Perawatan Wanita

7 Ciri-Ciri Vagina Sehat yang Penting Kamu Ketahui

dr. Sara Elise Wijono MRes, 29 Agu 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menjaga vagina agar tetap sehat merupakan hal yang wajib dilakukan tiap wanita. Lalu, apa sih ciri-ciri vagina sehat? Ketahui di sini.

7 Ciri-Ciri Vagina Sehat yang Penting Kamu Ketahui

Wanita identik dengan ritual perawatan, mulai dari rambut, wajah, tangan, hingga kaki. Namun, jangan lupa melakukan perawatan vagina agar organ reproduksi kamu terhindar dari penyakit. Apalagi, organ intim wanita memiliki fungsi yang lebih kompleks dari organ intim pria atau penis.

Setiap wanita wajib tahu bagaimana ciri-ciri vagina yang sehat. Pasalnya, vagina merupakan organ reproduksi yang berperan penting dalam berhubungan intim, pembuangan urine, menstruasi, serta proses melahirkan.

Kondisi vagina yang tidak sehat tentu dapat mengganggu kenyamanan wanita. Lalu, seperti apa ciri dan tanda vagina yang sehat? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan di bawah ini:

1. Kelembapan

Vagina yang normal bisa dinilai dari tingkat kelembapannya. Teraba hangat dan tidak kering adalah salah satu ciri vagina sehat.

Kelembapan ini pula yang membuat sperma bisa bertahan hidup lebih lama di dalam vagina, setelah terjadi ejakulasi.

Sementara itu, vagina yang kering bukanlah tanda vagina yang sehat. Vagina kering ini bisa meningkatkan risiko terkena infeksi dan iritasi.

Kondisi tersebut biasanya dialami ketika seorang wanita memasuki masa menopause. Lalu, pengobatan seperti antibiotik juga dapat memengaruhi kelembapan organ kewanitaan.

Artikel Lainnya: Kiat agar Vagina Tak Lembap Usai Pipis Saat Tisu Toilet Habis

2. Bau

Sebenarnya, vagina yang memiliki bau itu wajar. Bau ini berasal dari flora normal dan juga pengaruh siklus haid.

Namun, jika baunya sangat menyengat, amis, atau busuk, itu merupakan ciri-ciri vagina yang terinfeksi bakteri atau jamur. Biasanya juga diikuti dengan gejala lain, seperti gatal, cairan berwarna kuning kehijauan, atau nyeri.

Nah, bila area vagina berbau seperti itu, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin di KlikDokter, ya! Konsultasi mudah, cepat, dan tentu privasimu tetap terjaga.

3. Cairan Vagina

Keputihan pada vagina merupakan hal normal. Selain itu, keputihan biasanya timbul saat mendekati waktu haid sampai beberapa hari haid. Normalnya, keputihan berwarna bening atau agak putih dan menjadi kekuningan saat mengering pada celana dalam.

Sementara itu, vagina yang tidak sehat bisa mengeluarkan cairan berwarna kuning, putih susu, keabuan, dan kehijauan. Teksturnya pun berbeda, misalnya sangat kental bahkan hingga seperti keju yang dihancurkan.

4. PH Vagina

Normalnya, pH vagina berkisar antara 3,8 - 4,5, yaitu bersifat asam. Lingkungan tersebut akan melindungi vagina dari perkembangan bakteri buruk yang dapat menimbulkan infeksi.

Namun, pH vagina bisa meningkat secara normal pada masa subur. Hal ini berguna untuk melindungi sperma sampai bertemu dengan sel telur.

Jika pH vagina terus-menerus meningkat di luar masa subur, maka bisa berisiko terkena infeksi. Ciri-cirinya berupa bau busuk atau amis, cairan keabuan dan kehijauan, terasa gatal, dan bisa juga timbul rasa terbakar saat buang air kecil.

Artikel Lainnya: Fungsi dan Cara Pakai Alat Tes pH Vagina di Rumah

5. Tidak Terasa Gatal

Sekalipun keputihan adalah hal yang normal, tapi vagina yang sehat tidak akan terasa gatal.

Jika kamu merasakan gatal terus-menerus, diikuti keputihan yang tidak normal dan bau amis, maka itu merupakan tanda adanya infeksi bakteri atau jamur.

6. Tidak Ada Kelainan

Normalnya, bagian klitoris dan labia (bibir) kemaluan wanita yang sehat itu berwarna merah muda cerah atau kecokelatan. Bagian tersebut juga memiliki lipatan dan bisa timbul kerutan.

Yang tidak normal apabila ada perubahan warna pada dua bagian tersebut menjadi pucat, muncul benjolan, luka, ataupun nyeri. Gejala tersebut bisa mengindikasikan adanya masalah kulit hingga penyakit kelamin.

Artikel Lainnya: Aroma Vagina Berbau Tidak Sedap, Apa Masalahnya?

7. Elastis

Salah satu ciri vagina yang sehat adalah elastis. Misalnya saja vagina dapat menampung penis saat berhubungan intim, atau bahkan dilewati bayi saat proses persalinan. Sifat elastis ini sangat penting.

Namun, ada juga kondisi yang menyebabkan vagina menjadi tidak elastis. Misalnya saja, penyakit vaginismus yang dapat menimbulkan masalah karena otot vagina berkontraksi menutup sehingga kesulitan melakukan hubungan intim.

Itulah beberapa ciri vagina sehat yang harus diperhatikan. Agar vagina senantiasa sehat, kamu juga perlu melakukan beberapa perawatan. Berikut tipsnya:

  • Gunakan celana dalam berbahan katun agar dapat menyerap keringat dengan baik.
  • Gunakan sabun khusus vagina hanya untuk bagian luar area vagina. Jangan membersihkan hingga ke area dalam.
  • Jika menggunakan pantyliner, maka kamu perlu menggantinya setiap 3-4 jam sekali.
  • Saat mencuci vagina, kamu perlu melakukannya dari arah depan ke belakang. Ini penting agar bakteri tidak masuk kembali ke dalam vagina.
  • Usahakan vagina tetap kering dengan membasuhnya menggunakan handuk lembut setelah mandi dan buang air.
  • Jika terasa sangat lembap, segera ganti celana dalam kamu.
  • Hindari penggunaan celana yang ketat.
  • Rajin konsumsi makanan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan vagina. Misalnya yoghurt, alpukat, dan sayuran hijau.

Demikian tadi penjelasan tentang ciri-ciri vagina yang sehat, dan kiat menjaga kesehatan vagina. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk malas membersihkan vagina. Kamu bisa segera menerapkannya di rumah, sekarang juga!

Ingin mengetahui informasi seputar kesehatan organ kewanitaan lainnya? Tanyakan langsung kepada dokter melalui layanan Temu Dokter di aplikasi Klikdokter.

(NM)

Vagina
Kesehatan Vagina