Perubahan hormon umumnya dimulai pada masa pubertas dan mengakibatkan rambut tumbuh di bagian tubuh tertentu, termasuk di vagina.
Namun, dalam beberapa kasus, rambut vagina bisa tidak tumbuh atau bahkan rontok. Jika demikian, apa penyebabnya?
Penyebab Rambut Kemaluan Wanita Tidak Tumbuh
Rambut vagina atau bulu kemaluan memiliki fungsi untuk melawan bakteri penyebab penyakit. Adanya rambut kemaluan juga membantu mencegah vagina terkena infeksi jamur, vaginitis, dan infeksi saluran kemih.
Menanggapi kondisi vagina tanpa rambut, begini tanggapan dari dr. Sepriani Timurtini Limbong
“Tumbuh atau tidaknya rambut vagina akan bergantung dari permasalahannya. Apakah rambut vagina atau rambut pubis ini tidak tubuh sejak awal atau pernah tumbuh lalu ‘rontok?’” ujar dr. Sepriani.
Artikel Lainnya: Teknik Aman Mencukur Bulu Kemaluan Sendiri di Rumah
Ada berbagai penyebab yang bisa menyebabkan rambut kemaluan rontok. “Penyebabnya bisa karena faktor hormonal atau bisa juga karena penyakit kulit tertentu di sekitar kemaluan, seperti radang kulit atau infeksi jamur,” jelas dr. Sepriani.
Dilansir dari beberapa sumber berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan vagina tanpa rambut.
Bertambahnya Usia
Seiring bertambahnya usia, rambut-rambut yang ada di tubuh Anda menjadi tipis dan berubah warna. Lama kelamaan, kondisi tersebut dapat menyebabkan rambut kemaluan rontok dan tidak tumbuh lagi.
Perubahan Hormon
Kondisi vagina tanpa rambut juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon atau disebut dengan insufisiensi adrenal. Kondisi ini ditandai ketika kelenjar adrenal tidak menghasilkan hormon dalam jumlah cukup.
Jika produksi Dehydroepiandrosterone (DHEA) dari kelenjar adrenal menurun, salah satu gejala yang bisa muncul adalah hilangnya rambut kemaluan.
Alopecia
Alopecia areata bisa menjadi penyebab rambut vagina rontok atau tidak tumbuh lagi. Jika mengalami kondisi ini, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang menyerang folikel rambut. Akibatnya, rambut di bagian tubuh seperti vagina jadi rontok.
Artikel Lainnya: Bolehkah Waxing Vagina Sebelum Melahirkan?
Kemoterapi
Obat kemoterapi umumnya digunakan untuk menghancurkan sel kanker. Efek samping kemoterapi adalah membuat rambut seseorang rontok, termasuk rambut di daerah kemaluan.
Vaginitis Atrofi
Vaginitis atrofi ditandai dengan perubahan pada jaringan vulva dan vagina. Vaginitis atrofi terjadi akibat penurunan kadar estrogen dan hal ini dapat dialami oleh wanita menopause.
Ketika menderita vaginitis atrofi, jaringan vulva dan lapisan vagina menjadi tipis, kering, atau tidak elastis. Dampaknya, rambut vagina bisa tak lagi tumbuh.
Dokter Sepriani juga menambahkan, “Jika sejak awal rambut kemaluan belum tumbuh, mungkin bisa konsultasi ke dokter langsung untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya hal ini terkait dengan hormon.”
Dengan berkonsultasi, dokter dapat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memberikan penanganan yang tepat.
Untuk tahu Informasi seputar kesehatan lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter.
(OVI/AYU)