Cara Membaca Masa Kedaluwarsa Kosmetik

Sebagai seorang wanita, sebagian besar dari Anda tentu menggemari kosmetik. Dari yang awalnya hanya memiliki satu lipstik, sampai akhirnya merasa ‘gatal’ kalau belum punya lipstik keluaran terbaru yang lagi ngetren.

Tidak hanya lipstik, berbagai jenis kosmetik lainnya pun tidak ketinggalan untuk dikoleksi. Atau, sekadar membeli kemasan travel size yang ekonomis untuk dicoba. Meski mengoleksi berbagai jenis kosmetik terasa menyenangkan, ternyata benda ini ada masa kedaluwarsanya, lho!

Kalau sudah kedaluwarsa –meski belum habis– kosmetik kesayangan Anda tetap harus dibuang. Jika tidak, alih-alih tampil cantik, bisa-bisa Anda malah mengalami gangguan kesehatan gara-gara kosmetik kedaluwarsa.

Teliti kemasannya

Masa kedaluwarsa suatu kosmetik umumnya tertera pada kemasannya. Masa kedaluwarsa dihitung dari tanggal produksi hingga tanggal produk tersebut layak untuk digunakan.

Untuk kosmetik yang masa kedaluwarsanya kurang dari 30 bulan, masa pakai terbaik sebelum akhirnya kosmetik tersebut tidak layak digunakan (best before) pasti tertera di kemasannya. Namun, untuk kosmetik yang tahan lebih dari 30 bulan, tanggal kedaluwarsanya belum tentu tercantum pada kemasan.

Selain masa kedaluwarsa, ada pula Period After Opening (PAO). Ini adalah masa pakai terbaik dari suatu kosmetik setelah kemasannya dibuka. Simbol PAO ini dapat Anda temukan di kemasan kosmetik berupa gambar pot terbuka dengan tulisan di dalamnya.

Logo ‘6M’, artinya produk tersebut akan berada dalam kondisi prima jika digunakan dalam 6 bulan setelah kemasan dibuka.

Sebenarnya, tidak semua kosmetik dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika Anda gunakan setelah masa kedaluwarsanya. Meski demikian, produk tersebut dapat mengalami perubahan warna, bau, dan teksturnya. Sehingga, tidak lagi berada dalam kondisi prima untuk digunakan.

Kenali usia kosmetik Anda

Agar lebih mudah, berikut jenis kosmetik beserta masa kedaluwarsa pada umumnya.

(NB/ RH)