Setiap tahun pada 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Tepat pada hari ini, sebagai bentuk peringatan yang ke-90, generasi milenial bisa merayakannya dengan memupuk tekad untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat. Hal ini perlu ditekankan sebab generasi yang sangat melek teknologi ini ternyata lebih rentan terhadap penyakit.
Peringatan Sumpah Pemuda sebenarnya tak melulu soal kebangsaan atau berbicara tentang nasionalisme. Ada kalanya generasi muda sekarang atau generasi milenial perlu lebih memperhatikan kesehatan. Karena jika generasi milenial menjadi generasi yang sehat dan produktif, maka akan bisa lebih banyak berkontribusi bagi bangsa. Sayangnya, saat ini ada banyak gaya hidup generasi milenial yang bisa menyeret mereka kepada beberapa penyakit berbahaya.
Jenis penyakit yang rentan menyerang generasi milenial
Beberapa kondisi kesehatan tertentu membutuhkan perhatian khusus karena angka kejadiannya lebih tinggi pada generasi milenial. Kemajuan teknologi informasi dan gaya hidup modern sangat memanjakan generasi ini. Mulai dari memesan makanan hingga mengirimkan barang, semua bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. Tak heran, generasi milenial rentan terkena berbagai penyakit berbahaya berikut ini:
-
Obesitas
Peningkatan risiko terjadinya obesitas atau kegemukan pada generasi milenial sangat tinggi. Kebiasaan generasi milenial yang malas bergerak (mager) membuat mereka rentan terserang obesitas.
Sering kali, obesitas yang dialami sejak usia remaja dapat memicu berbagai kondisi kesehatan di masa mendatang, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Menurut dr. Nitish Basant Adnani BMedSc dari KlikDokter, obesitas yang tidak ditangani selama bertahun-tahun dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Hal ini terkait bagaimana tubuh memproses makanan, menjaga berat badan, dan juga dapat menyebabkan dampak bagi organ-organ pada tubuh.
-
Stroke
Selain obesitas, stroke juga mengintai generasi milenial. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa risiko terjadinya stroke pada pria dan wanita dewasa muda semakin meningkat selama 20 tahun terakhir.
Para peneliti mengungkapkan bahwa angka ini meningkat juga sejalan dengan faktor risiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan sebagainya, yang tidak terkendali. Meski demikian, isu ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi apakah kelompok usia muda yang juga termasuk golongan generasi milenial lebih rentan terhadap strok, atau hanya dari hasil penelitian ini saja.
-
Kesehatan mental
Menurut penelitian American Psychological Association (APA), generasi milenial merupakan salah satu generasi dengan tingkat stres tertinggi. Generasi ini dilaporkan sering mengalami stres dan sulit untuk mengendalikannya.
Salah satu penyebab stres yang dilaporkan oleh responden penelitian adalah stres akibat pekerjaan. Hal ini pada akhirnya dapat menggangu mental mereka.
Selain itu, angka kejadian depresi dan kecemasan juga semakin meningkat pada generasi muda. Kondisi ini diduga berhubungan dengan meningkatnya tekanan dari lingkungan untuk menjadi sempurna. Selain itu, media sosial juga kerap memiliki andil sebagai pemicu stres atau gangguan jiwa lainnya.
Solusi yang bisa dilakukan
Rentetan penyakit di atas bukan untuk menakut-nakuti generasi milenial, tetapi lebih untuk memberikan kesadaran bahwa mereka sangat perlu menjaga kesehatan. Ada beragam gaya hidup tidak sehat yang sering dilakukan generasi ini, seperti minim aktivitas fisik di luar rumah, duduk sepanjang hari di depan komputer, konsumsi makanan yang tidak sehat, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol. Jika kebiasaan-kebiasaan tidak sehat tersebut diteruskan, masa depan mereka akan menjadi taruhannya.
Untuk itu, generasi milenial harus mulai membiasakan hidup sehat. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah berolahraga secara rutin. Mulailah dengan jalan kaki atau joging. Kegiatan car free day atau hari bebas kendaraan bisa dimanfaatkan untuk berolahraga.
Selain itu, jangan lupa juga untuk makan sehat. Dewasa ini, makanan cepat saji lebih digemari oleh generasi milenial yang maunya serba instan. Jadi, cobalah untuk rajin makan sayur dan buah-buahan sebagai bentuk kepedulian Anda terhadap nutrisi yang baik bagi tubuh.
Langkah lain yang bisa ditempuh adalah, generasi milenial perlu mengurangi keterikatannya dengan gawai, sekarang mulailah berpikir untuk melepaskannya agar tidak mengalami ketergantungan.
Bisa dimulai ketika Anda mau tidur, singkirkan gawai agar Anda tidak terpapar cahaya biru yang bisa mengganggu kualitas tidur Anda. Selain itu, berbicara dengan rekan dalam kapasitas pergaulan sosial juga perlu.
Selain itu generasi milenial juga rentan terserang stres karena terpaan media sosial. Tuntutan harus terlihat sempurna di media sosial, kadang membuat generasi milenial menjalani hidup penuh tekanan, tidak apa adanya.
Mulai sekarang, kelola stres dengan baik. Cobalah untuk mengurangi bermain media sosial yang membuat Anda bisa semakin tertekan. Atur waktu untuk memainkannya, agar Anda juga tidak kebablasan.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda sudah selayaknya dijadikan momentum bagi generasi milenial untuk menjalankan gaya hidup sehat. Ini semua perlu dilakukan agar Anda para generasi milenial bisa berkontribusi lebih untuk bangsa.
[NP/ RVS]