Hari Dokter Nasional tahun ini menginjak usia 67 tahun. Sejumlah visi dan harapan telah diwujudkan oleh para dokter senior yang telah lama berkecimpung memajukan bidang kesehatan di Indonesia. Kini, para dokter muda Indonesia juga turut berkiprah demi mewujudkan visi mulia mereka.
Sejarah Hari Dokter Nasional
Sejarah Hari Dokter Nasional memang identik dengan Hari Jadi Ikatan Dokter Indonesia. Pada awalnya, organisasi ini bernama Vereniging van lndische Artsen. Dimulai pada tahun 1911, organisasi yang diawali dari sebuah perkumpulan para dokter itu diketuai oleh dr. J.A. Kayadu.
Selanjutnya, nama perkumpulan ini pada tahun 1926 diubah menjadi Vereniging van lndonesische Geneeskundige atau disingkat VIG. Dan pada masa pendudukan Jepang, tahun 1943, VIG dibubarkan dan menjadi Jawa izi Hooko-Kai.
Pada tanggal 22-25 September 1950, diadakanlah Muktamar pertama Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) di Jakarta. Sekitar 180-an dokter WNI, 62 diantaranya dari luar Jakarta, menghadiri acara tersebut. Dalam Muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo (sekarang Prof.) terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.
Lalu pada tanggal 24 Oktober 1950, Dr. R.Soeharto selaku panitia Dewan Pimpinan Pusat IDI, atas nama sendiri dan atas nama pengurus lainnya, seperti Dr. Sarwono Prawirohardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga, menghadap notaris R. Kadiman untuk memperoleh dasar hukum berdirinya perkumpulan dokter, yang selanjutnya dinamai ‘Ikatan Dokter Indonesia’.
Kelak, setiap tahunnya, tanggal tersebut lalu diperingati sebagai Hari Ulang Tahun IDI, sekaligus Hari Dokter Nasional. Dan sejak saat itu pula, pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) yang berkantor pusat di Jakarta, tepatnya di Jalan Sam Ratulangi, Menteng, terus mengibarkan sayapnya dalam memajukan dunia kesehatan Indonesia.
Visi dan harapan dokter muda Indonesia
Kini, di usia ke 67 tahun, Hari Dokter Nasional diharapkan bisa lebih membangkitkan semangat para dokter terutama dokter muda untuk terus berkarya dan mengedukasi masyarakat bagaimana hidup lebih sehat.
Sejumlah visi dan harapan dipaparkan para dokter muda Indonesia di Hari Dokter Nasional ini.
Dokter muda yang juga atlet Muay Thai, dr. Rio Aditya, memaparkan visinya.
“Saya memiliki visi bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sekaligus menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi kehidupan orang lain,”ujarnya.
Selain itu, dokter yang bercita-cita untuk bergabung dengan organisasi internasional Médecins Sans Frontières ini berharap agar dokter-dokter Indonesia mampu berkontribusi kepada dunia melalui pekerjaan, ataupun inovasinya.
Visi serupa juga disuarakan oleh dr. Kartika Mayasari yang juga memiliki visi khusus ingin mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia bisa semakin baik dari tahun ke tahun.
Sementara itu, dr. Nitish Basant Adnani menitikberatkan bagaimana mengedukasi masyarakat luas tentang kesehatan secara umum.
“Saya berharap awareness masyarakat tentang berbagai topik kesehatan semakin meningkat. Dan akses untuk mendapatkan informasi kesehatan bagi mereka juga semakin mudah,”papar dokter alumni FKUI, Faculty of Medicine, Dentistry, and Health Sciences di The University of Melbourne, dan Faculty of Population Health Sciences di University College London.
Visi para dokter muda di atas tampaknya menjadi motiasi dan harapan yang cerah bagi semua pihak untuk memajukan bidang kesehatan di Indonesia. Selamat Hari Dokter Nasional ! Selamat berkarya, para dokter muda Indonesia!
[RVS]