Berita Kesehatan

Waspada Kanker Paru, Perlukah Perokok Pasif Rutin Cek Kesehatan Paru?

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 15 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Walaupun tidak merokok, ironisnya perokok pasif juga mendapat dampak negatif dari asap rokok. Karena itu, apakah perokok pasif perlu rutin cek kesehatan paru?

Waspada Kanker Paru, Perlukah Perokok Pasif Rutin Cek Kesehatan Paru?

Tahukah Anda bahwa kanker paru adalah pembunuh nomor satu di dunia saat ini? Angka kematian bagi penderita kanker paru pun cukup tinggi. Salah satu faktor utama terjadinya kanker paru adalah rokok. 

Peluang perokok aktif untuk terkena kanker paru lebih tinggi dibandingkan perokok pasif, sehingga perlu rutin cek kesehatan paru-paru. Lalu, bagaimana dengan perokok pasif? 

Banyak studi yang sudah membuktikan bahwa efek asap rokok juga berbahaya bagi mereka yang menghirupnya. Namun, apakah cek kesehatan paru-paru juga diperlukan oleh perokok pasif? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan berikut.

 

1 dari 2

Risiko Kanker Paru pada Perokok Pasif

Angka perokok pasif di Indonesia kian meningkat. Pada tahun 2007, sebanyak 91 juta penduduk Indonesia menjadi populasi yang rentan terpapar asap rokok. Angka ini meningkat menjadi 96 juta jiwa pada tahun 2013.

Artikel Lainnya: Benarkah Perokok Pasif Lebih Bahaya dari Perokok Aktif?  

Walaupun tidak mengisap rokok secara aktif, bahaya asap rokok bagi perokok pasif juga patut diwaspadai. Karena ternyata risiko kanker paru juga terjadi pada perokok pasif. Bahkan, perokok pasif memiliki peningkatan risiko kanker paru dan penyakit jantung sebanyak 30 persen.

Setidaknya terdapat 4,000 senyawa kimia berbahaya – antara lain sianida, tar, arsenik, dan benzena -- yang dihirup oleh perokok pasif. Karena itu, perokok pasif juga berpotensi terkena kanker paru-paru. Inilah mengapa banyak orang bertanya-tanya, apakah cek kesehatan paru-paru juga diperlukan oleh perokok pasif.

Jadi jika Anda tidak merokok namun turut menghirup asap rokok, maka Anda patut berhati-hati. Selain kanker paru, menghirup asap rokok juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang lain, misalnya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyakit ini akan menyebabkan penderitanya mengeluh batuk dan sesak napas.

Perlukah Perokok Pasif Rutin Cek Kesehatan Paru-Paru?

Anda sangat disarankan untuk melakukan cek kesehatan paru-paru secara rutin, apabila aktif berkegiatan di luar ruangan yang banyak asap rokok dan polusi udara. Begitu juga bila Anda memiliki teman, pasangan, atau keluarga yang terbiasa merokok di dekat Anda.  

Sebetulnya tidak ada kepastian kapan pemeriksaan harus dilakukan. Namun, jika tidak ada gejala, minimal 1-2 tahun sekali. Untuk pemeriksaannya sendiri biasanya diawali dengan pemeriksaan paru, rontgen, cek fungsi paru (spirometri), atau jika dirasa perlu, bisa juga dilakukan pemeriksaan CT scan. 

Artikel Lainnya: Bahaya Menjadi Perokok Pasif 

Sedangkan untuk perokok aktif, anjurannya adalah cek kesehatan paru-paru maupun kesehatan secara umum setidaknya setahun sekali untuk deteksi dini kanker paru.

2 dari 2

Tips Mencegah Kanker Paru untuk Perokok Pasif

Sekarang Anda sudah tahu bahayanya menjadi perokok pasif. Asap yang diembuskan oleh perokok aktif dapat masuk ke paru-paru perokok pasif. Akibatnya, paru-paru perokok pasif juga bisa sama rusaknya seperti perokok aktif. 

Supaya tidak ikut ‘terseret’ bahaya dari asap rokok, maka sebaiknya Anda melakukan langkah-langkah pencegahan ini:

  1. Bebaskan Rumah dari Asap Rokok

Jangan biarkan anggota keluarga maupun tamu yang berkunjung untuk merokok di dalam atau area sekitar rumah. Bila perlu, beri tahu bahwa rumah Anda adalah kawasan bebas rokok. 

Asap rokok yang masuk ke dalam rumah akan membuat racun berkeliaran di berbagai penjuru, yang berpotensi dihirup oleh anak atau anggota keluarga lain yang tidak merokok. Pastikan keluarga Anda tidak menjadi perokok pasif akibat asap rokok yang masuk ke dalam rumah.

Bila bagian dalam rumah terpapar asap rokok, Anda bisa menghilangkan residunya dengan membuka jendela atau menyalakan kipas angin. Bersihkan atau cuci gorden, kain furnitur, karpet, dinding, dan semua permukaan. Selain di rumah, tetapkan juga aturan ini di dalam mobil.

 Artikel Lainnya: Sering Mengisap Vape Bisa Mengakibatkan Kematian? 

  1. Jaga Lingkungan Kerja agar Bebas dari Asap Rokok

Hal ini juga tak kalah penting karena sebagian besar orang menghabiskan waktunya di lingkungan kerja. Setiap kantor harusnya memiliki standar sendiri dalam urusan rokok, misalnya menetapkan kawasan bebas rokok dan menyediakan ruang khusus bagi perokok.

  1. Gunakan Masker Saat Berada di Tempat Umum

Bila lingkungan kerja dan rumah sudah bebas dari asap rokok, jangan senang dulu. Karena ancaman tetap bisa datang dari jalanan, ruang bebas terbuka lainnya, atau bisa juga dari restoran yang membolehkan merokok di dalam ruangan. 

Gunakan masker bila Anda banyak beraktivitas di luar ruangan yang dipenuhi polusi udara maupun asap rokok. Hindarkan diri Anda dari paparan asap rokok sebisa mungkin agar Anda tidak menjadi perokok pasif.

  1. Jangan Segan Menegur Perokok yang Merokok di Sembarang Tempat

Apabila melihat ada seseorang yang merokok di zona bebas merokok, merokok di dekat anak-anak atau ibu hamil, atau merokok saat berkendara, jangan segan untuk menegur dengan sopan. Ingatkan bahwa Anda punya hak untuk mendapatkan udara tanpa asap rokok.

Mengingat kanker paru juga dapat menyerang orang-orang yang tidak merokok, perokok pasif juga perlu melakukan cek kesehatan paru-paru secara rutin. Pasalnya, kanker paru pada perokok pasif adalah ancaman serius. Jika terdeteksi dini, kemungkinan sembuh semakin besar. 

Selain itu, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter jika dalam kurun waktu tertentu Anda mengalami batuk berkepanjangan dan sulit bernapas. Dokter akan memeriksa apakah kondisi Anda memerlukan cek kesehatan paru-paru atau tidak.

[FY/ RS]

perokok pasif
Kesehatan paru