Baru-baru ini para orangtua diresahkan dengan mewabahnya flu singapura di sekolah-sekolah. Satu orang murid yang sakit, namun banyak anak yang tertular.
Apa Itu Flu Singapura?
Flu singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, dan sangat mudah menular. Penyakit yang ditandai dengan demam dan ruam merah di tangan, kaki, dan sariawan di mulut ini banyak terjadi pada anak-anak.
Meskipun gejalanya ringan dan dapat sembuh sendiri, penyakit ini menjadi momok bagi para ibu karena sariawan yang ditimbulkannya membuat anak mogok makan. Hal ini semakin mengkhawatirkan jika sebelumnya anak sudah kurus dan susah makan.
Flu singapura – atau disebut juga hand, foot, and mouth disease (HFMD – penyakit tangan, kaki, dan mulut) – pertama kali dilaporkan terjadi di New Zealand pada tahun 1957. Awalnya penyakit ini ringan dan tidak pernah “merepotkan”.
Namun karakteristik flu singapura atau HMFD ini berubah sejak tahun 1997, di mana HMFD menyebabkan wabah di negara-negara Asia Tenggara. Flu singapura didapati mengenai lebih banyak orang, lebih parah, dan menimbulkan komplikasi yang serius.
Penyakit flu singapura juga sempat merebak kembali pada tahun 2008. Kali itu negara yang menjadi sasaran adalah Cina, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.
Artikel lainnya: Anak Sering Ngeces Pertanda Flu Singapura, Benarkah?
Apa Penyebab Flu Singapura?
Flu singapura disebabkan oleh infeksi virus coxsackie A16 dan enterovirus 71. Enterovirus 71 diketahui menimbulkan gejala dan komplikasi yang lebih serius dibandingkan dengan coxsackie A16.
Anak dapat tertular flu singapura jika berkontak dengan cairan dari penderita HMFD, misalnya lendir hidung, air liur, cairan dari lenting di kulit, feses, ataupun cairan yang keluar saat penderita bersin dan batuk – terutama apabila anak tidak mencuci tangan dan suka memasukkan tangan ke dalam mulut.
Mengapa Anak Dapat Tertular Flu Singapura?
Anak akan lebih mudah tertular flu singapura ketika berada di sekolah dan tempat penitipan anak – tempat umum yang “dihuni” oleh banyak anak sekaligus.
Flu singapura lebih banyak menyerang anak berusia di bawah 10 tahun. Selain karena sistem kekebalan tubuhnya yang belum sekuat orang dewasa, anak seusia tersebut masih belum menyadari pentingnya cuci tangan. Selain itu, mereka masih gemar memasukkan tangan ke dalam mulut.
Faktor cuaca juga dapat berperan dalam hal ini. Berbagai studi yang dilakukan di Singapura, Hong Kong, dan Jepang menemukan bahwa flu singapura akan lebih mudah menular di tempat yang suhunya panas, memiliki kelembapan yang tinggi, dan angin yang bertiup kencang.
Bagaimana Gejala Flu Singapura?
Gejala umumnya baru akan muncul dalam tiga hingga enam hari setelah terpapar virus. Demam adalah gejala yang pertama kali muncul pada penyakit flu singapura, diikuti dengan nyeri menelan, menurunnya nafsu makan, dan lemas.
Satu hingga dua hari setelah demam timbul, giliran sariawan yang muncul di mulut anak. Sariawan yang nyeri tersebut akan semakin membuat anak menolak makan. Barulah setelah itu, ruam-ruam merah akan muncul di tangan dan kaki anak dalam satu atau dua hari setelah timbul sariawan.
Artikel lainnya: Komplikasi Flu Singapura yang Mesti Anda Waspadai
Apa Obat untuk Flu Singapura?
Sebenarnya tidak ada terapi yang khusus untuk menyembuhkan flu singapura ini. Karena disebabkan oleh virus, anak tidak membutuhkan antibiotik dan dapat sembuh sendiri. Umumnya gejala flu singapura akan menghilang dalam tujuh hingga sepuluh hari.
Meski demikian, dokter dapat memberikan obat untuk mengurangi gejala. Obat penurun panas dan obat sariawan dapat diberikan agar keadaan anak lebih nyaman dan mau makan.
Apa Penanganan di Rumah untuk Flu Singapura?
Anda dapat memberikan beberapa makanan dan minuman yang dapat membantu meredakan nyeri sariawan anak, seperti es krim, es loli, susu atau air dingin, dan makanan yang lunak.
Hindari memberikan anak makanan yang pedas, asin, dan asam. Apabila anak sudah cukup besar, berkumur air garam beberapa kali dalam sehari dapat membantu mengurangi nyeri akibat sariawan.
Segera Bawa ke Dokter Jika...
Komplikasi paling umum dari flu singapura adalah dehidrasi. Sariawan yang sakit di mulut anak membuatnya enggan makan maupun minum. Jika anak menolak makan dan minum, segeralah bawa ke dokter. Mungkin anak membutuhkan asupan cairan melalui infus.
Meskipun sangat jarang, flu singapura dapat menimbulkan komplikasi serius – terutama penyakit HFMD yang disebabkan oleh enterovirus 71. Komplikasi tersebut berupa radang otak dan selaputnya. Anak dapat mengalami kejang dan penurunan kesadaran. Segera bawa anak ke rumah sakit jika mengalami hal tersebut.
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Selalu ajarkan anak Anda untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah pergi ke toilet, dan setelah batuk atau bersin. Latih anak untuk batuk dan bersin dengan menutup mulut dan hidungnya. Beritahu anak bahwa ia tidak boleh memasukkan jari ke mulutnya, apalagi jika ia habis bermain dan belum mencuci tangan.
Tempat publik seperti sekolah dan tempat penitipan anak harus selalu dibersihkan dengan cairan antiseptik untuk membunuh kuman. Pencahayaan sinar matahari dan sirkulasi juga harus baik.
Anak yang sedang sakit dan menunjukkan gejala sebaiknya beristirahat di rumah, agar tidak menulari teman-temannya.
Artikel lainnya: Kenali Flu Singapura dan Cara Pencegahannya
Belum Ada Vaksin untuk Flu Singapura
Untuk saat ini, vaksinasi untuk flu singapura belum tersedia. Oleh karena itu, penting bagi Anda maupun anak untuk selalu melakukan langkah-langkah pencegahan di atas. Selain itu, jagalah pula kondisi kesehatan anak dengan memberikannya makanan bergizi lengkap dan seimbang serta tidur yang cukup.