Menunggu persalinan adalah saat yang mendebarkan. Ibu hamil perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi momen ini. Salah satu bentuk persiapannya adalah memerhatikan gerakan janin menjelang persalinan.
Lewat tanda gerakan janin menjelang persalinan, Anda bisa mendapatkan petunjuk tentang kondisinya, lho. Untuk itu, sebaiknya tingkatkan kepekaan dan mencoba menyadari pola dan keaktifan gerakan bayi sepanjang kehamilan.
Agar tidak membingungkan, coba simak daftar gerakan janin mendekati HPL (hari perkiraan lahir) dan hal yang berkaitan berikut ini:
Artikel lainnya: Gerakan Senam Ibu Hamil untuk Melancarkan Persalinan
1. Gerakan Janin Menjelang Persalinan Bertambah
Semakin matang organ tubuh janin ketika mendekati persalinan, maka janin akan semakin kuat untuk bergerak.
Janin terutama bergerak lebih aktif contohnya ketika ibu selesai makan. Selesai makan, aktivitas usus ibu yang lebih aktif seakan “membangunkan” janin. Efeknya, janin akan terasa lebih aktif bergerak.
Ibu perlu mewaspadai ketika gerakan janin justru terasa berkurang saat mendekati persalinan. Adanya gangguan kesehatan pada janin dapat menyebabkan gerakan janin menurun.
Di atas usia kehamilan 28 minggu, Anda bisa menghitung gerakan janin dalam 1 jam. Umumnya terdapat 10 gerakan janin (dalam bentuk apa pun) dalam 1 jam.
Artikel lainnya: Sejumlah Risiko Melahirkan Pertama Kali di Rumah
2. Ada Perubahan Pola Gerakan Janin
Menjelang persalinan, ukuran janin yang sudah sangat membesar akan semakin mempersempit ruang yang tersisa di dalam rahim. Akibatnya, gerakan janin juga terasa semakin kuat dan kencang.
Terjadi pula perubahan dalam jenis gerakan janin. Dari yang awalnya cenderung berupa meninju, memukul, atau menendang, pola gerakan ini akan mengalami perubahan di akhir masa kehamilan.
Pola gerakan yang juga akan sering ditemukan di akhir kehamilan adalah gerakan seperti menggeliat (squirming).
Perubahan pola gerakan yang terjadi juga kadang menyebabkan ibu merasa gerakan janin “berkurang”. Sesungguhnya, gerakan janin mungkin akan makin terbatas ketika kepala bayi masuk ke panggul ibu (persiapan kelahiran).
Saat kepala masuk ke bawah panggul, mungkin gerakan janin terasa berkurang di akhir kehamilan. Namun, sebetulnya pola gerakannya yang berubah.
Artikel lainnya: Harus Siap, Inilah Tanda Ibu Hamil Mau Melahirkan Bayi
3. Hati-hati Salah Mengira Kontraksi Sebagai Gerakan Janin
Tanda gerakan janin menjelang persalinan akan bertambah. Namun, bila Anda sudah mendekati 36 minggu ke atas, perlu juga mengenal apa yang disebut kontraksi.
Sebab, bila yang terjadi adalah kontraksi, maka hal itu menandakan proses persalinan akan segera dimulai.
Kontraksi saat akan terjadi persalinan ditandai dengan munculnya kram perut tingkat sedang hingga berat. Kram perut ini menandakan kontraksi dinding rahim.
Dari berbagai sumber, kram kontraksi hampir serupa dengan kram ketika menstruasi. Hanya saja intensitasnya jauh lebih berat.
Ketika kram kontraksi terjadi secara teratur dan terprediksi, kemungkinan hal itu adalah kontraksi sebenarnya.
Artikel lainnya: Ketakutan yang Dialami Calon Ibu Menjelang Melahirkan
Pasalnya, ada pula yang disebut kontraksi palsu atau kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi palsu benar-benar tidak teratur, lamanya hanya 15-30 detik, dan intensitas ataupun frekuensinya tidak bertambah sepanjang waktu.
Bila memang Anda ragu dengan jenis kontraksi yang sedang dirasakan, jangan ragu konsultasi dengan dokter kandungan. Dengan begitu, kondisi Anda dapat dievaluasi dan sumber kontraksi dapat dipastikan.
Nah, mengingat kemunculan kontraksi sangat mungkin terjadi pada akhir kehamilan, pastikan Anda bisa membedakannya dengan gerakan janin.
Gerakan janin terasa lebih mendadak dan hilang dengan segera. Sedangkan, kontraksi melibatkan rasa nyeri yang muncul perlahan, semakin memberat, hingga kemudian hilang kembali.
Itulah penjelasan mengenai gerakan janin menjelang persalinan yang perlu bumil pahami. Download aplikasi KlikDokter, Anda bisa mendapatkan info kehamilan lengkap dan akurat, konsultasi online, serta menghitung HPL lewat Kalender Kehamilan.
(FR/JKT)