Perlu kesabaran untuk mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan HIV dan AIDS. Itu pula yang terlihat dalam Perayaan Hari AIDS Sedunia 2018, yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia.
Mengangkat tema #UbahHidupLo, acara ini digelar pada hari Minggu pagi 25 November 2018 lalu. Acara yang diselenggarakan di Kawasan Sudirman saat Car Free Day (CFD) itu memang bertujuan untuk merangkul masyarakat luas secara langsung.
Para relawan yang tergabung dalam kampanye tersebut harus membujuk para pengunjung CFD agar mau berpartisipasi dalam kampanye tersebut. Daniel Tirta sang Project Manager #UbahHidupLo bahkan harus turun tangan.
Para pengunjung yang awalnya ragu pun akhirnya bersedia menuliskan pesan di stiker yang selanjutnya ditempel pada dinding putih besar bergambar simbol Pita Merah. Tak lama kemudian, dinding tersebut pun penuh oleh stiker-stiker bertuliskan pesan yang menyuarakan pentingnya mencegah HIV/AIDS.
Artikel Lainnya: Virus AIDS Baru Dari Gorila?
Event Edukatif untuk Membangun Kesadaran Masyarakat
Kampanye #UbahHidupLo yang digelar DKT Indonesia melalui Kondom Sutra tersebut memang bertujuan untuk menyambut Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai pentingnya pencegahan HIV/AIDS melalui perilaku hidup sehat.
Program untuk mengedukasi masyarakat semacam ini memang penting dilakukan. Hal ini mengingat jumlah kasus HIV di Indonesia yang dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun.
Data Kemenkes RI bahkan menyebutkan, kejadian kumulatif HIV yang dilaporkan hingga Juni 2018 sebanyak 301.959 orang. Sekitar 76,2 persen –atau 3 di antara 4 orang yang terkena HIV di Indonesia– disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak terproteksi.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017 bahkan menunjukkan angka yang memprihatinkan. Hanya 49 persen wanita dan 55 persen pria di Indonesia yang tahu bahwa membatasi hubungan seksual hanya dengan satu pasangan dan juga menggunakan kondom secara konsisten, dapat menurunkan risiko penularan HIV.
Minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai cara pencegahan HIV melalui metode ‘TTM’ (Tahan Diri, Tetap Setia, Main Aman) bisa jadi ‘berkontribusi’ terhadap kondisi tersebut.
Artikel Lainnya: Pentingnya Edukasi Tentang HIV/AIDS pada Anak
Menurut survei yang sama, hanya 15 persen wanita dan 16 persen pria di Indonesia yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV. Hal ini sangat memprihatinkan karena sudah selayaknya semua orang tahu dan sadar tentang HIV. Dengan demikian dapat dilakukan tindakan pencegahan yang dimulai dari diri sendiri.
Daniel Tirta selaku Project Manager #UbahHidupLo mengungkapkan bahwa momentum Hari AIDS Sedunia merupakan kesempatan bagi semua pihak untuk mengedukasi diri tentang HIV/AIDS.
Selain kesadaran tersebut, hal lain yang perlu dilakukan masyarakat adalah bagaimana menghilangkan anggapan yang salah terhadap ODHA atau Orang dengan HIV/AIDS.
Wanita Rentan Menjadi Korban Penularan HIV/AIDS
Kampanye ini merupakan lanjutan dari kampanye bertema sama yang sukses di tahun 2017, yang melibatkan masyarakat di 24 pelabuhan seluruh Indonesia. Sepanjang tahun 2018 ini DKT Indonesia dan Kondom Sutra telah melakukan edukasi pencegahan HIV-AIDS di lebih dari 23 wilayah kerja.
“Tahun ini kami lebih memfokuskan kepada wilayah kerja di Indonesia. Ini mengingat data P2PML (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung) Kemenkes RI 2018 menyebutkan bahwa karyawan atau pegawai merupakan profesi yang saat ini menjadi salah satu yang rentan terkena HIV/AIDS, setelah ibu rumah tangga,” ungkap Daniel menjelaskan.
Artikel Lainnya: Ciri-ciri HIV
Daniel menegaskan bahwa perluasan sasaran tersebut tidak meninggalkan kelompok ibu rumah tangga yang rentan mengalami penularan HIV. Dalam kampanye tersebut, hadir Suksma Ratri, seorang ibu rumah tangga yang kini menyandang predikat sebagai ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Ratri hanya salah satu contoh dari ibu rumah tangga yang harus mengalami situasi tersebut. Ia mengaku tertular virus HIV dari suaminya.
“Saat itu mantan suami saya pengguna NAPZA yang memakai jarum suntik secara bergantian,” tutur Ratri. Ia sendiri mengaku tidak mengetahui hal itu sebelumnya karena sudah bercerai dari suaminya.
Hingga akhirnya, dokter yang memeriksanya mengungkapkan fakta bahwa ia sudah terjangkit HIV. Meski akhirnya menyandang predikat sebagai ODHA, Ratri bersyukur anaknya ternyata tidak tertular.
Untuk mengantisipasi penularan penyakit ini, menurut dr. Tirsa Verani Sp.OG dari RS Brawijaya Antasari ada tindakan yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari infeksi HIV/AIDS. Beberapa di antaranya yaitu:
- Tahan Diri, untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah;
- Tetap Setia, pada satu pasangan seksual;
- Main Aman, dengan menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual berisiko;
- Get tested, tidak ada salahnya untuk melakukan VCT atau Voluntary Counseling & Testing untuk mengetahui status Anda;
- Ketahui Status Pasangan Anda, diskusikan dengan pasangan Anda secara jujur dan terbuka mengenai statusnya;
- Segera obati Infeksi Menular Seksual Anda dengan melakukan check-up ke dokter;
- Gunakan jarum suntik yang steril, dan hindari menggunakan jarum suntik bekas;
- Education, mendidik diri kita sendiri mengenai informasi yang benar tentang HIV/AIDS, dan menghindarkan kita dari anggapan yang salah tentang HIV/AIDS
Jadi, menyambut Hari AIDS Sedunia, penting bagi Anda untuk mengetahui cara pencegahan HIV/AIDS. Pemahaman ini bisa memudahkan Anda untuk lebih menyebarluaskan informasi tersebut pada orang-orang di sekitar Anda. Selain itu juga untuk membangun kesadaran di dalam masyarakat akan pentingnya menghargai dan tidak mendiskriminasi ODHA.
[RH]