Payudara sakit atau nyeri dalam istilah medis dinamakan mastalgia. Nyeri pada payudara dibedakan berdasarkan gangguan hormonal dan bukan gangguan hormonal.
Jika disebabkan gangguan hormonal maka nyeri payudara akan muncul saat siklus menstruasi datang atau saat seorang wanita hamil. Gejalanya disertai pembengkakan payudara dan melibatkan kedua payudara. Nyeri itu sendiri akan hilang seiring dengan berakhirnya masa menstruasi.
Sedangkan nyeri payudara yang bukan karena gangguan hormonal tidak berkaitan dengan masa hormonal dan nyeri yang dirasakan seperti rasa terbakar dan tertekan. Nyeri ini hanya melibatkan satu payudara dan menjalar ke bagian belakang tubuh.
Berikut ini penyebab nyeri payudara yang tidak berkaitan dengan gangguan hormonal:
1. Ukuran payudara besar
Ukuran payudara yang besar akan membuat nyaman karena dapat menarik ligament payudara sehingga rasa nyeri akan terasa jika tidak ditopang dengan ukuran bra yang tepat.
2. Trauma di area payudara
Trauma di area payudara seperti tertariknya otot di sekitar payudara saat olahraga bisa menyebabkan rasa nyeri penderita.
Artikel Lainnya : Vasospasme, Penyebab Puting Sakit saat Menyusui
3. Kehamilan
Salah satu gejala yang muncul saat hamil adalan nyeri di payudara. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan.
4. Kebiasaan merokok
Wanita yang sering merokok dapat muncul gejala nyeri payudara karena meningkatnya kadar epinefrin di dalam tubuh yang dapat memicu rasa nyeri.
Nyeri payudara memang dapat mengkhawatirkan. Apalagi jika Anda merasakan nyeri pada payudara yang tidak berkurang dalam 1 minggu dan selalu terjadi di area payudara tertentu, hingga pada akhirnya menganggu aktivitas sehari-hari.
Karena itu, jika Anda merasakan beberapa gejala di atas, segera konsultasi lebih lanjut ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik payudara secara menyeluruh dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti mammogram, dan biopsi payudara (ultrasound) bila ditemukan adanya benjolan di payudara.
[DA/ RVS]