Saat ini penggunaan skin care sebagai rutinitas perawatan kulit wajah sudah lazim dilakukan, baik pada wanita maupun laki-laki. Tapi, memilih skin care yang cocok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jadi, bagaimanakah cara memilih skin care yang tepat untuk wajah Anda?
Dijelaskan dr. Devina Nova Estikarati selaku Head of ERHA.DNA, cara yang paling mudah untuk menentukan skin care yang tepat untuk wajah adalah dengan mengenali dan paham betul jenis kulit sendiri.
“Dalam mengidentifikasi jenis kulit, selama ini masyarakat secara umum hanya mengenal empat jenis kulit, yakni kulit berminyak, kulit kering, kombinasi, dan sensitif. Padahal, wajah manusia sendiri sebenarnya memiliki 16 tipe jenis kulit,” ujar dr. Devina dalam acara peluncuran ERHA.DNA, di Jakarta, Kamis (24/10).
Untuk mengetahui lebih detail memiliki jenis kulit Anda, bisa dilakukan lewat diskusi dengan dokter kulit atau pakar kecantikan.
Anda juga perlu mengecek kandungan yang ada di dalam produk sebelum membeli. Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, sebaiknya hindari beberapa campuran bahan pengawet berbahaya di dalam skin care Anda, seperti paraben, Sodium lauryl Sulfate (SLS)/ Sodium Laureth Sulfate (SLES), Formaldehyde, dan propylene glycol.
Penggunaan bahan-bahan tersebut diduga dapat memicu beragam masalah kulit jangka panjang. Salah satunya adalah kanker kulit.
Tipe-tipe kulit wajah dan cara memilih skin care yang pas
Secara garis besar, ada tiga tipe kulit berdasarkan kelembapannya, yaitu kering, normal, dan berminyak. Selain empat tipe kulit utama tersebut, banyak juga orang yang memiliki jenis kulit kombinasi.
Misalnya, kombinasi normal-kering, normal-berminyak, bahkan kering-berminyak. Masing-masing jenis kulit tersebut memiliki karakteristik, masalah, dan cara merawat yang berbeda.
Jika Anda memiliki kulit yang normal, maka kulit Anda memiliki kadar air yang seimbang, tidak terlalu kering dan tidak terlalu berminyak. Umumnya, pemilik kulit normal akan jarang atau bahkan tidak mengalami permasalahan kulit seperti yang dialami oleh jenis kulit lainnya.
Dokter Devina menambahkan, jenis kulit ini terlihat lebih stabil dan tidak sensitif. Anda pun tidak akan terlalu sulit untuk memilih produk perawatan kulit yang tepat.
Selanjutnya, ada juga jenis kulit yang kering. Jika Anda memiliki jenis kulit kering, kulit Anda terbilang jarang jerawatan. Meski begitu, jenis kulit yang satu ini kurang elastis, karena memiliki kadar kelembapan yang rendah.
Bahkan, kurangnya kadar kelembapan bisa membuat kerutan jadi lebih mudah muncul. Tidak hanya itu, kulit kering juga biasanya cenderung mengelupas, bersisik, dan tampak lebih kusam.
Selanjutnya adalah kulit berminyak. Pemilik kulit berminyak pada umumnya akan memiliki pori-pori wajah yang besar, terutama di bagian hidung dan bawah mata. Banyaknya minyak yang menumpuk di wajah, bisa menimbulkan keluhan wajah kotor, wajah tampak kusam, tapi mengilap, berjerawat, dan ditinggali oleh banyak komedo.
Adapun jenis kulit yang terakhir adalah kulit kombinasi. Kulit kombinasi berarti memiliki area yang berminyak, misalnya di zona T (dahi, hidung, dan dagu), tapi normal bahkan cenderung kering di area wajah lainnya. Pori-pori pada jenis kulit kombinasi terbilang besar dan masalah yang timbul pun merupakan kombinasi dari semua jenis kulit.
Itulah cara untuk memilih skin care yang tepat dan cocok. Namun begitu, skin care saja tidak cukup. Agar maksimal, Anda juga harus mengombinasikan perawatan kulit wajah dari dalam dan kebiasaan sehat lainnya. Yaitu dengan memperbanyak makan buah dan sayuran, kurangi asupan berlemak, minum banyak air putih, dan cukupi waktu tidur.
[HNS/ RH]