Kehamilan menyebabkan perubahan berat badan. Itu sebabnya, berat badan ibu hamil naik maupun turun adalah hal yang wajar terjadi.
Meski begitu, Bunda tetap perlu mewaspadai penurunan berat badan saat hamil. Kenapa berat badan turun saat hamil? Penyebab berat badan turun saat hamil ada beragam, mulai dari kondisi yang tidak berbahaya hingga penyakit yang membutuhkan penanganan khusus.
Di bawah ini penyebab, dampak, dan cara mengatasi penurunan berat badan saat hamil yang perlu Bunda tahu.
Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Turun
Terdapat sejumlah penyebab berat badan turun saat hamil, di antaranya:
1. Morning Sickness
Menurut dr. Atika, salah satu kondisi yang bisa menyebabkan berat badan bumil turun adalah morning sickness. Morning sickness adalah kondisi ketika ibu hamil merasakan mual dan muntah selama masa kehamilan.
Meski disebut sebagai morning sickness, mual dan muntah bisa dialami bumil sepanjang waktu, baik pagi, siang, sore, atau malam hari.
“Keluhan morning sickness yang begitu berat dapat mengganggu asupan makanan ibu hamil sehingga berat badan turun,” jelas dr. Atika.
Morning sickness umumnya terjadi pada trimester pertama atau tiga bulan awal masa kehamilan. Biasanya, morning sickness ditandai dengan gejala berupa:
- Kelelahan
- Mual
- Berkurangnya nafsu makan
- Sensitivitas terhadap bau
- Muntah
Morning sickness memang berpotensi membuat berat badan ibu hamil turun. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, karena penurunan berat badan akibat morning sickness lumrah terjadi. Selain itu, berat badan yang berkurang tidak terlalu banyak.
2. Hyperemesis Gravidarum
Berikutnya, kondisi kesehatan yang bisa menurunkan berat badan ibu hamil adalah hiperemesis gravidarum. Berdasarkan Stanford Children’s Health, hiperemesis gravidarum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan morning sickness yang menyebabkan ibu hamil mual dan muntah.
Hanya saja, ibu hamil dengan kondisi hiperemesis gravidarum mengalami mual dan muntah yang parah dan berlangsung sepanjang hari. Hal ini tidak hanya menyebabkan ibu hamil kehilangan sejumlah besar berat badan, tetapi juga mengalami dehidrasi.
Menurut Cleveland Clinic, hiperemesis gravidarum diduga disebabkan oleh peningkatan kadar hormon HCG atau human chorionic gonadotropin dan estrogen. Nah, biasanya, Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum sedang mengandung anak kembar.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan hiperemesis gravidarum dialami oleh ibu hamil yang mengidap migrain atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Artikel Lainnya: Cara untuk Menaikkan Berat Badan Saat Hamil
3. Perubahan Pola Makan
Berat badan ibu hamil juga bisa mengalami penurunan akibat perubahan pola makan. Nah, biasanya perubahan pola makan dilakukan bumil yang ingin menjalani kehamilan sehat, khususnya wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas.
Menurut Royal College of Obstetricians & Gynecologists, kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil meningkatkan risiko ibu hamil dan bayi dalam kandungan mengalami komplikasi kesehatan.
Nah, bumil dengan berat badan berlebih atau obesitas yang menerapkan pola makan sehat berpotensi mengalami penurunan berat badan.
Meski begitu, penyebab berat badan turun pada ibu hamil yang satu ini tidak berbahaya.
4. Kondisi Kesehatan Lainnya
Ada kalanya penurunan berat badan ibu hamil disebabkan oleh kondisi kesehatan lain, seperti:
- Gangguan autoimun
- Kanker
- Gangguan makan
- Ketidakseimbangan endokrin
- Infeksi
- Kelainan saraf
- Gangguan psikiatri
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dan tidak terkontrol
- Diabetes yang tidak terdeteksi
- Penyakit kronis lainnya
Artikel Lainnya: Amankah Menjalani Diet Saat Hamil? Bagaimana Caranya?
Cara Mengatasi Berat Badan yang Turun pada Ibu Hamil
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, memiliki berat badan tidak ideal selama masa kehamilan berisiko menyebabkan bumil melahirkan bayi prematur maupun bayi berat badan lahir rendah.
Nah, bayi yang berat badannya kurang dari normal berpotensi mengalami kesulitan ketika mulai proses menyusu. Bayi dengan kondisi ini juga berisiko besar terhambat perkembangannya dan mengalami berbagai penyakit.
Karena itu, penting bagi bumil untuk memiliki berat badan ideal. Agar ibu hamil bisa memiliki berat badan ideal, ada beberapa cara yang direkomendasikan oleh CDC, di antaranya:
1. Mengetahui Kebutuhan Kalori
Ibu hamil perlu mengetahui kebutuhan kalorinya. Umumnya, pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil tidak membutuhkan kalori berlebih. Namun, pada trimester kedua, ibu hamil membutuhkan kelebihan kalori sebanyak 340 kalori setiap harinya.
Memasuki trimester ketiga kehamilan, ibu hamil membutuhkan 450 kelebihan kalori per hari.
Dengan memenuhi asupan kalori sesuai yang direkomendasikan, ibu hamil tidak perlu khawatir berat badannya turun.
2. Berkonsultasi dengan Dokter Kandungan
Jika Bunda merasa kesulitan untuk meningkatkan berat badan selama masa kehamilan, sebaiknya tanyakan kepada dokter kandungan cara efektif untuk meningkatkan berat badan hingga mencapai batas ideal.
Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter pada awal masa kehamilan. Konsultasi juga bisa dilakukan secara rutin sepanjang masa kehamilan hingga menjelang persalinan. Cara ini bisa membantu ibu hamil mencegah penurunan berat badan.
3. Menjalani Pola Makan Sehat
Agar berat badan tidak turun dan tetap ideal, Bunda bisa menerapkan pola makan sehat selama masa kehamilan. Bunda bisa mengonsumsi makanan sehat, seperti gandum utuh, sayur-sayuran, buah-buahan, serta protein, dan produk olahan susu rendah lemak.
Pada dasarnya, sebagian besar makanan cukup aman dikonsumsi selama hamil. Namun, Bunda tetap perlu berhati-hati terhadap beberapa jenis makanan tertentu dan harus menghindarinya.
Jenis makanan yang perlu dihindari biasanya berkaitan dengan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Karenanya, untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang sebaiknya dihindari, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Berat badan turun saat hamil bisa disebabkan oleh beragam faktor. Jika berat badan Bunda berkurang akibat salah satu kondisi di atas, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter, ya!
Bunda juga bisa berkonsultasi seputar kehamilan secara langsung melalui fitur konsultasi dokter online. Yuk, #JagaSehatmu dan si kecil dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar asupan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
(ADT/NM)
- Royal College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses 2022. Being overweight in pregnancy and after birth.
- Cleveland Clinic. Diakses 2022. Hyperemesis Gravidarum (Severe Nausea & Vomiting During Pregnancy).
- Stanford Children’s Health. Diakses 2022. Hyperemesis Gravidarum.
- Mayo Clinic. Diakses 2022. Morning Sickness.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Weight Gain During Pregnancy.