Penularan penyakit hepatitis A lewat makanan atau minuman membuat penderita hepatitis A perlu menerapkan pola makan sehat untuk memperbaiki kondisinya. Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di Pacitan dan sejumlah daerah di Jawa Timur beberapa waktu terakhir, memang membuat warga resah dengan penyakit ini.
Menjangkitnya penyakit hepatitis A turut dipengaruhi kekeringan yang sedang melanda, sehingga masyarakat pun kekurangan air bersih. Akibat sanitasi air yang buruk penyebaran virus hepatitis A pun berlangsung lebih cepat.
Virus hepatitis A juga mudah menyebar melalui transmisi fecal-oral. Artinya, seseorang dapat terinfeksi hepatitis A jika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita.
Selain itu, pengolahan makanan oleh orang yang terinfeksi hepatitis A (tanpa mencuci tangan terlebih dahulu) juga dapat mempercepat penyebaran virus. Maka dari itu, dalam memilih makanan atau minuman sebaiknya pastikan terjaga kebersihannya.
Meski infeksi hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang berakibat fatal, akan tetapi, meskipun jarang, beberapa kasus hepatitis A juga dapat menyebabkan hepatitis A fulminan (gagal hati akut). Hal ini sangat berbahaya karena memiliki angka risiko kematian yang tinggi.
Para penderita hepatitis A wajib menjaga pola makan
Para penderita hepatitis A juga perlu menerapkan pola makan sehat. Sebab, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan kerusakan organ hati lebih berat.
Konsumsi makanan yang terlalu berminyak, berlemak atau makanan manis dapat membuat organ hati mengalami perlemakkan atau disebut dengan fatty liver. Hal ini dapat berujung pada pengerasan hati yang akan membuat obat hepatitis menjadi tidak efektif.
Oleh sebab itu, penderita hepatitis A sebaiknya menghindari konsumsi makanan dan minuman, seperti:
- Makanan yang tinggi akan lemak jenuh seperti mentega, krim, daging yang berlemak, makanan yang digoreng, dan makanan cepat saji.
- Makanan dan minuman manis seperti kue dan soda.
- Makanan yang tinggi garam, misalnya makanan olahan dan makanan cepat saji.
- Alkohol.
- Makanan mentah.
Penderita hepatitis A (dan juga hepatitis lainnya) sering kali mengalami mual, sehingga sulit untuk makan. Jika Anda merasa mual saat makan dalam porsi besar, cobalah makan dalam porsi kecil, tapi dengan frekuensi yang lebih sering. Untuk mendapatkan kalori yang cukup, Anda bisa mengonsumsi makanan atau susu yang tinggi kalori.
Muntah dalam frekuensi yang sering juga dapat membuat penderita hepatitis A rentan mengalami dehidrasi. Untuk itu, pastikan Anda mendapatkan cukup asupan cairan. Meski air putih tetap yang terbaik, tapi cairan juga bisa didapat dari jus buah atau susu.
Selain itu, hindari mengonsumsi sembarang obat atau suplemen tanpa adanya anjuran dari dokter, meski obat atau suplemen tersebut diklaim bisa menyembuhkan hepatitis A Anda dengan cepat.
Obat-obatan yang Anda konsumsi akan dimetabolisme tubuh di organ hati. Jadi, mengonsumsi obat atau suplemen yang sebetulnya tidak Anda perlukan malah akan memperberat kerja organ hati.
Baik ketika menderita hepatitis A atau tidak, tubuh Anda akan selalu membutuhkan asupan nutrisi yang sehat. Dengan pola makan bergizi seimbang, Anda akan memperoleh cukup nutrisi yang dibutuhkan seperti vitamin, mineral, protein, lemak, karbohidrat, dan serat.
Organ hati penderita hepatitis A perlu bekerja ekstra untuk menyingkirkan virus hepatitis A. Untuk itu, penderita perlu menjalankan pola makan sehat. Cuci semua daging, buah, sayur untuk menyingkirkan sisa-sisa virus dan kuman. Pastikan juga Anda mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan untuk menghindari kontaminasi.
[MS/ RVS]