Setiap bulan, wanita yang masih dalam usia produktif mengalami menstruasi. Biasanya haid muncul disertai gejala atau keluhan lain, salah satunya adalah bisul. Cukup banyak wanita yang mengalami hal ini.
Bisul tersebut biasanya muncul menjelang haid dan mengecil, lalu hilang ketika haid sudah selesai. Bisul bisa terasa nyeri ataupun gatal. Hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebenarnya, apa yang menyebabkan bisul muncul saat menstruasi?
Perlu diketahui, menstruasi sangat erat kaitannya dengan beberapa hormon yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron. Kadar hormon-hormon tersebut berubah mengikuti siklus menstruasi.
Kadar estrogen dan progesteron tinggi di awal siklus menstruasi, lalu menurun ketika memasuki masa haid (saat darah haid keluar). Sementara itu, hormon testosteron tetap pada kadar yang sama sepanjang siklus.
Kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi menyebabkan kelenjar minyak kulit menghasilkan minyak lebih banyak, kulit lebih bengkak, dan pori-pori cenderung tertutup.
Akibatnya, minyak berlebih dapat menyumbat pori sehingga timbul jerawat atau yang disebut erupsi akneiformis. Bila tidak ditangani dengan benar dan higienis, jerawat tersebut akan terinfeksi bakteri dan menjadi bisul.
Artikel Lainnya: Haid Dua Kali Sebulan, Apa Penyebabnya?
Bisul saat Haid Karena Kelainan Kulit
Kondisi lain yang mendasari timbulnya bisul saat haid yaitu hidradenitis supurativa. Hidradenitis supurativa adalah kelainan kulit yang melibatkan kelenjar keringat. Umumnya hidaradenitis supurativa terjadi di ketiak, area selangkangan, bawah payudara, dan daerah bokong.
Pada kondisi ini, kulit mengalami benjolan yang meradang, kemerahan, terasa nyeri, dan keluar nanah akibat sumbatan kelenjar keringat. Sama halnya dengan erupsi akneiformis, hidradenitis supurativa juga erat kaitannya dengan perubahan hormon. Itulah sebabnya kondisi ini sering dialami saat awal menstruasi.
Sebenarnya kedua kondisi di atas bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun, bila tidak ditangani dengan baik, bisa saja menimbulkan komplikasi seperti infeksi kulit. Infeksi kulit tersebut mulai dari yang dalam (abses) hingga infeksi berat dalam darah (sepsis) bila bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh.
Karena itu, Anda perlu menghindari memencet bisul dengan tangan kotor atau menggunakan alat seperti jarum atau peniti yang tidak steril. Biasakan membersihkan wajah dan seluruh anggota tubuh menggunakan sabun hingga bersih.
Ini penting untuk mencegah bakteri tertinggal di kulit dan menyebabkan infeksi. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kulit tetap terhidrasi dengan minum air 1,5 – 2 liter setiap hari.
Bisul saat haid memang sangat mengganggu dan sering tidak terhindarkan. Namun bila ditangani dengan baik, bisul tidak akan menjadi infeksi berat dan akan menghilang setelah haid selesai.
[BA/ RVS]