Takut Kelaparan, Bolehkah Makan Banyak Saat Sahur?

Bulan puasa tiba! Tak sedikit orang yang khawatir bakal kelaparan di siang hari hingga waktu berbuka tiba. Untuk menyiasatinya, Anda pun memutuskan untuk makan banyak saat sahur. Tapi, memang boleh makan banyak saat sahur? Bagaimana dong solusi terbaiknya?

Makan Sahur Itu Penting!

Sebelum menjawab hal tersebut, Anda harus tahu kalau sahur adalah aktivitas penting dan sebaiknya tidak dilewatkan sebelum berpuasa. Bahkan, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, pada dasarnya Anda tidak disarankan untuk puasa tanpa sahur terlebih dahulu.

"Puasa tanpa sahur akan membuat tubuh kehilangan glukosa. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko hipoglikemia, yakni rendahnya kadar gula darah di dalam tubuh," ujar dr. Sepriani.

Bisa dibilang, sahur adalah kunci Anda tetap sehat dan daya tahan tubuh tetap terjaga selama menjalani puasa.

Artikel lainnya: Dampak Buruk Tidak Makan Sahur bagi Kesehatan

“Jika orang yang tidak sahur sampai mengalami hipoglikemia, dia akan merasa lemas, pusing, dan bisa pingsan,” dia menjelaskan.

Selain itu, sahur penting bagi Anda supaya tidak mudah terserang penyakit. Dalam kondisi harus beraktivitas sembari puasa selama 13-14 jam, mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang saat sahur sangat penting.

Namun begitu, sahur juga sering dijadikan momen untuk makan sebanyak-banyaknya. Salah satu alasannya, makan banyak akan membuat tubuh lebih kuat menjalani puasa.

Akhirnya, orang pun makan banyak saat sahur. Istilahnya, seperti ‘menabung’ dan berharap punya cadangan yang cukup hingga waktu berbuka puasa tiba. Mereka berusaha sekenyang-kenyangnya di pagi hari agar tetap bertenaga selama puasa.

Artikel lainnya: Perut Panas Setelah Makan Sahur, Pertanda Apa?

Namun, ternyata pandangan itu salah besar! Malah, dr. Devia Irine Putri menyarankan untuk menghindari makan terlalu banyak saat sahur.

"Perhatikan porsinya dan komposisi dalam satu piring agar tetap terpenuhi kebutuhan nutrisinya dan rasa kenyangnya tahan lama. Jangan makan seperti orang kalap," ujar dr. Devia.

Dokter Devia Irine menjelaskan, saat makan terlalu banyak saat sahur, lambung akan membesar. Itu justru membuat Anda menjadi lebih cepat lapar saat puasa.

"Kalau terlalu banyak makan, baik di waktu sahur atau berbuka, lambung akan ter-stretch atau membesar. Akibatnya, Anda malah bisa sering merasakan lapar di waktu-waktu berikutnya," ujar dr. Devia Irine.

Artikel lainnya: Alasan Mengapa Jangan Langsung Tidur Usai Makan Sahur"Itu karena, dari awal Anda buat lambungnya menampung banyak makanan. Selain itu, terlalu banyak makan bisa menyebabkan keluhan begah atau perut rasanya tidak nyaman," dia menambahkan.

Untuk tips sahur sehat, dr. Devia mengatakan harus tetap ada sumber karbo (nasi, jagung, kentang, ubi, gandum), sayuran, dan lauk (protein hewani atau nabati). 

"Jangan lupakan juga buah dan paling penting adalah air putih yang cukup agar tidak dehidrasi," saran dr. Devia Irine.

Ia merujuk pada pedoman makan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal makan siang. Makan sahur diibaratkan seperti makan siang pada hari biasa.

Artikel lainnya: Mau Terhindar dari Infeksi Virus Corona? Hindari Makanan Ini saat Sahur!

Makanan pokoknya bisa nasi atau penggantinya, seperti kentang atau ubi. Menurut pedoman, tiga centong nasi atau tiga buah kentang ukuran sedang sudah lebih dari cukup.

Untuk lauk pauk, bisa ikan, ayam, daging sapi, serta jenis daging lainnya. Jangan lebih dari 80 gram. Selain itu, lauk nabati seperti tempe juga bisa, sekitar 2 potong.

Sayuran dan buah juga jangan dilupakan. Sayuran sekitar 150 gram atau 1 mangkok sedang. Sementara itu, buah juga 150 gram, ini kira-kira 2 potong ukuran sedang. Jumlah ini sama seperti 2 buah jeruk atau 1 buah kecil pisang ambon.

Kalap dan makan banyak saat sahur justru dapat jadi bumerang bagi tubuh Anda. Lebih baik, konsumsi makanan secukupnya dan bergizi lengkap sesuai anjuran di atas. Yuk, unduh aplikasi KlikDokter untuk tahu informasi kesehatan lainnya.

[HNS/ RH]