Saat haid datang, wanita biasanya mengeluhkan berbagai kondisi yang tidak nyaman. Misalnya, jantung berdebar-debar, badan lemas sampai ingin pingsan, kembung, meningkatnya nafsu makan meski tidak terlalu lapar, dan pusing atau sakit kepala.
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, keluhan tersebut sebenarnya wajar karena haid menyebabkan gejolak hormon di dalam tubuh. Namun terkadang, rasa pusing yang tidak cepat hilang bikin Anda khawatir berlebihan. Alhasil, pikiran “jangan-jangan ini adalah pertanda penyakit lain” pun muncul.
Terkait kondisi itu, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir akan pusing saat haid. Hal ini karena keluhan tersebut benar-benar berkaitan dengan hormon estrogen yang tidak seimbang. Dan biasanya, ketika haid berakhir, rasa pusing tersebut juga akan menghilang.
Seandainya Anda tidak bisa menahan rasa pusing saat haid sehingga menyebabkan gangguan aktivitas, dr. Sepriani membolehkan Anda untuk mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan beristirahat yang cukup. Bila perlu, gunakan aromaterapi dan beristirahatlah di ruangan yang sejuk supaya Anda bisa lebih relaks. Jika tubuh dan pikiran relaks, otomatis rasa pusing saat haid bisa mereda.
Daripada mengkhawatirkan pusing saat haid, menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, Anda sebaiknya lebih menaruh perhatian pada gejala nyeri perut atau gangguan siklus haid.
“Iya, pusing atau sakit kepala saat haid itu tidak berhubungan dengan penyakit khusus lainnya kok. Jika ingin mencurigai adanya penyakit lain, seperti mioma atau kista, sebaiknya perhatikan nyeri perut dan siklus menstruasinya. Kalau selalu telat atau sering terlalu panjang, berarti kemungkinan ada yang tidak beres,” jelas dr. There.
Bicara soal mioma dan kista, dua penyakit tersebut memang menyerang organ reproduksi wanita dan bisa menambah massa perut. Mioma itu sendiri adalah tumor jinak yang berasal dari dinding rahim dan dapat memperbesar rahim. Munculnya mioma berkaitan dengan rangsangan hormon estrogen. Tumor jinak ini juga kerap tumbuh keluar dari mulut rahim dan bisa menimbulkan gejala gangguan siklus haid.
Sedangkan, kista ovarium adalah sebuah kantung berisi cairan yang berada pada ovarium dan biasanya menimbulkan gejala nyeri haid berlebih. Kista ovarium memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang ovarium normal dan jenisnya ada dua, yakni kista fungsional serta kista patologis. Nah, kista patologis inilah yang berpotensi menjadi kanker.
Di sisi lain, dr. There juga mengatakan bahwa pusing saat haid lebih berhubungan dengan kondisi anemia atau kurang darah.
“Semakin banyak darah yang keluar saat haid, kepala penderita anemia pun akan semakin sakit. Keadaan ini bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Misalnya, kacang-kacangan, sayuran hijau, daging merah, dan susu,” jelasnya.
Mengetahui fakta medis ini, Anda tak perlu terlalu cemas lagi bila mengalami pusing saat haid. Sebab keluhan itu hanya menandakan adanya hormon yang tidak seimbang atau kurang darah alias anemia. Hal terpenting yang perlu dilakukan, konsumsilah makanan bergizi, terutama yang mengandung zat besi, agar gejala pusing tidak semakin memburuk. Apabila Anda merasa tidak tahan dengan keluhan yang terjadi saat haid, jangan ragu untuk berobat ke dokter.
(NB/ RVS)