Vagina yang sehat akan terasa bersih, tidak gatal, dan tidak berbau aneh. Bila kebersihannya tidak terjaga, vagina bisa berbau. Apa saja penyebab vagina bau tak sedap?
Sebelum membahas lebih lanjut, Anda harus tahu bahwa terdapat bakteri yang memang keberadaannya normal (flora normal) di vagina.
Bakteri dan cairan di vagina tersebut menjaga keseimbangan pH vagina pada 4,5. Nah, gabungan flora normal dan cairan inilah yang menimbulkan bau pada vagina. Karena itu, bau di vagina pada dasarnya normal.
Akan tetapi, ketika bau di vagina berlebihan dan aneh, artinya ada masalah. Meskipun tidak ada patokan jelas, bau vagina yang abnormal biasanya disertai gejala seperti gatal, panas, iritasi, atau keputihan berlebih.
Bau yang berlebihan ini kemungkinan merupakan hasil dari siklus menstruasi, cara membersihkan vagina, atau aktivitas yang Anda lakukan. Ditambah lagi, mengingat pangkal paha berisi kumpulan kelenjar keringat, tak heran kalau vagina akan memiliki bau tertentu.
Aroma vagina yang sehat umumnya tidak menimbulkan bau tak sedap, meskipun tentu saja ada sedikit aroma amis. Namun, pada vagina yang memiliki masalah, biasanya bau yang ditimbulkan sangat menyengat, bahkan terkadang berbau busuk.
Ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab vagina bau, yaitu:
1. Penyakit Menular Seksual
Salah satu penyebab vagina bau tidak sedap adalah adanya penyakit menular seksual yang disebut trikomoniasis. Kondisi ini juga disebabkan oleh parasit yang merupakan salah satu penyebab infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit ini umumnya tidak memiliki gejala spesifik. Penderita trikomoniasis akan memiliki vagina yang berbau busuk dan menyengat. Jika mengalami kondisi ini, maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan tepat.
Artikel lainnya: Ratus Vagina Menyebabkan Keputihan, Mitos atau Fakta?
2. Infeksi Jamur
Vagina berbau tidak sedap juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur pada organ intim. Berbeda dengan trikomoniasis, infeksi jamur pada vagina biasanya akan menimbulkan bau menyengat yang disertai rasa gatal berlebihan.
Penyebab infeksi jamur pun beragam, misalnya kebersihan vagina kurang dijaga atau jarang mengganti celana dalam.
3. Celana Dalam Terlalu Ketat
Selain menyebabkan selangkangan jadi lebih hitam, pemakaian celana dalam yang terlalu ketat juga bisa menimbulkan bau tidak sedap di vagina.
Celana dalam yang ketat akan membuat area vagina lebih lembap karena sirkulasi udara tidak lancar. Alhasil, area vagina jadi lebih berkeringat dan menyebabkan bau menyengat muncul.
Kenakanlah celana dalam yang tidak terlalu ketat dan berbahan katun agar sirkulasi udara dari area sekitar pangkal paha masih bisa masuk. Vagina Anda pun bisa “bernapas”.
4. Tidak Membersihkan Vagina
Sebenarnya, Anda tidak perlu menggunakan sabun khusus untuk membersihkan vagina. Karena, pada dasarnya vagina sudah memiliki metode pembersihan otomatis ketika kotor dan perlu dibersihkan.
Vagina akan memproduksi lendir yang nantinya akan membawa keluar kuman dan sisa-sisa kotoran dari dalam vagina. Menggunakan sabun khusus hanya akan mengganggu keseimbangan pH di dalam vagina dan memperburuk masalah.
Gunakan air mengalir untuk membersihkan vagina. Lakukan setiap hari saat mandi. Selain itu, saat menstruasi dan keputihan, membersihkan vagina wajib dilakukan dan harus dilakukan lebih sering dari biasanya.
Artikel lainnya: Amankah Membersihkan Vagina dengan Tisu Basah?
5. Jarang Ganti Pembalut
Saat menstruasi, darah yang keluar akan menempel di permukaan pembalut dan secara tidak langsung bersentuhan dengan dinding vagina.
Jarang mengganti pembalut justru membuat dinding vagina jadi lebih bau dan kotor. Hasilnya, lebih banyak kuman dan bakteri muncul dan tinggal di dalam vagina.
Untuk mencegahnya, gantilah pembalut minimal tiga kali dalam sehari. Lalu, bila pembalut terasa sudah penuh, segera ganti pembalut Anda.
6. Bakterial Vaginosis
Penyebab bau vagina yang sangat amis dan busuk bisa jadi karena kondisi bakterial vaginosis (BV). Kondisi ini disebabkan pertumbuhan berlebihan dari bakteri yang memang secara alami ditemukan pada vagina.
Selain bau, kondisi ini dapat menyebabkan keluhan gatal, nyeri, atau panas saat berkemih, juga keputihan hijau atau abu-abu.
7. Benda Asing di Dalam Vagina
Penyebab miss V berbau– khususnya bau busuk – salah satunya karena benda asing yang tertinggal di dalam vagina, contohnya pemakaian tampon yang lupa diganti. Walaupun terdengar aneh, hal ini cukup sering terjadi.
Artikel lainnya: Berbagai Penyakit dan Kelainan Vagina yang Perlu Diwaspadai
8. Kurang Bersih Saat Membersihkan Vagina
Air seni yang terkumpul pada area kewanitaan atau pakaian dalam dapat menjadi penyebab vagina bau. Jika Anda mencium bau kurang sedap seperti pesing atau bau zat kimiawi, maka kemungkinan perlu perhatikan lagi kebersihan setelah BAK.
Coba basuh menggunakan air dengan arah dari depan ke belakang, kemudian keringkan dengan tisu.
9. Keringat
Sama seperti pada bagian tubuh lainnya, keringat pada area selangkangan pun dapat menimbulkan bau kurang sedap. Jadi, setelah berolahraga, selalu mandi dan berganti pakaian, termasuk pakaian dalam.
Mengingat cuaca Indonesia yang panas, pemakaian baju sehari-hari yang berbahan adem dan tidak ketat juga membantu mengurangi keringat di area selangkangan.
10. Pola Makan
Pola makan bisa memengaruhi aroma tubuh, termasuk di area kewanitaan. Umumnya, penyebab vagina berbau yang satu ini tidak berlangsung lama dan hanya timbul bila Anda mengonsumsi makanan penyebab bau saja.
Itulah beberapa penyebab vagina berbau tidak sedap. Jika bau vagina terus menimbulkan aroma menyengat seperti bau busuk, maka jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter.
Semakin cepat konsultasi, semakin cepat juga diagnosis dan penanganan yang akan didapatkan. Pakai Live Chat di KlikDokter untuk konsultasi ke dokter lebih cepat.
(FR/JKT)