Haid datang sesuai jadwal, dan Anda mesti mencari alat bantu yang pas. Dari sekian banyak jenis, apa pilihan Anda? Pilih pembalut, tampon atau ingin mencoba pakai menstrual cup?
Keberadaan menstrual cup kini tengah menjadi perbincangan di sejumlah kalangan. Tak sedikit pula yang mulai rutin menggunakannya. Apakah Anda salah satunya?
Sebenarnya menstrual cup bukan barang baru. Produk ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an. Saat itu benda ini kurang terkenal dan kalah populer dibandingkan produk lainnya.
Memasuki tahun 1987, popularitas menstrual cup menanjak dan wanita-wanita di Amerika Serikat mulai menggunakannya. Berbagai jenis bahan dasarnya lantas dibuat, mulai dari karet hingga silikon.
Artikel Lainnya: Saat Haid, Amankah Menstrual Cup untuk Vagina Perawan?
Apa itu Menstrual Cup?
Dilansir dari WebMD, menstrual cup berbentuk fleksibel dan terbuat dari silikon serta karet lateks. Berbeda dengan tampon dan pembalut yang menyerap darah haid, menstrual cup justru menampung dan mengumpulkan darah haid di dalam wadah.
Sebelum atau menjelang siklus haid, menstrual cup dimasukkan ke bagian mulut vagina. Bila digunakan dengan benar, Anda tidak akan merasa nyeri. Penggunaan alat bantu haid ini sepintas serupa seperti mengenakan cincin vagina atau alat kontrasepsi sejenis.
Setelah dipasang, wadah menstrual cup akan terbuka dan menampung darah haid yang keluar. Anda tidak perlu khawatir akan kebocoran, karena menstrual cup dilengkapi dengan segel antibocor.
Beberapa jenis menstrual cup bersifat sekali pakai, namun sebagian besar dapat digunakan kembali setelah dibersihkan. Adapun cara membersihkannya, yaitu dengan membuang darah haid yang telah tertampung, lalu cuci menstrual cup dengan sabun dan air mengalir. Setelah itu, menstrual cup perlu disterilkan dengan merendamnya di air yang mendidih.
Artikel Lainnya: Amankah Mengganti Pembalut dengan Kain Saat Haid?
Pro dan Kontra Menstrual Cup
Keberadaan menstrual cup mengundang sejumlah pro dan kontra. Bila disandingkan dengan alat bantu haid lain seperti pembalut dan tampon, menstrual cup memiliki kelebihan dan kekurangan.
Menstrual cup disebut ramah lingkungan dan lebih ekonomis karena bisa dipakai berulang kali. Selain itu, menstrual cup juga dapat menampung sekitar satu ons darah menstruasi.
Jumlah tersebut kira-kira dua kali lipat dari daya tampung tampon atau pembalut biasa. Tak heran, menstrual cup kerap dijadikan pilihan utama sebagai alat bantu haid pada wanita.
Artikel Lainnya: Mengapa Payudara Terasa Nyeri Saat Haid?
Namun demikian, menstrual cup tetap memiliki kekurangan. Konon penggunaan alat bantu yang satu ini dapat menyebabkan iritasi. Sebuah penelitian tahun 2011 menemukan bahwa pengguna menstrual cup lebih rentan mengalami iritasi daripada mereka yang menggunakan alat bantu haid jenis lain. Hal ini dikaitkan dengan kebersihan menstrual cup yang digunakan lebih dari satu kali, serta kebersihan tangan sang pemakai.
Mengingat setiap wanita memiliki perbedaan variasi uterus, serviks, dan lain-lain, maka hal ini menjadi kekurangan menstrual cup selanjutnya.
Alat bantu haid yang satu ini dibuat serupa dan tidak mampu menyesuaikan dengan variasi yang ada, sehingga Anda harus benar-benar mencari jenis yang pas, baik dari segi ukuran hingga bahan dasar.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk menjadikan menstrual cup sebagai alat bantu haid yang paling utama di samping tampon dan pembalut? Apa pun pilihan Anda, tetap harus memperhatikan kesehatan vagina dengan saksama.
[NB/ RVS]