Sebagian orangtua tak segan untuk mengaplikasikan bedak pada area bokong dan kelamin bayi perempuan.
Hal ini dilakukan agar bagian tubuh tersebut tak mudah berkeringat, juga untuk mengurangi gesekan dan mencegah ruam popok.
Pada wanita dewasa, penggunaan bedak untuk vagina bertujuan mencegah lecet atau keringat berlebih. Tidak sedikit juga wanita yang menaburkan bedak pada miss v untuk tujuan wewangian.
Apakah Anda termasuk wanita yang sering menaburkan bedak pada area kelamin? Jika ya, sebaiknya hentikan kebiasaan ini mulai sekarang.
Bahaya Aplikasikan Bedak di Vagina
Sebenarnya, apakah boleh miss v dikasih bedak? Faktanya, mengaplikasikan bedak pada area kewanitaan dapat meningkatkan risiko penyakit. Beberapa penyakit yang dimaksud, yaitu:
1. Iritasi dan Infeksi
Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, bedak mengandung beberapa bahan kimia yang mungkin dapat menyebabkan iritasi pada organ kewanitaan. Beberapa bahan kimia tersebut, misalnya triclosan, parfum, sodium sulfat, dan parabens.
“Menabur bedak pada vagina dapat mengubah pH normal (keasaman). Hal ini dapat meningkatkan risiko iritasi, infeksi, bahkan alergi,” tutur dr. Dyah Novita.
Keluhan yang umumnya terjadi akibat kondisi-kondisi tersebut, seperti gatal, perih, kemerahan, bengkak, dan muncul ruam.
Artikel Lainnya: Fakta Seputar Vagina yang Perlu Wanita Ketahui
2. Kanker Ovarium
Penelitian pada tahun 1971 pernah menemukan partikel bedak pada tumor ovarium. Temuan ini diperkuat oleh hasil studi pada tahun 1982 yang melihat adanya kemungkinan hubungan antara kanker ovarium dan penggunaan bedak pada alat kelamin.
Terbaru, pada tahun 2016, terdapat penelitian dalam US National Library of Medicine yang menemukan bahwa penggunaan bedak untuk alat kelamin seperti miss v dapat meningkatkan risiko kanker ovarium sebesar 33 persen.
Kondisi tersebut ternyata benar-benar pernah terjadi setahun setelahnya. Pada tahun 2017, perusahaan bedak bayi dituntut untuk membayar ganti rugi kepada seorang wanita berusia 63 tahun.
Hal ini karena wanita tersebut mengalami kanker ovarium akibat menggunakan bedak bayi dari perusahaan tersebut.
Namun, kejadian itu tak bisa dijadikan patokan untuk semua orang. Sebab, para peneliti masih belum sepakat bahwa penggunaan bedak pada miss v dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Lagi pula, kanker ovarium itu sendiri memiliki banyak faktor risiko, seperti usia tua, terapi hormon jangka panjang, dan kondisi genetik.
Artikel Lainnya: Alasan Mengapa Wanita Harus Rutin Check Up ke Dokter Kandungan
Terlepas dari kemungkinan tersebut, dr. Dyah Novita menegaskan bahwa vagina wanita tidak perlu diberikan bedak apa pun. Terkecuali, organ kewanitaan Anda mengalami gatal, ruam, atau alergi.
“Jika ingin menggunakan bedak pada area selangkangan atau area sekitar vagina, pastikan untuk mengeringkan terlebih dahulu area tersebut. Hindari menabur bedak jika kondisinya masih basah,” ucap dr. Dyah Novita.
Sebelum menggunakan bedak, Anda pun perlu membaca komposisi yang tertera pada label kemasan. Hindari menggunakan bedak berpewangi atau mengandung bahan lain yang dapat memicu alergi pada kulit.
Anda pun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan bedak untuk selangkangan atau area genital.
Tindakan ini bertujuan untuk menghindari segala dampak buruk yang mungkin menimpa organ kelamin Anda.
Jika memiliki pertanyaan lain seputar cara merawat miss v, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)
- Wawancara dr. Dyah Novita Anggraini
- American Cancer Society. Diaskes 2021.
- Talcum Powder and Cancer Drugwatch. Diakses 2021.
- Talcum Powder:The Feminine ‘Hygiene Extra’ That May Have Fueled a Cancer Crisis Healthline. Diakses 2021.
- Is Baby Powder Safe? Medical News Today. Diakses 2021.
- Does baby powder cause cancer? What to know Health. Diakses 2021.
- Can Using Baby Powder Down There Really Cause Cancer? A New Investigation Offers More Clues