10 Gejala PMS yang Bisa Muncul Menjelang Haid

Menjelang masa haid, seorang wanita mungkin akan mengalami PMS yang memengaruhi emosi dan kesehatan fisik. Tak jarang, wanita akan mudah menangis, marah, atau terharu. 

Dijelaskan dr. Kartika Mayasari, PMS atau premenstrual syndrome merupakan kondisi yang dapat memengaruhi emosi, kesehatan, dan perilaku wanita selama hari-hari tertentu sebelum siklus menstruasi, umumnya tepat sebelum menstruasi. 

Gejala PMS biasanya dimulai dari 4 hingga 11 hari sebelum menstruasi dan biasanya akan hilang ketika menstruasi dimulai. Namun, gejala PMS juga bisa berlangsung paling lama hingga hari ke-3 menstruasi. 

Lalu, apa saja ciri-ciri mau PMS? Yuk, cari tahu selengkapnya lewat ulasan di bawah ini.

1. Perubahan Suasana Hati

Dikutip dari National Health Service UK, gejala PMS pada wanita dapat berbeda-beda. Namun, kondisi PMS yang paling umum adalah perubahan suasana hati. 

“Kadar estrogen dan progesteron akan meningkat selama waktu-waktu tertentu dalam sebulan. Terjadinya peningkatan hormon ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati,” tutur dr. Kartika. 

2. Perut Kembung

Ciri-ciri PMS juga bisa ditandai dengan adanya perut kembung akibat gas. Ini disebabkan oleh kadar estrogen yang meningkat menjelang menstruasi, sehingga bisa memengaruhi reseptor estrogen di perut dan usus kecil. 

Selain itu, tingginya kadar estrogen juga biasanya diikuti dengan progesteron yang menurun, sehingga wanita cenderung lebih sering mengalami kembung. 

Artikel Lainnya: Gejala PMS Sudah Datang, Tapi Haid Tak Kunjung Muncul, Kenapa?

3. Muncul Jerawat

Salah satu gejala PMS adalah munculnya jerawat. Dikutip dari Cleveland Clinic, jerawat menjelang haid biasanya akan muncul di dagu, garis rahang, pipi, leher, dan sekitar mulut. 

Munculnya jerawat disebabkan oleh hormon yang meningkat, sehingga bisa memengaruhi peningkatan produksi sebum atau minyak di kulit. Kondisi ini bisa memicu terjadinya pori-pori tersumbat yang dapat membentuk jerawat. 

4. Nyeri Payudara

Tanda-tanda seminggu sebelum haid biasanya mengalami nyeri payudara. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon. 

Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron sebelum menstruasi dapat menyebabkan nyeri pada payudara. 

Perubahan ini juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang juga dapat menyebabkan nyeri payudara. 

5. Kram

Sebelum haid, terkadang wanita juga mengalami tanda-tanda PMS, seperti kram. Perut nyeri sebelum haid ini bisa disebabkan oleh prostaglandin, zat kimia dalam tubuh yang membuat otot di dalam rahim berkontraksi. 

Bagi sebagian orang, munculnya rasa kram di perut bisa menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.

6. Sakit Kepala

Sakit kepala bisa menjadi salah satu gejala fisik yang dialami selama PMS. Masalah kesehatan yang satu ini dapat terjadi akibat perubahan kadar progesteron dan estrogen dalam tubuh. 

Perubahan hormonal ini dapat berdampak pada serotonin dan neurotransmitter di otak, sehingga dapat menyebabkan kepala sakit sebelum haid. 

7. Gelisah dan Cemas

Munculnya rasa cemas dan gelisah merupakan gejala khas dari PMS. Kedua gejala ini muncul sebagai respon tubuh terhadap perubahan kadar estrogen dan progesteron yang naik turun menjelang masa menstruasi. 

Bila gelisah dan cemas berlangsung cukup parah, ini bisa menjadi adanya tanda PMDD alias premenstrual dysphoric disorder. 

Artikel Lainnya: Premenstrual Syndrome (PMS) Dapat Memperparah Gejala Bipolar

8. Peningkatan Nafsu Makan

Selama masa PMS, seorang wanita juga mungkin akan mengalami peningkatan nafsu makan. 

Bahkan, StatPearls Publishing juga mengungkapkan bahwa terdapat kaitan positif antara PMS dengan kelebihan asupan makanan manis. 

Tak hanya itu, seorang wanita juga cenderung lebih sering mengonsumsi junk food dan minuman yang mengandung gula

9. Perubahan Gairah Seks

Gejala emosional selama PMS juga bisa ditandai dengan adanya perubahan gairah seksual. 

Seorang wanita bisa saja merasa terangsang secara seksual pada hari-hari menjelang menstruasi. Biasanya, ini terjadi pada dua minggu sebelum menstruasi dimulai. 

Akan tetapi, bisa saja seseorang juga mengalami penurunan gairah seksual akibat perubahan hormon yang dialami selama PMS.

10. Sulit Konsentrasi

Perubahan hormon ketika PMS terkadang membuat seseorang memiliki keluhan sulit untuk konsentrasi. Ketika hormon progesteron meningkat, ini dapat menurunkan serotonin atau neurotransmitter yang berperan dalam membantu fungsi otak agar tetap tajam. 

Akan tetapi, dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna membuktikan adanya kaitan antara hormon siklus menstruasi dan fungsi otak. 

Nah, itu dia sejumlah gejala umum yang dialami selama PMS. Penting untuk diingat, gejala ini akan berbeda-beda pada setiap orang. 

Bila kamu mengalami gejala PMS yang ringan, segera istirahat sejenak di tempat tidur dan meletakkan kompres hangat pada perut. Akan tetapi, jika gejala PMS yang timbul cukup berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasi dengan dokter. 

Kamu bisa gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter agar lebih praktis. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!

(NM)