Sariawan bisa terjadi pada setiap orang, termasuk anak-anak. Meskipun kondisi ini cukup sering, bukan berarti sariawan dapat disepelekan begitu saja.
Kondisi sariawan dapat berdampak pada keseharian anak. Misalnya, jadi sulit makan dan minum serta terasa nyeri saat bicara. Karena itu, penting bagi orang tua untuk membantu anak dalam mengatasi sariawan ini agar anak tetap bisa melakukan aktivitasnya.
Ada banyak penyebab sariawan pada anak. Berikut ini beberapa hal yang sering dikaitkan sebagai pemicu sariawan pada anak:
1. Luka atau Trauma
Adanya luka atau trauma di mulut akibat terlalu keras menggosok gigi, tidak sengaja menggigit bagian dalam bibir, terbentur atau terjatuh, hingga efek samping akibat perawatan gigi bisa menjadi penyebab anak sering sariawan.
Oleh karena itu, jika anak mengalami sariawan, orang tua perlu memeriksa apakah anak memiliki luka di mulutnya. Jika ya, bisa jadi luka tersebut lah pemicunya.
Artikel lainnya: Mengatasi Sariawan dengan Baking Soda, Apakah Efektif?
2. Terbakar
Sama dengan adanya luka atau trauma di mulut, tidak sengaja menyantap makanan atau minuman yang terlalu panas juga menjadi penyebab anak sariawan.
Paparan panas dari makanan atau minuman menyebabkan iritasi atau perlukaan yang berujung timbulnya sariawan pada anak.
3. Kandungan Tertentu dalam Produk Perawatan Rongga Mulut
Kandungan sodium lauryl sulfate (SLS) yang terdapat pada pasta gigi atau obat kumur bisa menjadi penyebab sariawan pada anak.
Salah satu efek SLS adalah dapat mencetuskan iritasi pada mulut dan kulit. Jadi, sebaiknya orang tua berhati-hati dalam memilih produk perawatan rongga mulut. Usahakan memilih pasta gigi dan obat kumur yang bebas SLS.
4. Alergi Makanan dan Hipersensitivitas Makanan
Tidak hanya menimbulkan ruam kulit atau gatal, anak-anak yang memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap makanan tertentu bisa juga terkena sariawan.
Biasanya sariawan muncul usai anak mengonsumsi makanan dan minuman tertentu.
Misalnya, kopi, cokelat, keju, stroberi, kacang-kacangan, makanan asam dan pedas, hingga penambahan bumbu tertentu seperti penguat rasa, asam benzoat, dan sebagainya.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Sariawan di Tenggorokan
5. Kekurangan Nutrisi Tertentu
Sariawan pada anak dikaitkan juga dengan masalah kekurangan nutrisi tertentu, yaitu vitamin C, vitamin B12, asam folat, zat besi, dan zink. Vitamin dan mineral ini berguna dalam proses daya tahan tubuh.
Apabila anak mengalami kekurangan vitamin dan mineral, maka tak heran daya tahan tubuhnya akan melemah dan mulai muncul keluhan seperti sariawan.
6. Infeksi
Infeksi virus, misalnya pada penyakit flu Singapura, menjadi salah satu penyebab sariawan pada anak.
Pada infeksi virus ini, anak akan mengalami demam selama 1-2 hari, lalu diikuti sariawan di rongga mulut serta ruam dan lenting di tangan dan kaki.
Selain itu, infeksi virus herpes bisa menyebabkan munculnya sariawan pada anak. Kondisi herpes gingivostomatitis ini ditandai dengan demam tinggi, yang disertai sariawan berukuran kecil di rongga mulut yang terasa nyeri.
Artikel lainnya: Ini Dia Cara Mengatasi Sariawan pada Anak Tanpa Rasa Sakit
7. Kebersihan Mulut yang Buruk
Rongga mulut yang tidak bersih meningkatkan risiko terjadinya radang gusi, gigi berlubang, ataupun masalah lainnya.
Hal ini dikarenakan adanya penumpukan kuman di dalam mulut yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Nantinya infeksi ini akan memicu peradangan dan perlukaan rongga mulut.
8. Stres Emosional
Bukan hanya orang dewasa yang mengalami stres emosional, anak-anak pun dapat mengalaminya.
Misalnya, terlalu padat jadwal sekolah dan tugas-tugas yang dihadapi kerap kali membuat anak stres dan kelelahan. Tanpa disadari, hal ini bisa memicu munculnya sariawan.
Untuk itu, diharapkan setiap orang tua selalu mendampingi anak-anaknya agar mereka terhindar dari stres yang bisa berdampak pada masalah kesehatan.
9. Kondisi Medis Tertentu
Adanya kondisi medis tertentu juga bisa menjadi alasan kenapa anak sering mengalami sariawan.
Beberapa kondisi medis tersebut adalah penyakit celiac, peradangan usus seperti penyakit Crohn ataupun kolitis ulseratif, penyakit Behcet, dan gangguan sistem imun lainnya.
10. Efek Samping Obat
Orang tua perlu memperhatikan jika anak mengalami sariawan setelah mengonsumsi obat. Pasalnya, penggunaan obat tertentu bisa menjadi penyebab sariawan pada anak.
Contohnya saja obat-obatan untuk kanker seperti kemoterapi dan terapi radiasi, obat-obatan antikejang untuk epilepsi, serta obat untuk rheumatoid arthritis.
Artikel lainnya: Bahaya Merokok saat Sedang Sariawan
Sariawan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu. Yang terpenting, saat anak mengalami sariawan, pastikan kebutuhan cairannya terpenuhi. Sebab tak jarang anak menjadi malas makan dan minum saat mengalaminya.
Tetap berikan cairan seperti susu, ASI, air putih, maupun jus buah yang dingin agar ia terhindar dari dehidrasi.
Selain itu, berikan anak makanan yang lunak dan dingin seperti yoghurt, kentang tumbuk, puree buah dan sayur, agar-agar dingin, puding, dan es krim. Hindari dahulu memberikan makanan yang panas dan pedas.
Meski sariawan terasa sakit, jangan lupa tetap ajarkan anak untuk menjaga kebersihan rongga mulut supaya kuman di mulut tidak menumpuk dan memperparah kondisi sariawan.
Apabila sariawan tidak kunjung sembuh dan sering berulang, sebaiknya bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi infeksi, seperti antibiotik, antivirus, antijamur, serta antiradang untuk membantu proses penyembuhan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar penyebab sariawan pada anak, gunakan layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi kepada dokter.
[RS]