Berita Kesehatan

Mengungkap Fakta di Balik Terapi Sel Punca

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 24 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, terapi sel punca juga memiliki risiko yang serius.

Mengungkap Fakta di Balik Terapi Sel Punca

Sejak awal tahun 2007, terapi sel punca (stem cell) mulai banyak dikembangkan di Indonesia. Pengobatan menggunakan metode ini memang terbilang menjanjikan. Pasalnya banyak penyakit kronik yang sebelumnya tak dapat disembuhkan, seperti stroke dan diabetes melitus, ditemukan dapat disembuhkan melalui terapi sel punca.

Apa itu Terapi Sel Punca?

Sel punca adalah sel tubuh yang masih sangat muda, dapat diambil dari tali pusat, sumsum tulang, lemak, dan jaringan tubuh lainnya. Sel ini memiliki kemampuan membelah diri dan berkembang (berdiferensiasi) menjadi sel tubuh yang lebih spesifik.

Contohnya pada penderita penyakit jantung koroner, sel punca dapat berkembang menjadi sel otot jantung dan meregenerasi otot jantung yang rusak. Namun hal itu tidak berarti sel punca terbukti ampuh untuk mengatasi penyakit tersebut atau penyakit-penyakit lainnya.

Efektivitas Terapi Sel Punca

Telah lebih dari satu dekade, berbagai penelitian mengenai terapi sel punca dilakukan. Namun penelitian tersebut masih terus diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan metode pengobatan ini.

Karena pada dasarnya, setiap metode pengobatan harus diperhitungkan matang-matang mengenai efek jangka pendek dan jangka panjangnya. Itu sebabnya, meski terapi sel punca terbukti dapat mengobati diabetes, penyakit jantung koroner, stroke, parkinson, osteoporosis, jerawat, dan lainnya, metode ini belum dapat menggantikan metode pengobatan yang sudah ada.

Selain itu, terapi sel punca juga memiliki risiko. Bila sel punca yang disuntikkan ke dalam tubuh berasal dari sel punca orang lain, maka graft versus host disease dapat terjadi. Graft versus host disease adalah semacam reaksi alergi berat akibat respons tubuh untuk menolak sel asing masuk dan berkembang biak di dalam tubuh. Lebih jauh, terapi sel punca juga diduga dapat mencetuskan penyakit autoimun dan kanker tertentu.

Bagaimana pun juga, terapi sel punca memang sangat menarik dan membawa harapan bagi penderita penyakit kronik yang sebelumnya tak dapat disembuhkan. Bila tertarik untuk mencoba metode pengobatan ini, Anda sebaiknya berkonsultasi ke rumah sakit resmi yang ditunjuk pemerintah, agar mendapatkan pelayanan yang benar-benar bermanfaat dan aman.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.32 Tahun 2014 mengenai penetapan rumah sakit pusat pengembangan pelayanan medis penelitian dan pendidikan bank jaringan dan sel punca, ada 11 rumah sakit di Indonesia yang diberi izin menjalankan terapi sel punca. Di antaranya adalah:

  1. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (Jakarta)
  2. Rumah Sakit Sutomo (Surabaya)
  3. Rumah Sakit M. Djamil (Padang)
  4. Rumah Sakit Persahabatan (Jakarta)
  5. Rumah Sakit Fatmawati (Jakarta)
  6. Rumah Sakit Dharmais (Jakarta)
  7. Rumah Sakit Harapan Kita (Jakarta)
  8. Rumah Sakit Hasan Sadikin (Bandung)
  9. Rumah Sakit Kariadi (Semarang)
  10. Rumah Sakit Sardjito (Yogyakarta)
  11. Rumah Sakit Sanglah (Bali)

Meski masih menuai pro dan kontra, terapi sel punca dapat menjadi harapan baru bagi mereka yang sudah terjangkit penyakit berbahaya. Karena itu, pastikan Anda mengunjungi rumah sakit yang terpercaya bila ingin mengetahui lebih lanjut mengenai metode pengobatan yang satu ini.

[NB/ RVS]

terapi sel punca
terapi
Sel Punca