Jika tubuh dapat berbicara, mungkin akan lebih mudah bagi Anda untuk tahu apa yang dibutuhkan ketika merasa tidak nyaman. Terutama untuk kaum hawa, berbagai keluhan wanita dapat menjadi pertanda masalah kesehatan.
Namun sayang, beberapa keluhan kesehatan wanita ini tidak diketahui sebab-musababnya. Hingga tak jarang wanita mengabaikan beberapa gejala yang dirasakan. Saat diabaikan, bisa jadi keluhan makin menjadi dan bertambah parah. Tentu ladies tidak mau ini terjadi, bukan?
Beberapa Keluhan Wanita yang Sering Dirasakan
Jadi, mengenali gejala dan cara mengatasi keluhan adalah satu cara mencegah keparahan. Berikut beberapa keluhan medis wanita tersebut:
1. Bibir Pecah-Pecah
Bibir pecah-pecah sering menjadi masalah, terutama pada wanita. Keluhan ini dapat berdampak pada kecantikan dan kepercayaan diri.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat tubuh mengalami dehidrasi sehingga diperlukan asupan cairan yang lebih banyak. Namun demikian, bibir pecah-pecah dapat juga terjadi akibat infeksi jamur pada daerah sekitar bibir.
Artikel lainnya: Cek Kesehatan Lewat Kondisi Menstruasi
Jamur dalam jumlah sedikit umumnya dapat ditemukan pada kulit dan mulut yang sehat. Pada keadaan tersebut, jamur tidak berbahaya. Namun jika terjadi perkembangbiakan jamur yang berlebihan, pecah-pecah pada tepi mulut dapat terjadi.
Saat bibir pecah-pecah, tanpa disadari akan terdapat usaha mengatasinya dengan menjilat bibir lebih sering. Akibatnya, bibir akan menjadi semakin lebih kering dan dapat memicu perkembangan jamur di sudut mulut.
Untuk mencegah pertumbuhan jamur, atasi keluhan bibir pecah-pecah sesuai penyebabnya. Misalnya, minum banyak air dan menggunakan pelembap bibir. Hindarilah untuk menjilat bibir terlalu sering.
Jika terbukti bibir pecah-pecah akibat infeksi jamur, pemberian obat-obatan antijamur dapat digunakan untuk mengatasinya.
Artikel lainnya: Dapatkan Kulit Lebih Sehat dengan Mengganti 5 Asupan Ini
2. Gusi Merah Terang
Gusi normalnya berwarna merah muda. Ketika gusi menjadi berwarna merah terang, artinya terjadi suatu peradangan atau iritasi pada gusi. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kebiasaan mengerat gigi (bruxism) atau mengatupkan rahang kuat-kuat (tooth clenching).
Kebiasaan bruxism biasanya dilakukan tanpa sadar saat tidur malam atau di siang hari saat orang yang mengalami stres berat. Adapun tooth clenching menyebabkan gigi menerima beban yang berlebihan, dan diteruskan ke jaringan pendukung gigi, yaitu gusi dan tulang.
Akibatnya, gusi dapat mengalami peradangan (gingivitis) dengan ciri warna menjadi merah terang. Umumnya kondisi ini juga disertai periodontitis (peradangan jaringan periodontal).
Saat mengalami ini, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi menggunakan mouth guard. Ini adalah alat yang dapat dilepas-pasang oleh pasien. Bentuk mouth guard menyerupai pelindung gigi pada atlet.
Artikel lainnya: Hati-hati, Body Image Bisa Pengaruhi Kehidupan Seks Wanita
Pada kasus tertentu, pemakaian dental mouth guard memberi dampak yang sangat baik untuk mengurangi kasus bruxism dan tooth clenching, hingga mengurangi peradangan gusi.
3. Nyeri pada Bahu atau Punggung
Rasa nyeri pada bahu atau punggung sering terjadi saat wanita akan menstruasi. Namun, keluhan ini juga sering terjadi ketika sedang tidak mendekati masa menstruasi.
Selain haid, hal lain yang juga dapat menyebabkan nyeri pada bahu atau punggung adalah adanya kelainan pada kandung empedu (seperti batu empedu). Ini bisa saja terjadi, meski lokasi kandung empedu (perut bagian kanan atas) terletak jauh dari rasa sakit itu sendiri.
Faktanya, wanita memiliki kecenderungan 2 kali lebih tinggi untuk mengalami batu empedu daripada pria. Keluhan akibat batu empedu ini juga diperburuk oleh makanan yang tinggi lemak dan kolesterol. Lemak pada usus akan memicu kandung empedu untuk berkontraksi lebih kuat.
Artikel lainnya: Kecantikan Area Kewanitaan Bantu Wanita Lebih Percaya Diri
Karena itu, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan tinggi serat. Jika timbul keluhan nyeri bahu yang tiba-tiba, terutama setelah makan daging berlemak, periksakan diri dokter.
4. Paha Kesemutan
Keluhan wanita paha kesemutan juga dapat merupakan gejala dari masalah kesehatan. Kesemutan dapat terjadi akibat adanya penekanan dari luar terhadap saraf sensorik di paha (nervus kutaneus femoralis lateralis).
Benda apa pun yang menekan daerah sekitar paha dapat memberikan penekanan terhadap saraf tersebut dan menimbulkan keluhan ini. Salah satunya adalah penggunaan celana yang terlalu ketat. Kondisi ini disebut Skinny Jeans Syndrome atau meralgia paresthetica.
Untuk menghindari sindrom ini, jangan gunakan celana yang sangat ketat. Pilih celana dengan ukuran yang lebih besar agar keluhan tersebut menghilang. Jika keluhan kesemutan atau sakit terus berlanjut, konsultasikan segera kepada dokter.
Artikel lainnya: Benarkah Diet Rendah Lemak Bikin Wanita Lebih Sehat?
5. Benjolan yang Terasa Nyeri pada Kaki
Keluhan wanita selanjutnya berhubungan dengan kebiasaan wanita menggunakan sepatu yang sempit atau high heels. Keluhannya adalah benjolan pada kaki yang terasa nyeri akibat Morton’s Neuroma.
Benjolan ini merupakan suatu penebalan atau pembesaran dari jaringan saraf, yang biasanya mengenai saraf pada sela antara jari kaki ketiga dan keempat. Wanita pada awalnya akan merasa tidak nyaman pada kaki.
Selanjutnya, keluhan akan berkembang menjadi rasa nyeri yang menyakitkan jika tidak ditangani dengan baik.
Jangan abaikan rasa sakit pada kaki yang berlangsung selama berhari-hari. Segeralah memeriksakan kaki Anda ke dokter. Jika menurut dokter dinyatakan sebagai suatu neuroma, segeralah ganti sepatu yang biasa digunakan dengan sepatu hak rendah dan tidak sempit.
Selain itu, istirahatkan kaki sejenak, serta minumlah obat-obatan dari dokter untuk mengurangi inflamasi dan rasa sakit.
Poin-poin di atas adalah berbagai keluhan wanita yang dapat menandakan suatu masalah kesehatan. Sayangilah diri Anda dengan memperhatikan gejala tersebut ketika muncul. Tanyakan lebih lanjut mengenai keluhan ini via Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
[HNS/RPA]