Kejadian anemia pada balita di Indonesia cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di dunia. Pada tahun 2013, sebanyak 25-28% balita di berbagai provinsi di Indonesia mengalami anemia.
Dari data tersebut, sebagian besar di antaranya disebabkan karena kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi). Mengejutkan, bukan?
Anemia adalah penyakit akibat kurangnya sel darah merah. Meskipun umumnya tidak bergejala, penyakit ini merupakan suatu kondisi yang serius karena mengganggu tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
Jika anak Anda tidak ingin menjadi korban berikutnya, pastikan ia mendapatkan asupan berikut ini:
-
Zat besi dan vitamin C
Zat besi sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Oleh karena itu, asupan zat besi yang cukup sangat penting untuk mencegah anemia. Sumber makanan yang tinggi zat besi adalah daging sapi, ikan, hati, kuning telur, ASI, kacang-kacangan dan lainnya.
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi di usus, pastikan anak mengonsumsi makanan tersebut bersamaan dengan makanan yang kaya vitamin C –seperti jeruk, stroberi, brokoli, kentang, atau taoge. Sebaliknya, makanan yang menghambat penyerapan zat besi, seperti kopi dan teh, sebaiknya dihindari atau dikonsumsi di waktu yang berbeda.
-
Asam folat
Asam folat, atau sering disebut vitamin B9, penting untuk pembentukan DNA dari sel darah merah. Nah, untuk menghasilkan sel darah merah yang baik, asam folat sangat diperlukan. Sayuran hijau, brokoli, wortel, kembang kol, pepaya, anggur, dan pisang merupakan beberapa makanan yang tinggi asam folat.
-
Vitamin B12
Bersamaan dengan asam folat, vitamin B12 membantu ‘pematangan’ sel darah merah. Kebanyakan sumber vitamin B12 berasal dari hewan, misalnya hati, daging sapi, ikan salmon, ikan sarden, susu, keju, dan yoghurt. Sumber vitamin B12 yang bersifat nabati adalah tempe.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, sayuran, protein hewani, dan protein nabati setiap kali makan. Dengan mempraktikkannya, anemia akibat kekurangan nutrisi dapat dihindari.
Makanan untuk mencegah anemia sangat mudah dijumpai sehari-hari, bukan? Oleh karena itu, mulailah untuk memberikan makanan tersebut pada anak agar ia terbebas dari ancaman penyakit anemia.
(NB/RH)