Menyaksikan tumbuh kembang Si Kecil yang makin bertambah tiap harinya adalah momen berharga. Salah satu yang harus diperhatikan adalah perkembangan motoriknya. Nah, perkembangan tersebut bisa distimulasi dengan pemberian camilan dalam bentuk finger food.
Mengenali perkembangan motorik anak
Bunda, perkembangan motorik Si Kecil tak boleh lepas dari perhatian. Beberapa aspeknya antara lain:
- Perkembangan motorik kasar
- Perkembangan motorik halus
- Perkembangan bicara, bahasa, dan kecerdasan
- Perkembangan sosial emosi
Perkembangan motorik berkaitan dengan kemampuan Si Kecil untuk mengendalikan gerakan tubuhnya. Kemampuan ini juga perlu didukung oleh kekuatan tulang, otot, dan koordinasi otak.
Perkembangan motorik kasar berhubungan dengan gerakan otot-otot besar di dalam tubuh. Contohnya adalah kemampuan berjalan, berlari, dan melompat.
Sementara itu, perkembangan motorik halus berkaitan dengan gerakan otot-otot kecil seperti kemampuan memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain, menyusun balok, bermain puzzle, memegang kuas warna, dan lain sebagainya.
Baik perkembangan motorik halus maupun kasar, keduanya harus sama-sama dicermati. Pasalnya, tak sedikit orang tua yang lebih fokus pada perkembangan motorik kasar Si Kecil.
Faktanya, perkembangan motorik halus saat tumbuh kembang bayi berperan penting dalam keterampilan dan kecerdasan Si Kecil secara menyeluruh saat ia dewasa nanti.
Perkembangan motorik halus anak sesuai tahapan usia
Secara umum, berikut ini adalah perkembangan motorik halus yang harus diperhatikan.
-
Usia 0-3 bulan
Pada tahapan usia ini, Si Kecil sudah punya refleks untuk menggenggam. Namun, seiring berjalannya waktu, refleks tersebut akan mulai menghilang dan tangan menjadi mengepal. Pada usia 3 bulan, kepalan tangan akan mulai terbuka.
-
Usia 4-6 bulan
Kemampuan refleks menggenggam Si Kecil mulai menghilang dan ia sudah bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Misalnya dengan benda-benda di dekatnya, termasuk memasukkan jari-jarinya ke dalam mulut.
-
Usia 7-9 bulan
Si Kecil sudah mampu memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya dan mulai memegang benda untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.
Pada masa ini, Si Kecil sudah diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Salah satu bentuk MPASI yang disarankan adalah makanan dalam bentuk finger food, yang ukuran makanannya disesuaikan dengan genggaman tangannya.
Pemberian finger food untuk stimulasi perkembangan motorik halus
Umumnya, pada usia 8-9 bulan Si Kecil sudah siap makan sendiri. Nah, Bunda bisa memberikannya finger food sebagai camilan karena mudah digenggam, digigit, serta dikunyah.
Pemberian finger food ini tak hanya dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil, tapi juga dapat merangsang kemampuan motorik halusnya.
Selain itu, memberikan finger food juga dapat meningkatkan kemampuan Si Kecil untuk mengunyah dan menghindari ia susah makan, karena ada aktivitas baru yang bisa ia lakukan sendiri tanpa bantuan orang tuanya.
Finger food yang ideal ukurannya harus pas digenggam Si Kecil serta memiliki tingkat kelunakan yang sesuai. Makin mudah Si Kecil menggigit dan mengunyahnya, maka makin mudah pula makanan tersebut dicerna.
Beberapa jenis finger food yang bisa diberikan di antaranya:
-
Sayuran rebus
Sayuran yang diberikan sebaiknya direbus dulu, jika sayuran mentah mudah membuat Si Kecil tersedak. Untuk menjaga nutrisi sayuran, Anda bisa mengukus atau memanggangnya hingga lunak, lalu potong kecil-kecil. Contoh sayurannya adalah ubi, wortel, brokoli, kembang kol, buncis, labu siam, atau bit.
-
Potongan buah
Buah yang disarankan adalah buah yang sudah matang, sehingga teksturnya lunak. Misalnya pisang, persik, semangka, melon, rasberi, blueberry, alpukat, dan lain-lain.
-
Biskuit
Biskuit juga bisa menjadi pilihan. Biskuit yang baik untuk Si Kecil adalah yang mudah larut di dalam mulutnya dan mengandung nutrisi lengkap.
Pilihan terbaik adalah Milna Biskuit Bayi Finger yang memiliki formula G3, yaitu:
- Gampang larut, karena teksturnya lembut berpori, sehingga mudah larut agar Si Kecil tidak tersedak
- Gizi lengkap, karena mengandung 10 vitamin serta 5 mineral, serta tinggi kalsium, zat besi, vitamin E, dan vitamin A untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil.
- Gigi terstimulasi, karena memiliki bentuk khusus untuk menstimulasi pertumbuhan gigi.
Dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran genggaman bayi, Milna Biskuit Bayi Finger juga dapat membantu melatih kemampuan motorik Si Kecil untuk menggenggam benda-benda di sekitarnya.
-
Telur matang
American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk memperkenalkan makanan yang berpotensi menimbulkan alergi seperti telur. Misalnya dengan memberikan Si Kecil potongan telur rebus dan tidak menambahkan bumbu masak apa pun, termasuk garam.
Pastikan telur dimasak hingga benar-benar matang untuk menghindari risiko keracunan makanan akibat kontaminasi salmonela.
-
Pasta
Meski rekomendasi masak pasta adalah al dente, tapi untuk finger food bayi Bunda perlu memasaknya lebih lama. Jenis pasta yang bisa diberikan adalah mini shells, orzo, atau potongan fusili atau pene.
Sajikan tanpa bumbu apa pun. Namun, jika usia bayi sudah makin besar, Anda bisa mencampurkan pasta dengan sedikit mentega, minyak zaitun, atau saus tomat buatan sendiri atau yang rendah garam.
-
Tahu
Tahu adalah sumber protein nabati yang baik dan pas menjadi finger food Si Kecil. Pilih tahu dengan tekstur padat dan hindari tekstur yang sangat lunak seperti tahu sutra, karena kemungkinan akan hancur saat ia menggenggamnya.
-
Keju
Bila sudah dipastikan Si Kecil tidak punya alergi terhadap susu dan produk olahannya, keju aman diberikan.
Pastikan untuk memotong keju kecil-kecil. Pilih keju pasteurisasi yang lunak tetapi tidak lengket atau terlalu bau, seperti keju Monterey Jack atau cheddar.
Itulah beberapa pilihan finger food untuk camilan Si Kecil yang tak hanya bernutrisi, tetapi juga bisa menstimulasi perkembangan motorik halus Si Kecil. Pastikan untuk memotong kecil-kecil makanan yang teksturnya lunak atau larut air, agar Si Kecil tidak tersedak. Satu hal lagi, selalu awasi dan dampingi Si Kecil saat sedang menikmati finger food-nya ya, Bunda!
Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter mengenai topik ini, Anda bisa menggunakan fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(RN/ RH)