Ciri Keputihan Tidak Normal dan Pencegahannya

Keputihan merupakan kondisi normal yang pasti dialami oleh wanita yang sudah memasuki usia subur. Tapi pada beberapa kasus, kondisi ini dapat terjadi secara tidak normal akibat satu dan lain hal.

Menurut dr. Fiona Amelia, keputihan merupakan keluarnya cairan dari dalam vagina, dimana cairan ini membawa sejumlah sel-sel mati dan bakteri. Oleh karena itu, kondisi ini sering dianggap sebagai salah satu mekanisme pembersihan sistem reproduksi wanita.

Keputihan normal

Pada keputihan normal, cairan yang keluar memiliki warna bening hingga putih keruh, tidak berbau, dan tidak menimbulkan keluhan gatal ataupun rasa tidak nyaman. Saat seorang wanita mengalami peningkatan gairah seksual, memasuki masa ovulasi, sedang hamil atau menyusui, cairan keputihan yang keluar cenderung lebih kental.

Pada kasus keputihan yang tidak normal, dr. Alvin Nursalim menyebutkan bahwa cairan yang keluar dari dalam vagina akan memiliki ciri-ciri berikut:

1.   Menggumpal

Cairan keputihan yang menggumpal dapat menjadi pertanda adanya infeksi jamur. Pada kasus yang parah, gumpalan yang terjadi dapat menyerupai lelehan keju, bersifat gatal, menimbulkan sensasi panas, dan terasa nyeri setelah berkemih ataupun saat berhubungan seksual.

2.   Berbau

Penyakit menular seksual, infeksi jamur maupun infeksi bakteri dapat menyebabkan cairan keputihan yang keluar dari dalam vagina memiliki bau tertentu. Keputihan akibat kondisi tersebut juga dapat menimbulkan keluhan gatal, perih, kemerahan hingga bengkak pada vagina.

3.   Mengalami perubahan warna

Pada kasus keputihan tidak normal, cairan yang keluar dari dalam vagina dapat berubah warna menjadi hijau, merah muda, kuning atau cokelat. Beberapa kondisi yang mendasari keadaan ini adalah infeksi bakteri, gangguan pada rahim hingga kanker.

Artikel lainnya : Keputihan Bau, Apakah Normal?

Mencegah keputihan tidak normal

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya keputihan tidak normal, di antaranya:

• Seringlah mengganti celana dalam Anda, terutama bila sering berkeringat atau terasa lembap di area sekitar vagina.
• Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat.
• Gunakan pantyliner bila perlu. Jangan lupa untuk mengantinya setiap tiga jam sekali.
• Saat membilas vagina, lakukan dari arah depan ke belakang, kemudian seka dengan handuk yang bersih hingga benar-benar kering.
• Jauhi produk pembersih vagina, yang dapat mengubah tingkat keasaman dan struktur bakteri di area tersebut.

Jika setelah melakukan tindakan di atas Anda masih mengalami keputihan tidak normal, jangan ragu untuk segera membawa diri ke dokter. Jangan anggap sepele, karena kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!

[RVS]