Tidak ada yang aneh dengan anak kembar. Ada yang berwajah serupa bak pinang dibelah dua, ada pula kembar yang wajahnya tidak mirip sama sekali.
Enggak cuma itu, tahukah kamu kalau anak kembar ternyata juga bisa lahir dari ayah yang berbeda. Dalam medis, kembar beda ayah bukanlah suatu hal yang mustahil!
Meski jarang terjadi, anak kembar yang lahir dari ayah berbeda nyata adanya. Beberapa studi menyebut sekitar 1 dari 13.000 anak kembar terlahir dari ayah yang berbeda.
Lalu, bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Apakah bayi kembar beda ayah berbahaya? Mari kita bahas satu per satu di sini.
Anak Kembar Beda Ayah, Bagaimana Bisa?
Kasus anak kembar beda ayah disebabkan oleh superfekundasi. Superfekundasi adalah kondisi ketika sel telur dalam siklus menstruasi dibuahi oleh dua sperma yang berbeda.
Anak kembar yang lahir akibat superfekundasi dinamakan sebagai kembar bipaternal atau heteropaternal.
Artikel Lainnya: Mitos Seputar Anak Kembar yang Tak Perlu Dipercaya
Superfekundasi bisa terjadi ketika seorang wanita berhubungan seksual dan dibuahi oleh dua pria dalam waktu berdekatan. Biasanya, kurang dari satu minggu.
Pernah ada kasus, seorang pria di New Jersey, Amerika Serikat, menemukan bahwa satu dari anak kembarnya bukanlah anak biologisnya.
Setelah ditelusuri, istrinya ternyata bercinta dengan pria lain dalam waktu berdekatan dengan hubungan intimnya dengan sang suami.
Berhubungan intim dengan dua orang berbeda dalam jarak waktu dekat memang bisa menyebabkan kasus bayi kembar beda ayah.
Soalnya, sel telur dapat bertahan hidup 12-48 jam saat dilepaskan oleh indung telur. Sementara sperma memiliki waktu lebih lama untuk hidup, yakni 7-10 hari setelah dilepaskan oleh testis.
Jadi, bukan suatu hal yang mustahil ketika pembuahan terjadi melalui dua kali hubungan seks dengan laki-laki yang berbeda.
Cara Mengetahui Hamil Kembar Beda Ayah
Tidak ada gejala tertentu yang bisa menandakan seorang ibu hamil sedang mengandung bayi kembar beda ayah Bayi kembar akibat superfekundasi hanya bisa diketahui melalui tes DNA ketika anak masih dalam kandungan atau saat keduanya sudah dilahirkan.
Tes DNA saat hamil dilakukan dengan mengambil cairan dari vili korialis, yaitu bagian plasenta yang menghadap janin. Hanya saja, prosedur ini berisiko tinggi memicu infeksi jamur pada bayi, infeksi pada ibu, perdarahan, dan pecah ketuban.
Oleh karena itu, jika kamu mencurigai memiliki anak kembar beda ayah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan DNA yang aman.
Artikel Lainnya: Samakah Pola Tumbuh Kembang Bayi Kembar dengan Bayi Tunggal?
Apakah Superfekundasi Berbahaya?
Kehamilan akibat superfekundasi sangat jarang terjadi sehingga sulit untuk menilai seberapa bahaya kondisi ini. Namun, superfekundasi diduga bisa menyebabkan beberapa efek samping pada bayi dan sang ibu.
Masalah yang bisa muncul adalah salah satu bayi lahir prematur. Soalnya, kedua bayi tidak dibuahi dalam waktu bersamaan dan berjarak beberapa hari. Ketika satu bayi sudah siap dilahirkan, bisa jadi saudara kembarnya belum siap.
Perbedaan pertumbuhan bayi kembar beda ayah sebenarnya bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG saat hamil. Namun, terkadang dokter tidak begitu memperhatikan hal ini dan menganggapnya sebagai proses yang biasa.
Sementara itu, bagi sang ibu, mengandung bayi kembar dari superfekundasi diduga bisa memicu risiko preeklampsia, diabetes gestasional, dan kehamilan melalui cesar.
Kondisi ini mungkin juga memengaruhi psikis ibu dan kedua ayah. Bukan tidak mungkin, hubungan suami-istri bisa terdampak karena adanya bayi kembar beda ayah.
Anak kembar beda ayah bukanlah sekadar mitos. Meski langka, kondisi ini sangat mungkin terjadi.
Apabila kamu tidak ingin mengalami efek negatif dari kembar beda ayah, pastikan tetap menjaga komitmen dengan suami, ya!
Jika kamu punya pertanyaan seputar kehamilan kembar lainnya, konsultasikan langsung melalui fitur tanya dokter online di KlikDokter.
Yuk, #JagaSehatmu dan kandunganmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi seputar tips aman melahirkan bayi kembar.
(ADT/JKT)