Kulit Terbakar Akibat Sinar Matahari: Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Tinggal di negara tropis membuat kulit rentan terbakar dan menggelap. Kulit dapat terbakar kapan saja, terutama saat tidak dilindungi SPF lotion atau pakaian dan pelindung lainnya. Tidak semua orang memiliki risiko yang sama, namun individu dengan tipe kulit cerah cenderung lebih berpotensi mengalami kulit terbakar dibandingkan dengan yang berkulit gelap.

Pada kulit terbakar, akan terjadi peradangan pada kulit. Untuk mempercepat penyembuhan, penting untuk mengobatinya sesegera mungkin. Hal pertama yang harus dilakukan adalah segera cari tempat berteduh. Setelah berada di tempat yang lebih aman, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

• Segera mandi dengan air dingin untuk mengademkan kulit yang terbakar. Setelah mandi, tepuk halus area kulit yang terbakar dengan handuk. Jangan terlalu dikeringkan, biarkan kulit agak lembap, lalu segera oleskan pelembap untuk mengunci air yang didapatkan saat mandi.
• Minum air yang banyak. Kulit yang terbakar akan menguapkan banyak cairan, sehingga Anda perlu memperhatikan kebutuhan cairan supaya tidak dehidrasi.
• Bila kulit terbakar hingga melepuh, jangan pecahkan lepuhnya. Memecahkan lepuh dapat menimbulkan infeksi. Usahakan lepuh menyembuh dengan sendirinya.
• Pertimbangkan penggunaan obat pengurang rasa nyeri yang tersedia bebas di pasaran, bila nyeri sangat hebat.
• Bila masih terasa tidak nyaman, dokter dapat menambahkan penggunaan anti-inflamasi topikal.
• Selanjutnya, berikan perhatian ekstra pada area kulit yang terbakar agar terlindungi dari sinar matahari. Hal ini perlu untuk memberikan waktu bagi kulit yang terbakar untuk segera pulih.

Kulit yang terbakar bukan suatu kondisi sesaat saja. Efek jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Karena itu, jangan pernah lupa untuk menggunakan SPF lotion setiap akan melakukan kegiatan di luar ruangan.

[RS/RH]