Alpukat merupakan buah yang mengandung banyak lemak. Meski begitu, lemak di dalamnya bukanlah jenis lemak yang membahayakan kesehatan.
Pasalnya, alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal atau disebut MUFA (monounsaturated fat acids).
Penelitian menunjukkan bahwa kandungan lemak tak jenuh dalam alpukat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein).
Tidak hanya itu, MUFA juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein), serta menurunkan lemak trigliserida dan tekanan darah.
Makanan sejenis alpukat, yang dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, sangat direkomendasikan bagi penderita diabetes.
Hal ini karena alpukat untuk diabetes dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi penyakit metabolik, seperti penyakit jantung dan stroke.
Artikel Lainnya: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Buah Nangka?
Manfaat Alpukat untuk Penderita Diabetes
Lebih dari itu, manfaat alpukat untuk penderita diabetes dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Selengkapnya, berikut manfaat alpukat untuk diabetes.
1. Tidak Sebabkan Lonjakan Gula Darah
Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, alpukat merupakan buah yang mengandung sedikit karbohidrat, namun tidak meningkatkan gula darah. “Sehingga baik untuk dikonsumsi penderita diabetes,” katanya.
Sebuah studi yang diterbitkan melalui jurnal Nutrition mengungkapkan bahwa mengonsumsi alpukat tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara signifikan. Riset tersebut dilakukan pada penderita kelebihan berat badan atau obesitas.
2. Kaya Serat
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan melalui Journal of American Board of Family Medicine, serat bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 2.
Studi menyebutkan diabetesi (penderita diabetes) yang mengonsumsi 40 gram suplemen serat mengalami penurunan kadar gula darah puasa dan kadar A1c (gula darah dalam 2-3 bulan terakhir).
Untuk memperoleh manfaat tersebut, tentu Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen serat. Sebagai gantinya, konsumsilah makanan berserat tinggi seperti alpukat.
Healthline pun menyebutkan bahwa alpukat merupakan buah yang mengandung sedikit karbohidrat, namun kaya akan serat.
Di dalam separuh alpukat berukuran kecil, terdapat sekitar 5,9 gram karbohidrat dan 4,6 gram serat.
Artikel Lainnya: Manfaat Buah Bidara (Jujube) untuk Penderita Diabetes
3. Membantu Turunkan Berat Badan
Lemak tidak jenuh tunggal di dalam alpukat merupakan jenis lemak sehat yang dapat membuat diabetesi merasa kenyang lebih lama.
Penelitian mengungkapkan setengah buah alpukat yang ditambahkan saat makan siang dapat menurunkan hasrat ingin makan lebih banyak sebesar 40 persen.
Oleh karena itu, mengonsumsi alpukat dapat membantu diabetesi pengidap obesitas menjalani program penurunan berat badan. Pasalnya, ketika merasa kenyang lebih lama, tubuh tidak mengkonsumsi kalori ekstra.
4. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Hormon insulin bertugas membantu sel tubuh mengubah gula darah menjadi energi. Lemak sehat dalam alpukat dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh.
Sebuah studi pada tahun 2007 menemukan bahwa peserta yang menjalani diet penurunan berat badan dengan mengonsumsi makanan kaya lemak tidak jenuh tunggal, mengalami peningkatan sensitivitas insulin.
Hal ini dibandingkan dengan orang yang melakukan diet tinggi karbohidrat dengan jumlah asupan sebanding.
Peningkatan sensitivitas insulin penting bagi diabetesi. Pasalnya, penyakit diabetes tipe 2 terjadi akibat tubuh diabetesi mengalami kondisi sebaliknya yang disebut resistensi insulin.
Ini merupakan kondisi berkurangnya kemampuan tubuh dalam merespon insulin. Ketika resistensi insulin terjadi, diabetesi mengalami lonjakan kadar gula darah.
Untuk mengatasi kondisi ini, diabetesi harus menerima asupan insulin reguler maupun mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin, seperti alpukat.
Artikel Lainnya: Rambutan Diklaim Dapat Cegah Diabetes, Ini Faktanya!
Risiko Konsumsi Alpukat
Kendati kaya akan lemak sehat, alpukat mengandung kalori yang cukup tinggi. Menukil Healthline, alpukat umumnya mengandung sekitar 250-300 kalori.
Oleh karena itu, mengonsumsi alpukat dalam jumlah berlebih tetap dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Penambahan berat badan yang berujung obesitas dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke dan gangguan kardiovaskular.
Alpukat baik dikonsumsi penderita diabetes. Meski begitu, alpukat untuk diabetes harus dikonsumsi sewajarnya.
Hal ini dilakukan, agar tidak menyebabkan kenaikan berat badan yang justru dapat memperburuk kondisi diabetes.
Pertanyaan seputar diabetes bisa Anda sampaikan lewat layanan LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.
(PUT/AYU)