Media sosial sering kali memunculkan tren yang kontroversial. Belakangan, ramai di dunia maya gaya sujud freestyle. Selain banyak dinilai tidak terpuji karena mempermainkan gerakan salat, tren ini juga berbahaya bagi tubuh.
Apa, sih, bahaya sujud freestyle? Langsung saja simak penjelasan dokter di sini.
Sujud Freestyle, Tren Apa Ini?
Tren sujud freestyle disinyalir berawal dari salah satu gerakan dari game online yang banyak dimainkan anak-anak. Belum diketahui siapa yang pertama kali membuat gerakan ini menjadi sebuah tren, tapi nyatanya, banyak anak yang mengikutinya.
Dari video-video yang beredar, tren ini dilakukan saat sedang menjalankan ibadah salat. Pada bagian gerakan sujud, anak akan mengangkat kedua kaki mereka, sambil bertumpu pada siku dan pergelangan tangan. Dalam yoga, gerakan seperti ini disebut chinstand atau peacock.
Video anak-anak melakukan gerakan sujud freestyle tersebut kemudian viral di media sosial dan semakin banyak ditiru. Tak lama setelah viral, salah satu orangtua membagikan foto anaknya dengan tangan yang dibalut gips.
Artikel lainnya: Kenali 5 Tanda Tulang Mulai Tidak Sehat
Ibu itu membagikan ceritanya bahwa anaknya mengalami patah tulang ketika melakukan gerakan sujud freestyle. Dia juga berpesan agar tidak ada lagi anak yang mengikuti tren ini karena sangat berbahaya.
Bahaya Sujud Freestyle bagi Tulang
Dijelaskan dr. Arina Heidyana, tren sujud dengan gerakan handstand ini sangat berbahaya bila tidak dilakukan oleh profesional atau orang terlatih. Terlebih lagi untuk anak yang tulangnya belum terlalu kuat dan lebih kecil dibandingkan orang dewasa.
Postur tulang yang relatif lebih kecil dan tipis pada anak-anak lebih berisiko mengalami patah tulang. Apalagi gerakan sujud freestyle ini dilakukan tanpa peregangan otot serta latihan memadai.
“Iya, bisa berbahaya karena ada kemungkinan risiko cedera saat melakukannya. Cederanya itu bisa membuat pergeseran sendi bahkan sampai patah tulang,” jelas dr. Arina.
Pada gerakan sujud freestyle, leher juga punya risiko cedera. Leher yang menopang berat badan juga bisa keseleo hingga patah tulang.
Artikel lainnya: 7 Makanan yang Bagus untuk Kesehatan Tulang Anda
Saat tangan dan leher tidak kuat atau sempurna menahan beban tubuh, risiko jatuh dengan kepala terbentur ke lantai juga besar. Dalam kondisi tersebut, kepala bisa memar, bengkak, berdarah, hingga dapat berujung gegar otak.
Dilansir dari Very well, gerakan handstand hanya boleh dilakukan oleh orang terlatih. Penderita glaukoma atau gangguan tekanan bola mata tinggi juga tidak disarankan melakukan gerakan ini.
Orang dengan kondisi mata yang tidak dapat menyesuaikan dengan tekanan tambahan saat kondisi badan terbalik sebaiknya pikir-pikir lagi sebelum melakukan gerakan handstand.
Dengan mengetahui banyaknya potensi bahaya sujud freestyle, sudah sepatutnya orangtua lebih mengawasi si kecil dalam mengikuti sebuah tren. Berhubung tren ini berawal dari sebuah game online, Anda perlu lebih mengawasi permainan apa saja yang dimainkan oleh sang anak.
Bila permainan tersebut membawa pengaruh yang negatif pada anak, tak ada salahnya untuk meminta anak tidak memainkannya lagi.
Kalaupun anak sudah mulai mencoba-coba tren ini karena tidak tahu bahayanya, sebaiknya Anda tidak langsung memarahi. Berikan penjelasan dengan sederhana soal bahaya mengikuti tren ini.
Ingatkan juga kalau gerakan dalam salat tidak baik dijadikan bahan bercandaan atau konten semata.
Dapatkan informasi seputar tumbuh kembang anak di tautan ini. Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter, manfaatkan layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]