Setiap wanita pasti ingin memiliki kesehatan vagina yang selalu terjaga. Sayangnya, akibat satu dan lain hal, organ kewanitaan tersebut bisa bermasalah dan mengalami bengkak setelahnya.
Vagina bengkak tak melulu terjadi akibat kondisi-kondisi sepele. Keadaan tersebut juga bisa disebabkan oleh penyakit. Hal semacam itu perlu diatasi agar tidak menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan Anda.
Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi penyebab vagina bengkak dan mesti Anda waspadai:
1. Kehamilan
Jika Anda sedang hamil, tanpa disadari vagina akan berubah menjadi lebih bengkak. Tidak perlu khawatir, karena kondisi ini tergolong wajar.
Tekanan pada panggul adalah salah satu penyebab miss V bengkak saat kehamilan. Kondisi ini umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Artikel lainnya: Ada Benjolan di Vagina, Haruskah Panik?
2. Aktivitas Seksual yang Terlalu Kasar
Vagina bisa tampak sedikit bengkak setelah melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, jika hubungan seksual yang Anda lakukan terlalu kasar, bengkak pada vagina bisa tampak lebih besar.
Trauma aktivitas seksual yang kasar bisa menyebabkan nyeri dan iritasi pada vagina. Kondisi ini umumnya akan membaik dengan sendirinya.
Jika bengkak tidak kunjung membaik, cobalah untuk mengonsumsi obat antiradang yang dijual di apotek sesuai dosis sebagai solusinya. Tak membaik juga? Segera berobat ke dokter, ya.
3. Terpapar Bahan Kimia
Bahan kimia yang ada di dalam produk sehari-hari, seperti detergen atau sabun mandi, dapat menyebabkan iritasi pada vagina. Kondisi ini umumnya disertai dengan gejala perih, terasa nyeri, atau bahkan bengkak pada vagina.
Jika Anda mengalaminya, sebaiknya hentikan penggunaan produk tersebut. Bila perlu, konsultasikan terlebih dulu jenis produk yang akan digunakan kepada dokter.
4. Penggunaan Benda-Benda Tertentu
Vagina juga bisa teriritasi jika Anda menggunakan benda-benda yang berkontak langsung dengan organ tersebut, seperti tampon, kondom, pelumas, krim pemutih, dan sebagainya.
Jika benar penyebab vagina membengkak yang Anda alami adalah benda-benda tersebut, lebih baik segera hentikan penggunaannya untuk sementara waktu.
Segera berkonsultasi kepada dokter, khususnya jika bengkak pada vagina disertai dengan demam atau nyeri tak tertahankan.
Artikel lainnya: Berbagai Penyakit dan Kelainan Vagina yang Perlu Diwaspadai
5. Vaginosis Bakterialis
Pertumbuhan bakteri yang tidak terkendali pada vagina atau dikenal dengan sebutan vaginosis bakterialis juga bisa menjadi penyebab kenapa miss V bengkak. Kondisi ini biasanya disertai gejala nyeri, gatal, dan sensasi terbakar pada vagina.
Dalam kasus yang buruk, vagina bisa mengeluarkan cairan dengan bau busuk yang menyengat. Pada sebagian kasus vaginosis bakterialis, kondisi ini mesti diatasi dengan pemberian resep obat-obatan khusus oleh dokter.
6. Servisitis
Servisitis adalah kondisi ketika leher rahim mengalami peradangan. Keadaan ini juga dapat muncul sebagai gejala penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
Tidak ada pengobatan standar untuk servisitis. Dokter hanya akan memberikan pilihan terbaik untuk Anda berdasarkan gejala dan penyebab yang mendasarinya.
7. Infeksi Jamur
Tahukah Anda? Sebanyak 3 dari 4 wanita pernah mengalami setidaknya satu kali infeksi jamur pada vagina dalam hidupnya.
Selain bengkak, infeksi jamur pada vagina juga bisa menyebabkan sensasi terbakar, kemerahan, nyeri saat buang air kecil, dan membuat hubungan seks tidak nyaman.
Untuk mengobati keluhan ini, dokter biasanya akan memberikan obat antijamur. Tak menutup kemungkinan dokter juga akan memberikan obat-obatan pendamping untuk mengendalikan gejala agar tak semakin parah.
Artikel lainnya: Obat Alami untuk Mengatasi Infeksi Jamur pada Vagina
8. Herpes Genital
Herpes genital yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling umum di Amerika Serikat.
Pada orang yang terinfeksi, herpes genital menyebabkan bintil lepuh yang menyakitkan. Setelah pecah, bintil tersebut akan berubah menjadi luka yang nyeri dan mungkin membutuhkan waktu setidaknya satu minggu untuk sembuh.
Konsultasikan kepada dokter untuk metode pengobatan yang paling tepat sesuai kondisi.
9. Kista Bartholin
Kista Bartholin adalah kantung kecil berisi cairan yang muncul tepat di dalam lubang vagina. Teksturnya lembut, tidak menyakitkan, dan sering tidak menimbulkan gejala apa pun.
Meski begitu, kista Bartholin yang tumbuh besar bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Vagina juga bisa terasa nyeri di vulva saat berhubungan seks, berjalan, atau duduk.
Jika vulva Anda tampak bengkak, merah, dan terasa panas, itu berarti kista telah terinfeksi dan menyebabkan abses di salah satu kelenjar Bartholin. Anda harus segera berobat ke dokter jika vulva berubah merah, panas, dan bertekstur lembut atau kenyal.
Dokter mungkin akan melakukan tes swab atau biopsi untuk meninjau kondisi kista secara keseluruhan.
Artikel lainnya: Vagina Gatal saat Hamil, Normal atau Tidak?
10. Alergi
Salah satu penyebab vagina bengkak adalah reaksi alergi yang dapat berasal dari berbagai produk pembersih kewanitaan, seperti sabun vagina, kondom lateks, krim vagina, pelumas, dan alat kontrasepsi.
Apabila menemukan tanda-tanda alergi seperti rasa panas, kemerahan, dan gatal di area vagina, segera hentikan produk perawatan tersebut. Konsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk penanganan lengkap.
Waspada, penyebab bengkak pada vagina tak melulu kondisi sepele. Tak perlu menunda untuk periksa ke dokter jika organ kewanitaan Anda terasa tidak nyaman, apalagi bila disertai demam dan sensasi terbakar.
Jika Anda kesulitan berkunjung ke klinik atau rumah sakit, tanya dokter secara daring dengan memanfaatkan layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(FR/JKT)