Siapa sangka menggunakan masker vagina bisa menjadi salah satu cara menjaga daerah kewanitaan? Pasalnya, biasanya selama ini kita hanya mengetahui bahwa masker, khususnya sheet mask, hanya diperuntukkan untuk wajah.
Kalau pun bukan untuk kulit wajah, perusahaan skin care kenamaan biasanya meluncurkan produk sheet mask untuk bagian tangan dan kaki.
Lalu, bagaimana dengan masker vagina? Apakah produk tersebut benar-benar aman untuk digunakan di organ intim wanita?
Apa Itu Masker Vagina?
Masker vagina adalah masker yang berfungsi untuk merawat permukaan kulit vagina. Sheet mask-nya berbentuk mengikuti pola vagina, yakni segitiga terbalik. Bagian bawahnya agak panjang supaya bisa mencapai bibir vagina lebih jauh.
Namun, ada juga yang mirip celana dalam wanita. Bahkan, di luarnya diberikan renda. Untuk bentuknya, sangat bergantung dari produsen yang mengeluarkan.
Salah satu produk sheet mask vagina mengklaim bahwa maskernya bebas dari alkohol, paraben, dan pH-nya seimbang.
Tak cuma itu, masker tersebut juga menggunakan bahan-bahan alami, salah satunya aloe vera (gel lidah buaya). Sehingga, aman dipakai di area vagina yang sensitif.
Sama dengan sheet mask buat wajah, masker yang satu ini akan membuat permukaan kulit menjadi lebih cerah.
Seiring bertambahnya usia, area vagina memang akan berubah lebih gelap. Hal itu disebabkan oleh gesekan, hormon, dan kehamilan.
Selain itu, buat wanita yang rutin melakukan waxing bulu kemaluan atau mencukur bulu kemaluan, terkadang permukaan kulit vagina menjadi kering dan gatal.
Ketimbang digaruk, masker vagina ini katanya bisa membantu melembapkan sekaligus menenangkan kulit.
Artikel Lainnya: Ramuan Tradisional untuk Merawat Vagina, Amankah?
Manfaat dan Cara Pakai Masker Vagina
Produk ini diutamakan untuk kesehatan vagina dan kecantikan kulit di area kewanitaan tersebut.
Untuk yang cocok, masker “miss V” ini bisa memberikan manfaat yaitu:
- menenangkan area kulit vagina yang teriritasi atau luka setelah dicukur.
- melembapkan kulit area vagina yang kering.
- mencerahkan kulit area vagina.
Penggunaan masker ini mirip dengan mengaplikasikan masker ke wajah. Caranya, bersihkan dulu vagina dengan air bersih dan keringkan dengan handuk. Lalu, aplikasikan masker ke organ intim. Supaya tak miring, pakai cermin saat memakainya.
Artikel Lainnya: Inilah Penyebab Bau Vagina yang Muncul Usai Bercinta
Apakah Masker Vagina Aman Digunakan?
Menanggapi soal aman atau tidaknya masker ini, begini penjelasan dr. Devia Irine Putri kepada KlikDokter.
Hingga saat ini, penggunaan masker vagina itu sendiri belum menjadi metode yang populer untuk merawat kesehatan organ intim.
“Nah, perlu diingat bahwa kulit tiap orang itu berbeda-beda, ya. Ada yang bisa memakai produk ini dan ada juga yang tidak,” kata dr. Devia
“Yang jelas, kulit di bagian vagina memang lebih sensitif ketimbang area lainnya. Bila produk tersebut menjanjikan hasil mencerahkan, berarti ada kandungan retinoid atau asam salisilatnya. Itu justru bisa menimbulkan iritasi dan alergi.
Namun, kalau produk tersebut tidak mengandung alkohol dan wewangian yang menyengat, dan sifatnya hanya menghidrasi atau melembapkan, maka penggunaan masker vagina masih diperbolehkan,” jelasnya.
Artikel Lainnya: Ratus, Adakah Dampak Negatifnya pada Rahim?
Hal yang Perlu Diperhatikan bila Ingin Pakai Masker Vagina
Supaya tidak menimbulkan efek samping atau infeksi dan penyakit pada vagina, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan sebelum beli produk tersebut, yang meliputi:
- Perhatikan kondisi kulit. Bila punya riwayat mudah alergi, sebaiknya tidak perlu menggunakan masker vagina. Masih ada cara lain untuk merawat vagina ketimbang memakai masker ini.
- Pastikan vagina dalam keadaan bersih sebelum mengaplikasikan masker.
- Masker vagina bukanlah obat untuk mengobati masalah vagina. Produk ini hanya sebagai cara lain untuk merawat vagina, bukan benar-benar mengatasi.
Kalau memang ada masalah pada vagina (misalnya timbul ruam yang tak hilang atau tumbuh bintil mirip jerawat), lebih baik periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Semakin banyak komposisinya, semakin tinggi risiko untuk mengalami alergi. Bahan-bahan alami pun sebenarnya tak menjamin bahwa Anda akan terbebas dari masalah kulit. Jadi, pastikan untuk mengetahui alergen (faktor penyebab alergi) Anda.
- Bila permukaan vagina Anda sudah lembap, lebih baik tak usah menggunakan masker ini untuk menambah kelembapan. Sebab, ini justru mengundang pertumbuhan jamur dan bikin vagina gatal.
- Bila setelah diaplikasikan tidak ada reaksi negatif (malah memberikan hasil yang diinginkan), tak mengapa kalau Anda ingin menggunakannya seminggu sekali. Namun, dr. Devia berpesan, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan vagina.
- “Hindari pula menggaruk dan selalu gunakan pakaian yang berbahan lembut, menyerap keringat, dan tidak terlalu ketat,” tuturnya. Sebab, percuma saja bila Anda sudah mengaplikasikan masker tersebut, tetapi pola hidup sehari-hari masih tak bersih.
Masker vagina memang bisa jadi cara baru dalam merawat daerah kewanitaan. Kendati demikian, perhatikan dulu hal-hal di atas sebelum membeli dan menggunakannya, ya! Tujuannya, untuk mencegah terjadinya iritasi atau infeksi vagina.
Punya pertanyaan seputar kesehatan organ intim? Tenang, Anda bisa berkonsultasi lebih mudah dengan dokter kami lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)