Daun sirih banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menyegarkan mulut. Namun, tak sedikit pula yang menggunakan daun sirih sebagai pembersih area kewanitaan.
Ya, sebagian orang percaya bahwa memanfaatkan daun sirih untuk membersihkan area kewanitaan bisa memberikan khasiat.
Diduga, mengoleskan air rebusan daun sirih yang telah didinginkan secara langsung ke vagina dapat membantu meredakan rasa gatal.
Namun, manfaat daun sirih untuk area kewanitaan sebenarnya masih menjadi perdebatan di kalangan medis.
Air daun sirih memang bisa menjadi antiseptik, namun hanya boleh digunakan sesekali saja. Pasalnya, terlalu sering mengaplikasikan air rebusan daun sirih ke vagina malah bisa mengubah pH area kewanitaan.
Karena kondisi tersebut, berikut ini beberapa efek samping daun sirih untuk kewanitaan yang bisa saja terjadi:
1. Gatal di Area Kewanitaan
Air rebusan daun sirih yang kamu gunakan belum tentu higienis dan terbebas dari segala mikroorganisme berbahaya.
Oleh karena itu, bisa saja air rebusan tersebut malah membuat organ kewanitaanmu gatal. Dan jika terus-menerus digaruk dapat menimbulkan iritasi, bahkan luka.
Adanya luka terbuka di area kelamin pun dapat meningkatkan risiko munculnya infeksi. Belum lagi, rasa tidak nyaman saat beraktivitas sehari-hari.
Artikel Lainnya: Cara Membersihkan Vagina yang Benar dan Sehat
2. Meningkatkan Risiko Infeksi Bakteri dan Jamur
Salah satu efek samping daun sirih untuk kewanitaan berkaitan dengan infeksi bakteri dan jamur.
Terdapat banyak bakteri dan jamur yang sedari awal hidup di area kewanitaanmu. Gunanya untuk membantu menjaga kesehatan organ tersebut.
Apabila kamu terus-menerus membasuh vagina dengan air rebusan daun sirih, kadar pH yang ada di area tersebut bisa berubah.
Hal ini turut mempengaruhi kondisi bakteri dan jamur, sehingga yang tadinya menjaga kesehatan malah bisa mencetuskan penyakit.
Beberapa penyakit yang bisa terjadi akibat kadar pH vagina yang terganggu, misalnya vaginosis bakterialis dan infeksi jamur.
3. Alergi
Alergi juga termasuk efek samping air daun sirih yang perlu kamu waspadai. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang-orang yang sedari awal memiliki sensitivitas tinggi terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalam air rebusan daun sirih.
Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology, terdapat berbagai reaksi alergi yang dapat muncul pada kulit. Misalnya saja ruam kulit, lenting, rasa gatal, bahkan rasa terbakar.
Alergi pada kulit akibat paparan langsung dengan bahan tertentu dikenal dengan istilah dermatitis kontak.
Melihat kemungkinan efek samping daun sirih untuk area kewanitaan, sebaiknya hindari penggunaan bahan tersebut untuk membasuh vagina dan daerah sekitarnya.
Namun, jika efek sampingnya sudah telanjur muncul, ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan:
- Hentikan kebiasaan basuh air daun sirih pada area kewanitaan.
- Segatal apa pun, hindari menggaruk. Sebaliknya, kamu bisa coba mandi kemudian memberikan pelembap pada area yang gatal secara rutin.
- Bila timbul gejala infeksi, misalnya saja keputihan tidak normal, segera konsultasi dengan dokter agar dapat diberikan pengobatan yang sesuai.
Artikel Lainnya: Berbagai Penyakit dan Kelainan Vagina yang Perlu Diwaspadai
Pada dasarnya, cara terbaik untuk menjaga kebersihan area kewanitaan adalah dengan membasuhnya menggunakan air bersih mengalir dari depan ke belakang.
Tidak perlu ditambahkan bahan-bahan khusus, karena organ kewanitaanmu dapat secara otomatis membersihkan dirinya sendiri.
Jika kamu khawatir dengan kesehatan vagina yang tampak mulai terganggu, segeralah konsultasikan lebih lanjut kepada dokter menggunakan layanan Tanya Dokter.
Untuk #JagaSehatmu, baca artikel kesehatan lainnya dengan download aplikasi KlikDokter.
[RS]