Perawatan Wanita

Awas, Radang Panggul Bisa Ganggu Kesuburan Wanita

dr. Fiona Amelia MPH, 06 Mar 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda bahwa penyakit radang panggul bisa mengganggu kesuburan wanita? Simak ulasannya di sini.

Awas, Radang Panggul Bisa Ganggu Kesuburan Wanita

Penyakit radang panggul merupakan kondisi yang umumnya dialami oleh wanita yang telah aktif secara seksual. Dalam jangka panjang, penyakit ini dapat mengganggu kesuburan wanita dan menyebabkan masalah lain.

Penyakit radang panggul atau PRP adalah infeksi organ reproduksi wanita, yang mencakup rahim, saluran telur, dan indung telur. Sekitar 25% penyakit ini disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) –seperti bakteri chlamydia atau gonorhea.

Awalnya, kuman- kuman itu hanya menginfeksi vagina atau serviks. Kemudian, bila tidak segera diobati, infeksi menyebar ke area lain. Mulai dari rahim, saluran telur, hingga indung telur. Diperkirakan 1 dari 10 wanita yang terinfeksi chlamydia dan tidak diobati akan mengalami penyakit radang sendi satu tahun setelahnya.

Penyakit radang panggul tingkat ringan umumnya menimbulkan keluhan, seperti:

  • Nyeri perut bawah
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di bagian dalam panggul saat berhubungan seksual
  • Nyeri saat berkemih
  • Perdarahan di luar siklus haid dan setelah berhubungan seksual
  • Darah haid sangat banyak
  • Nyeri haid
  • Keputihan tidak normal, berwarna kekuningan atau kehijauan

Bila terdapat nyeri perut bawah yang sangat hebat, demam di atas 38,50 C disertai mual dan muntah, artinya infeksi berat sudah terjadi.

Infeksi radang panggul yang terdiagnosis dini dan langsung diobati dengan antibiotik selama 14 hari jarang menimbulkan komplikasi. Namun, bila keluhan tidak segera diobati atau sering terjadi berulang kali, sekitar 10% wanita akan mengalami gangguan kesuburan.

Bagaimana hal itu dapat menyebabkan gangguan kesuburan? Ini dimungkinkan karena bekas infeksi pada saluran telur bisa menimbulkan jaringan parut, yang membuat saluran ini menyempit.

Tentunya, kejadian ini akan menyulitkan sel telur bertemu dengan sel sperma, sehingga pembuahan sulit terjadi. Kalaupun sperma berhasil membuahi sel telur, embrio yang sudah terbentuk akan sulit mencapai rahim karena penyempitan yang terjadi. Akibatnya, kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim tidak bisa dihindari.

Berita baiknya, sebagian besar wanita dengan radang panggul dan diobati secara tuntas memilki peluang hamil yang sama dengan wanita yang tidak memiliki riwayat penyakit.

Meski penyakit radang panggul dapat mengganggu kesuburan wanita dan menyebabkan kehamilan ektopik, kondisi ini dapat dicegah. Caranya adalah dengan menggunakan kondom berbahan lateks setiap kali berhubungan dan tidak berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki gejala infeksi.

(NB/ RH)

infeksi menular seksual
Kesuburan Wanita
Radang Panggul