B.J. Habibie Jalani Perawatan karena Kebocoran Klep Jantung

Presiden RI ke-3, sekaligus bapak teknologi Indonesia, B.J. Habibie, kini tengah menjalani perawatan medis di Munchen, Jerman karena kebocoran klep jantung. Gangguan pada katup jantung ini bukanlah sesuatu yang ringan dan bisa dianggap remeh.

Sedikit penjelasan tentang klep jantung

Jantung manusia adalah sebuah organ vital yang terdiri atas empat ruangan: dua bilik dan dua serambi. Ruangan-ruangan ini dihubungkan oleh pintu atau klep satu arah yang dapat membuka atau menutup sesuai dengan ritme dan aliran darah di jantung. Selain menghubungkan antar ruangan, klep pada jantung juga terdapat pada ‘pintu keluar’ meninggalkan jantung, memastikan aliran darah tidak ‘bocor’ dan masuk kembali ke ruangan sebelumnya.

Terdapat empat katup di jantung, yaitu katup mitral, katup aorta, katup pulmoner, dan katup trikuspid. Masing-masing katup merupakan katup satu arah yang disokong oleh jaringan ikat dan otot untuk menjalankan proses buka dan tutupnya.

Jika katup-katup ini mengalami kelainan fungsi, kemungkinannya ada dua: stenosis (kaku) atau insufisiensi (lemah). Stenosis katup jantung adalah kondisi ketika bukaan katup mengecil atau bahkan tertutup sama sekali akibat katup yang kaku, atau justru melebur menjadi satu. Kakunya katup ini membuat jantung harus bekerja memompa darah lebih keras agar darah dapat mengalir melewati katup yang kaku tersebut.

Insufisiensi katup jantung adalah sebaliknya, yang mana katup mengalami gangguan sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna. Karena ‘pintu’ yang tidak tertutup sempurna, darah dapat mengalir kembali ke ruangan atau saluran sebelumnya.

Seperti halnya pada stenosis katup jantung, insufisiensi katup jantung juga membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk mengimbangi jumlah darah yang mengalir kembali, agar darah dapat terpompa ke seluruh tubuh. Inilah yang dikenal awam sebagai kebocoran klep jantung.

Bahaya kebocoran klep jantung

Kebocoran klep jantung dapat terjadi di katup mana saja dari keempat katup jantung yang ada. Kondisi ini dapat tidak terdeteksi dalam jangka waktu panjang, atau menimbulkan gejala yang sering kali dianggap sebagai gejala dari penyakit lain. Seperti dalam kasus yang dialami oleh B.J. Habibie, beliau diketahui mengalami gejala sesak napas.

Kondisi kebocoran klep jantung sebenarnya bisa terjadi bahkan pada orang sehat sekalipun, yang mana terjadi kebocoran yang sangat minimal sehingga tidak memengaruhi fungsi jantung secara umum. Namun, jika kebocoran klep yang terjadi sudah berada di tingkat yang parah, dapat terjadi gangguan aliran darah.

Gangguan ini akan menimbulkan gejala sesuai karakteristik gagal jantung kongestif, yaitu napas yang pendek atau tersengal-sengal, terutama saat posisi berbaring, dan adanya pembengkakan atau penumpukan cairan di bagian tubuh, misalnya kaki. Gejala lainnya termasuk jantung yang berdebar cepat dan keras, kepala yang terasa ringan seperti akan pingsan, dan kelelahan yang tidak lazim.

Jika tidak segera ditangani sejak dini, tentu kebocoran klep ini dapat mengakibatkan berbagai gangguan jantung dan paru yang lebih serius—tergantung dari katup jantung mana yang mengalami kebocoran. Komplikasi yang dapat diakibatkan oleh kebocoran klep ini termasuk di dalamnya adalah gagal jantung dan gagal napas akibat penumpukan cairan di paru-paru.

Kebocoran klep jantung seperti yang dialami B.J. Habibie dapat diakibatkan oleh kelainan bawaan, riwayat infeksi tertentu, atau pola gaya hidup yang kurang sehat seperti pola makan tidak seimbang, kurang olahraga, atau merokok.

Jika Anda memiliki riwayat hipertensi atau penyakit jantung, periksakan kesehatan Anda secara rutin. Jalani selalu pola dan gaya hidup sehat untuk menjauhkan diri dari berbagai penyakit. Semoga perawatan atas kebocoran klep jantung yang dialami bapak B.J. Habibie berjalan lancar dan beliau segera pulih!

(RN/ RH)