Sebagian besar orang hanya tahu COVID-19 menyerang organ paru-paru hingga menyebabkan batuk-batuk dan sesak napas. Faktanya, selain organ paru, terdapat beberapa organ tubuh lainnya yang juga diserang atau terdampak infeksi virus corona.
Organ tubuh manusia yang diserang oleh virus COVID-19 adalah jantung, pembuluh darah, otak, mata, hidung, liver, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit.
Agar kamu lebih paham, mari simak penjelasan seputar sembilan organ tubuh yang diserang atau terdampak COVID-19 di sini.
1. Paru-Paru
Sebelum menimbulkan gejala, coronavirus butuh waktu untuk dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Fase ini disebut sebagai masa inkubasi.
Dari beberapa penelitian, disimpulkan bahwa gejala COVID-19 umumnya muncul dalam kurun 5 hari setelah masuknya virus. Meski begitu, waktu munculnya gejala beragam pada setiap orang, kisarannya antara 2-14 hari.
Nah, penyakit COVID-19 bisa menimbulkan gejala batuk dan sesak napas. Kondisi ini disebabkan sistem kekebalan tubuh secara tak sengaja menyerang organ paru ketika sedang beraksi menyerang virus.
Artikel Lainnya: Ribuan Orang yang Sembuh dari COVID-19 Bisa Alami Kerusakan Paru!
2. Jantung dan Pembuluh Darah
Virus corona juga dapat menyerang organ jantung dan sel pembuluh darah. Bahkan, SARS-CoV-2 dapat bersembunyi di dalam sel pembuluh darah.
Akibatnya, fungsi sel pembuluh darah yang diserang coronavirus dapat terganggu.
3. Otak
Sampai saat ini belum ditemukan penelitian yang secara pasti menyatakan bahwa virus corona dapat merusak sistem saraf di otak. Namun, beberapa pasien ditemukan mengidap gejala delirium.
Gejala delirium sendiri adalah gangguan kesadaran, kemampuan berpikir, perhatian, dan persepsi akibat penyakit tertentu. Gejala ini terjadi karena infeksi coronavirus menyebabkan respon peradangan di otak, sehingga mengganggu sistem saraf.
4. Mata
Tidak hanya organ di dalam tubuh, beberapa pasien COVID-19 dilaporkan mengalami peradangan di lapisan mata dan kelopak mata. Kendati begitu, dampak virus corona terhadap mata masih perlu diteliti lebih lanjut.
Artikel Lainnya: Long COVID-19 Bisa Dideteksi Lewat Kerusakan Kornea Mata
5. Hidung
COVID-19 juga dapat menyerang saraf penciuman seseorang. Hal inilah yang membuat banyak pasien COVID-19 mengalami gangguan dalam mencium bau atau disebut sebagai anosmia.
6. Liver
Lebih dari 50 persen pasien COVID-19 ditemukan mengalami peningkatan konsentrasi enzim liver. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan enzim liver atau hati.
Beberapa ahli menduga, peningkatan enzim disebabkan oleh penggunaan obat COVID-19 yang berdampak kepada sel liver.
7. Ginjal
Beberapa penelitian mengatakan COVID-19 dapat langsung menyerang sel ginjal. Tak hanya itu, adanya infeksi berat di seluruh tubuh diyakini menyebabkan pasokan nutrisi dan cairan ke ginjal berkurang.
Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa berakibat fatal.
Artikel Lainnya: Tak Hanya Paru, Virus Corona Bisa Rusak Jantung, Hati, dan Ginjal!
8. Saluran Pencernaan
Berikutnya, sistem organ yang terdampak dari infeksi virus corona adalah saluran pencernaan. Ada teori yang mengatakan virus corona dapat menginfeksi saluran pencernaan.
Tidak heran, sebanyak 20 persen pasien COVID-19 dilaporkan memiliki gejala diare.
9. Kulit
Dampak COVID-19 yang menyerang kulit masih dalam tahap penelitian. Namun, beberapa pasien COVID-19 ditemukan mengalami gejala ruam merah, bentol, dan gatal di kulit.
Itu dia sembilan organ tubuh yang diserang atau terdampak COVID-19. Gejala infeksi virus corona bisa semakin buruk terutama jika kamu memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Penyakit komorbid yang dimaksud, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau penyakit kronis lainnya.
Untuk menghindari komplikasi tersebut, kamu disarankan mengendalikan komorbid agar tidak kambuh. Untuk mencegah penularan coronavirus, pastikan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M serta jalani vaksinasi maupun booster.
Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar COVID-19 lainnya. Kamu juga bisa berkonsultasi melalui fitur tanya dokter online di KlikDokter mengenai isu kesehatan apa pun. Jangan tunggu sakit, segera konsultasi!
(ADT/JKT)