Selama masa pandemi ini, banyak tren yang muncul di media sosial. Nah, salah satu hal yang sekarang lagi populer adalah tantangan operasi plastik alias oplas challenge menggunakan aplikasi face app. Dulu, aplikasi tersebut sempat bikin tren bagaimana wajah saat kita tua. Ingat?
Tren tersebut memang buat lucu-lucuan saja. Kita jadi bisa tahu bagaimana hasilnya jika wajah kita didandani dan dipermak. Sayangnya, beberapa orang justru melakukan challenge ini sampai melewati batas.
Ya, ada yang terobsesi dengan hasil oplas challenge, sehingga ingin menjadikan hasilnya sebagai referensi operasi plastik betulan. Dan, ada juga yang malah jadi cemas plus insecure karena beda sekali dengan wajah aslinya. Lantas, bagaimana tanggapan psikolog mengenai kondisi tersebut?
Kenapa Oplas Challenge Jadi Tren?
Tak bisa dimungkiri, setiap orang, baik itu pria maupun wanita, ingin tampil menarik. Banyak yang menganggap, dengan punya penampilan fisik yang menarik, khususnya wajah cantik atau ganteng, itu bisa memudahkan segala urusan. Ya, meski pada kenyataannya, itu bisa benar dan bisa salah (tergantung konteksnya).
Karena mengubah wajah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, dengan adanya aplikasi yang bisa memberikan perubahan instan seperti itu, kita jadi tak penasaran dan tidak berandai-andai lagi soal hasil wajah kita bila “diperbaiki”.
Nah, kalau hasilnya bagus, rasa percaya diri jadi meningkat dan rasa ingin membagikannya kepada orang lain juga timbul. Saat kita melihat sesuatu yang tampak bagus, dalam hal ini tantangan instagram, kita cenderung mengikutinya, bukan?
Ini sebenarnya juga berkaitan dengan metode operasi plastik itu sendiri. Hasil yang bagus menjadi penyebab operasi plastik digemari oleh sebagian orang. Namun, meningkatnya popularitas operasi plastik seakan-akan melegalkan adanya standar kecantikan. Padahal, jika bicara soal kecantikan, itu sangat relatif dan seharusnya tak ada standar.
Artikel Lainnya: Kenali Gejala Remaja Kecanduan Challenge dari Media Sosial
Sampai Batas Mana “Tantangan Operasi Plastik” Ini Dikatakan Masih Normal?
Tak semua orang tertarik dengan tantangan operasi plastik ini. Ada dua alasannya, entah karena mereka sudah menerima dan percaya diri dengan penampilan yang apa adanya ataupun sekadar malas ikut-ikutan.
Yang jelas, pada dasarnya, oplas challenge ini bertujuan untuk hiburan saja. Jika sampai menimbulkan efek yang lain, itu berarti ada yang tak beres dengan diri Anda. Hal itu pun dibenarkan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi.,Psikolog.
Menurutnya, ada patokan di mana tantangan operasi plastik ini sudah berubah arah. “Ya, si orang itu terlalu nyaman dengan kondisi wajah barunya. Sampai-sampai, saat ia menunjukkan wajah aslinya, dia jadi cemas. Kenapa? Karena dia tidak suka dengan wajah aslinya dengan lebih bangga dengan hasil permakkan tersebut,” kata Ikhsan.
Ia menambahkan, “Oplas challenge ini juga bisa dikatakan kelewat batas bila si pelakunya sampai menjadikan hasil foto editan sebagai referensi untuk melakukan operasi plastik sungguhan. Seandainya hanya untuk referensi makeup, sih, tidak apa-apa, tapi kalau langsung ingin benar-benar mengubah, maka itu jadi tidak wajar.”.
Satu lagi patokan yang bisa mengindikasikan bahwa Anda sudah salah langkah dalam melakukan tantangan Instagram yang satu ini. Anda menjadikan hasil editan foto tersebut sebagai foto profil di media sosial atau aplikasi tertentu dan tujuannya untuk melakukan cyber crime.
Foto yang bagus akan mengundang perhatian orang lain, sehingga itu akan mempermudah Anda dalam menjalani aksi kejahatan lewat dunia maya.
Artikel Lainnya: 5 Tips Mudah Bangun Rasa Percaya Diri Anda
Yuk, Lebih Bangga dengan Penampilan Alami Kita!
Mengikuti dan seru-seruan dengan tantangan Instagram, salah satunya oplas challenge sah-sah saja, kok! Asalkan, itu nggak bikin Anda insecure dengan penampilan alami diri sendiri.
Buat wanita, kalau Anda memang ingin punya wajah seperti yang ditampilkan oleh hasil tantangan operasi plastik tersebut, mungkin Anda bisa lebih merutinkan perawatan kulit sekaligus belajar mengaplikasikan natural makeup.
Sedangkan untuk pria, Anda pun bisa lebih menjaga kebersihan wajah Anda sendiri. Produk skin care itu tak hanya untuk kaum hawa, kaum adam pun boleh menggunakannya supaya kondisi kulit tetap terjaga. Intinya, jadikanlah hasil tantangan operasi plastik itu sebagai motivasi untuk lebih mencintai dan menghargai diri sendiri.
Sama seperti tantangan-tantangan viral lain, oplas challenge akan berlalu dengan sendirinya. Karena itu, tak perlu serius-serius banget dengan tantangan yang satu ini, ya. Untuk pertanyaan lain seputar kesehatan mental maupun fisik, Anda bisa konsultasi langsung dengan psikolog atau dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI)