Usia kandungan 25 minggu masuk dalam trimester kedua. Kehamilan mama minggu ini sudah masuk 6 bulan lebih 1 minggu, itu berarti tersisa 15 minggu lagi untuk dapat melihat si kecil keluar dari perut mama.
Pada minggu ini, janin terus bertumbuh dan bertambah besar. Perut mama juga akan semakin terlihat lebih lonjong dan bulat. Tendangan bayi juga akan semakin dan masih banyak perkembangan lainnya yang dapat terjadi pada minggu ini.
Bagaimana Perkembangan Janin pada Usia 25 Minggu?
Ada beberapa perkembangan janin yang pesat pada minggu ini, berikut beberapa perkembangan yang kerap terjadi pada usia janin 25 minggu:
1. Bayi Bertambah Besar
Pada minggu ke-25, janin di dalam kandungan mama memiliki berat kurang lebih 778 gram, janin diibaratkan memiliki ukuran seperti terong pada minggu ini.
Panjang bayi jika diukur dari kepala hingga bawah bokong pada minggu ini mencapai 22,4 cm. Sedangkan jika diukur dari kepala hingga tumit, tinggi bayi rata-rata 31,8 cm.
2. Rambut
Ketika mama melakukan pemeriksaan USG pada minggu ini, dokter mungkin akan memberitahu mama bahwa si kecil telah memiliki rambut halus dan lembut yang menutupi tubuhnya, rambut-rambut halus tersebut disebut juga dengan lanugo.
Selain itu tidak hanya rambut-rambut halus di tubuh bayi, tetapi rambut di kepala bayi juga sudah mulai tumbuh pada minggu ini.
Artikel Lainnya: Kiat Mudah agar Janin Tetap Sehat
3. Hidung Bayi Sudah Dapat Mencium Bau
Pada minggu ke-25 organ-organ vital bayi sudah terbentuk dengan baik, termasuk paru-paru. Pada minggu ini, hidung bayi sudah dapat bekerja untuk menghirup napas.
Beberapa penelitian sebelumnya meyakini bahwa hidung bayi tetap tertutup sampai ia hadir di dunia. Namun, penelitian yang lebih baru menunjukan bahwa lubang hidung terbuka lebih awal dan tetap seperti itu selama tiga trimester.
Namun, di dalam janin mama, bayi tidaklah menghirup udara, melainkan ia bernapas dengan menghirup cairan ketuban. Selain itu, pada minggu ini, bayi juga bisa mencium berbagai aroma di dalam rahim.
4. Gerakan Bayi Sangat Aktif
Selain berat badan bayi yang terus bertambah, gerakan-gerakan bayi pada minggu ini juga sangat aktif. Mama mungkin akan melihat adanya benjolan di perut yang merupakan tangan atau kaki bayi yang berusaha bergerak.
Posisi kepala janin sudah bergerak ke bawah mendekati arah panggul, kemudian gerakan bayi atau janin sudah sangat aktif sehingga ibu bisa merasakan gerakan janin di perut.
Artikel Lainnya: Kram Kaki Saat Hamil, Ini Solusi Ampuh untuk Mengatasinya
Apa yang Dirasakan Ibu saat Hamil 25 Minggu?
Beberapa gejala saat hamil dapat silih berganti, gejala trimester pertama seperti perut kram, ngidam, payudara gatal masih dapat terjadi pada minggu ini. Namun, ada beberapa hal yang perlu mama waspadai sebagai berikut:
1. Jantung Berdebar
Selama kehamilan, jantung ibu hamil memompa darah hingga 50 persen lebih banyak daripada sebelum hamil. Frekuensi kecepatan jantung memompa darah juga naik 15 persen dari sebelumnya.
Jantung yang bekerja lebih cepat dinamakan juga dengan palpitasi jantung. Gejalanya terasa seperti jantung yang berdebar-debar. Hal ini dapat berbahaya tetapi bisa juga tidak.
Namun, jika mama mengalami jantung berdebar yang tampaknya berlangsung lama, dan dibarengi juga dengan napas yang terengah-engah, nyeri dada, dan keluhan lainnya segera cari pertolongan medis.
2. Perut dan Payudara Gatal
Jika pada minggu ini mama merasa perut dan payudara lebih gatal, tenang mama tidak sendirian. Pasalnya 20-40 persen wanita hamil juga mengalami gatal di daerah perut dan payudara mereka di minggu ke-25.
