Cilok atau singkatan dari “aci dicolok”. Ini adalah jenis jajanan Indonesia yang mudah ditemukan di area jajan pedagang kaki lima. Banyak orang mengonsumsi makanan ini karena harganya yang murah dan mengenyangkan.
Namun, apakah makan cilok setiap hari itu sehat? Cari tahu bahaya makan cilok kebanyakan lewat ulasan ini.
Sekilas Tentang Cilok
Cilok dibuat dengan cara mencampurkan tepung tapioka sebagai bahan dasar dan air hangat. Setelah adonan dicampur, dibentuk menjadi bulat, lalu dikukus atau direbus hingga matang.
Dalam penyajiannya, kadang ditambahkan bumbu kacang, saus tomat, dan juga kecap.
Cilok yang sekilas mirip bakso ini, mengandung sedikit manfaat yang didapat dari bahan utamanya, yaitu tepung tapioka.
Ya, tepung yang terbuat dari singkong ini mengandung kalori serta lemak dalam jumlah cukup banyak, sedikit serat, protein, dan juga gula.
Tapioka juga mengandung jumlah kalsium dan zinc yang tidak banyak. Ini karena rendah nutrisi, makanan ini tidak dianggap baik untuk kesehatan.
Artikel Lainnya: Anak Suka Jajan Cilor, Hati-hati Kolesterol Naik
Bahaya Kesehatan Makan Cilok
Cilok rendah nutrisi, dan jika dimakan terlalu banyak tentu tidak baik untuk kesehatan. Untuk mengetahui apa saja dampaknya, berikut merupakan 7 bahaya apabila mengonsumsi camilan cilok setiap hari.
-
Obesitas
Sebagian besar kandungan cilok mengandung karbohidrat dan lemak yang cukup tinggi. Maka apabila cilok ini dikonsumsi secara rutin, maka akan menyebabkan penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Kondisi ini dapat berisiko menyebabkan Anda terkena obesitas dan penyakit jantung.
-
Diare
Diare bisa terjadi akibat makan cilok sembarangan, terutama yang dijual di pinggir jalan. Hal ini bisa disebabkan karena saus kacang atau saus tomat yang dibuat bisa jadi tidak bersih. Cilok pun terpapar polusi atau kotoran di tempat sekitar.
Belum lagi ditambahkan zat penambah rasa yang terkandung pada kuah cilok. Kebanyakan yang digunakan oleh pedagang pinggiran asal ialah yang menggunakan bahan-bahan yang tidak berkualitas dan kadang sudah tidak segar.
Artikel Lainnya: Tips Memilih Jajanan Sehat di Pinggir Jalan
-
Kanker
Cilok umumnya bisa bertahan sampai 1 minggu setelah diolah. Maka itu, banyak para pedagang yang menggunakan bahan pengawet agar ciloknya tak cepat basi.
Sayangnya, jenis pengawet yang ada pada dagangan cilok kaki lima banyak mengandung radikal bebas, sehingga beresiko menyebabkan timbulnya sel-sel kanker di dalam tubuh.
-
Mual muntah
Mengonsumsi terlalu banyak cilok dapat menyebabkan perut terasa kenyang seperti ditekan. Alhasil, asam lambung jadi meningkat dan mengiritasi dinding lambung. Efeknya, Anda akan merasakan mual dan menyebabkan muntah.
-
Sakit kepala
Kadar lemak jenuh yang terkandung pada cilok dapat menyumbat aliran darah ke kepala hingga menimbulkan pembesaran pembuluh darah otak. Ini dapat menyebabkan Anda mengalami sakit kepala berdenyut akibat makan cilok kebanyakan.
-
Tidak Baik untuk Ibu hamil
Ibu yang sedang hamil dilarang makan cilok sembarangan, kecuali jika membuat dan mengolahnya sendiri di rumah.
Pasalnya, cilok yang dibuat dengan tidak bersih dan tidak berkualitas dapat merusak organ tubuh bayi yang baru saja terbentuk dan dapat menyebabkan si kecil lahir cacat.
Artikel Lainnya: Kenali Ciri-Ciri Jajanan Anak yang Tidak Sehat
-
Keracunan
Bahan-bahan yang tidak segar serta diolah secara tidak higienis, dapat menyebabkan keracunan pada orang yang mengonsumsi cilok.
Bahan seperti ikan serta saus yang terkandung pada cilok tersebut bisa terkontaminasi dengan berbagai macam kuman dan bakteri.
Saus buatan pedagang yang tidak jelas bahan-bahan serta proses pembuatannya pun ikut menjadi penyebab faktor keracunan. Keracunan dapat diawali dengan mual, muntah, pingsan dan mulut mengeluarkan busa.
Waspada Cilok Berpengawet
Karena banyak digemari, ada beberapa oknum pedagang cilok yang menggunakan bahan-bahan yang tidak sehat. Alasannya, agar penggunaan bahan baku seperti daging dan terigu bisa lebih irit lagi dan mendapatkan untung yang maksimal.
Selain itu, waspadai juga cilok yang terdapat bahan kimia berbahaya seperti kandungan formalin dan kandungan pengawet boraks. Kedua zat tersebut pada dasarnya digunakan untuk mengawetkan mayat atau mencegah pembusukkan.
Digunakannya zat berbahaya ini antara lain agar cilok tahan lama, pedagang pun tak rugi. Ciri-ciri cilok yang mengandung zat formalin dan boraks adalah saat dijual ia tidak dihinggapi lalat.
Kini sudah jelas, ya, kalau mengonsumsi cilok kebanyakan itu tidak sehat. Lalu, pilih-pilih juga cilok yang bersih dan terjamin kualitasnya. Jika mau lebih higienis, Anda bisa membuat cilok sendiri di rumah. Apabila mau tahu lebih lanjut tentang bahaya jajan di kaki lima, jangan ragu ajukan pertanyaan dengan dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)