Beberapa orang kerap membuat tato sebagai simbol yang bermakna pribadi ataupun ekspresi seni. Bahkan, ada yang sampai “ketagihan” ditato hingga punya banyak di tubuhnya.
Umumnya bagian tubuh yang ditato antara lain lengan, punggung, dan leher belakang. Selain itu, tato pada payudara juga kerap dibuat beberapa orang.
Namun, amankah tato di payudara? Nah, sebaiknya kamu harus tahu sejumlah bahaya tato di payudara berikut ini:
1. Menimbulkan Infeksi Sistemik
Bahaya tato pada payudara adalah terkena penyakit infeksi serius. Hal ini bisa terjadi kalau fasilitas tato tidak menjamin kualitas dan kebersihan pembuatan tato.
Apabila alat-alat yang digunakan tidak steril dan mengandung darah yang terinfeksi sebelumnya, bakteri atau virus dapat masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.
Infeksi yang ditularkan melalui darah bermacam-macam, mulai dari tetanus, hepatitis B, hepatitis C, hingga infeksi HIV.
Artikel lainnya: Bahaya Tato Mata untuk Kesehatan Indra Penglihatan Anda
2. Infeksi Kulit
Pengerjaan tato yang tidak bersih juga berpotensi menyebabkan infeksi pada kulit tempat tato tersebut dibuat. Kulit bisa kemerahan, bahkan pembengkakan bisa terjadi pada keadaan yang lebih berat.
3. Memicu Alergi
Selain infeksi, tato di payudara juga dapat memicu alergi terhadap tinta tato yang digunakan.
Alergi bisa memunculkan gejala berupa gatal-gatal, kemerahan, bengkak, nyeri, bahkan dapat menunjukkan gejala alergi hebat seperti sesak napas, kebingungan, hingga hilang kesadaran.
Gejala alergi hebat atau dikenal dengan nama syok anafilaksis dapat sangat berbahaya, bahkan bisa berujung kematian.
4. Granuloma atau Keloid
Tato di payudara dapat menyebabkan luka dan terbentuknya granuloma atau keloid pada kulit.
Granuloma adalah semacam benjolan yang terbentuk karena adanya peradangan. Sedangkan, keloid adalah bekas luka yang timbul lebih tinggi pada kulit setelah sembuh dari luka dan dapat lebih besar dari luka itu sendiri.
Artikel lainnya: Efek Tato Terasa Gatal, Kenapa, Ya?
5. Memengaruhi Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Pembuatan tato di payudara, dapat memengaruhi pemeriksaan mamografi, USG, dan MRI. Pasalnya, tato dapat menyebabkan granuloma atau keloid, akibatnya kalsifikasi mungkin terjadi pada kulit.
Pigmen pada tato bisa terlihat sebagai kalsifikasi (pengapuran) pada kulit dalam pemeriksaan radiologi. Kalsifikasi ini dapat membuat diagnosis rancu.
Saat hal itu terjadi, pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi kelainan yang timbul akibat adanya kalsifikasi pada payudara.
6. Tinta Menumpuk di Kelenjar Getah Bening
Bila kamu membuat tato di payudara, tinta tato dapat diserap oleh sistem getah bening dan bisa menumpuk pada kelenjar getah bening di daerah ketiak.
Penumpukan ini dapat membuat tampilan kelenjar yang tidak normal, sehingga bisa berujung pada biopsi yang tidak diperlukan.
7. Pembengkakan
Bahaya tato di payudara dapat menyebabkan pembengkakan. Selain itu, pemilik tato juga bisa merasakan rasa terbakar pada daerah bertato selama prosedur pemeriksaan MRI.
Artikel lainnya: Bolehkah Membuat Tato Setelah Sembuh dari Kanker?
8. Rasa Sakit
Pembuatan tato dapat menyebabkan rasa sakit karena dilakukan penusukan pada kulit. Umumnya rasa sakit akan berangsur-angsur berkurang.
Sebelum membuat tato, pertimbangkan kembali beragam risiko kesehatan yang mungkin terjadi. Pastikan fasilitas tato terjamin keamanan dan kesehatannya.
Sebaiknya kamu berkonsultasi kepada dokter kulit sebelum memutuskan membuat tato. #JagaSehatmu, jangan sampai tato keren tapi timbul penyakit! Download aplikasi KlikDokter untuk tahu info kesehatan lengkap tepercaya.
(FR/JKT)