Biasanya gatal tidak hanya terjadi di perut dan payudara, tetapi juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya. Penyebab gatal saat hamil belum dapat diketahui secara pasti, tetapi perubahan hormon saat hamil dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Artikel Lainnya: Perubahan Payudara Selama dan Setelah Kehamilan
3. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) dapat terjadi hingga 13 persen pada ibu hamil. Beberapa gejala ISK yang terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
- Urine berdarah, keruh, atau bau
- Rasa seperti terbakar atau sakit saat buang air kecil
- Demam
- Kontraksi rahim ringan
- Ingin buang air kecil lebih sering
- Ketidaknyamanan di punggung
Beri tahu dokter kandungan segera, jika mama mengalami salah satu atau beberapa gejala ISK di atas. ISK dapat dengan mudah didiagnosis dan diobati, keterlambatan pengobatan dapat membuat infeksi serius dan juga komplikasi kehamilan.
ISK terkadang dapat muncul kembali setelah pengobatan, tetapi ada beberapa langkah yang dapat mama lakukan untuk mencegahnya datang kembali:
- Jangan menahan buang air kecil
- Minum banyak cairan sepanjang hari
- Condongkan tubuh ke depan saat buang air kecil untuk membantu mengosongkan kandung kemih
- Kencing setelah berhubungan seks untuk membersihkan bakteri yang mungkin masuk ke uretra
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan kamar mandi
- Cuci area perineum atau area vital secara menyeluruh
- Kenakan pakaian dalam berbahan katun dan hindari pakaian yang ketat
- Lap vagina dengan handuk atau tisu kering dari depan ke belakang setelah BAK atau BAB
Jika melakukan hubungan seksual dengan pasangan terasa menyakitkan saat hamil, cobalah untuk konsultasikan dengan dokter saat pemeriksaan kandungan. Dokter dapat memberikan saran mengenai posisi seks yang tidak menyakitkan saat hamil.
Artikel Lainnya: Bahaya Infeksi Saluran Kemih bagi Ibu Hamil
Tips Menjaga Kehamilan 25 Minggu
Dijelaskan oleh dr. Iqbal, menjaga kesehatan ibu dan bayi saat usia kehamilan 25 minggu adalah hal yang penting. Pastikan mama mendapatkan istirahat yang cukup, makan-makanan yang bergizi, dan mengonsumsi vitamin kehamilan yang dianjurkan dokter.
1. Mengatasi Palpitasi Jantung
Jika mama mengalami detak jantung yang lebih cepat atau jantung rasanya seperti berdebar, cobalah untuk tidak panik, karena hal itu justru dapat membuat kondisi yang lebih berbahaya. Jika mengalami palpitasi jantung, cobalah lakukan beberapa hal ini:
- Minum air dan makan camilan ringan
- Batasi asupan kafein
- Hentikan apa yang sedang mama lakukan dan istirahat atau, jika mama sedang beristirahat, cobalah untuk bangun dan bergerak
- Cobalah teknik relaksasi, mediasi, atau yoga prenatal
Jantung yang berdebar sesekali bisa menjadi normal, tetapi mama harus selalu memberi tahu pasangan dan dokter tentang gejala apa pun yang dialami selama kehamilan.
Palpitasi juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti anemia, kecemasan, kondisi jantung, atau masalah tiroid.
2. Mengatasi Kulit Gatal saat Hamil
Kulit gatal memang tidak nyaman dan juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk tidur. Untuk mengatasi gatal ringan pada perut dan payudara saat hamil, mama dapat mencoba beberapa hal di bawah ini:
- Gunakan pelembap atau minyak tubuh yang menghidrasi ke kulit
- Menghindari deterjen pakaian yang mungkin mengiritasi kulit
- Minum banyak air agar tetap terhidrasi
- Jauhi sabun yang dapat membuat kulit kering
- Mandi dengan air dingin dan kurangi mandi dengan air hangat
Jika gatal menjadi parah atau ada ruam di kulit, segera konsultasikan dengan dokter. Beberapa ruam dan kondisi kulit memerlukan perawatan tertentu.
Dokter mungkin dapat meresepkan obat gatal yang aman untuk ibu hamil. Ingatlah untuk jangan gunakan obat apapun saat hamil tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Artikel Lainnya: Aktivitas Seru dan Sehat yang Bisa Ibu Hamil Lakukan
Yuk, #JagaSehatmu dan hindari hal-hal yang dapat membuat mama stres saat hamil. Jika kamu ingin berkonsultasi dengan dokter, mama bisa gunakan layanan Tanya Dokter dan jangan lupa download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui topik apapun seputar kesehatan.
Mama dan Papa juga bisa baca perkembangan janin di kehamilan minggu ke-26 di KlikDokter.
(DA/NM)