduksi, Anda juga bisa bertanya kepada dokter kandungan mengenai hal lain. Misalnya, Anda bisa menanyakan bagaimana cara mencegah kehamilan, vaksin apa yang harus didapatkan, atau adakah pemeriksaan penunjang lain yang perlu dilakukan.
Dengan begitu, Anda dan juga dokter sama-sama bisa mendapatkan gambaran lengkap mengenai kondisi kesehatan organ reproduksi.
Penting untuk mengabaikan rasa malu ketika pergi ke dokter kandungan. Minta orang tua atau saudara untuk menemani pemeriksaan pertama Anda. Untuk tahu informasi kesehatan atau pemeriksaan penting lainnya, baca terus artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter, ya.
(OVI/JKT)