Penyakit diabetes kini juga mengintai generasi milenial. Baik mereka yang memiliki risiko genetik maupun tidak, penyakit metabolik ini kerap menghantui tidak hanya di Indonesia tetapi semua negara. Pada kenyataannya, orang Asia cenderung lebih berisiko tinggi untuk terkena diabetes karena banyak mengonsumsi nasi putih dan gula.
Namun yang perlu ditekankan, kebiasaan sehari-hari menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengidap penyakit ini, misalnya dari makanan yang dikonsumsi. Makanan pokok sebagian besar orang Asia adalah nasi putih. Kebiasaan mengonsumsi nasi putih ini bahkan 5 kali lipat daripada mereka yang berada di benua lain.
Banyak yang berpikir bahwa gula adalah makanan pemicu utama diabetes. Namun ternyata beberapa penelitian menyatakan bahwa sepiring nasi putih yang dimakan secara teratur dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 11 persen pada populasi grup yang diteliti.
Di samping itu, ternyata nasi putih juga lebih berpotensi menyebabkan diabetes daripada minuman bersoda. Tapi ingat, bukan berarti gula dan minuman bersoda aman untuk tubuh.
Pada kenyataannya, bagi warga Asia nasi putih adalah penyebab utama diabetes. Namun untuk masyarakat di negara lainnya, gula dan minuman bersoda ini justru menjadi pemicu meningkatnya risiko diabetes.
Secara proses, ketika Anda mengonsumsi makanan tersebut, organ pankreas di dalam tubuh akan memproduksi insulin, sehingga gula dapat diserap ke dalam otot dan lemak. Pada makanan seperti nasi putih yang memiliki kadar gula tinggi, penyerapan gula ke dalam darah akan terjadi lebih cepat lagi, sehingga terdapat kandungan gula yang berlebih dalam darah.
Meski ternyata nasi putih lebih berisiko menyebabkan diabetes, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi nasi putih. Tapi cobalah untuk mengganti nasi putih dengan nasi merah atau gandum. Imbangi juga keseharian Anda dengan olahraga dan kurangi minuman manis. Lakukanlah pemeriksaan kesehatan secara rutin 1 tahun sekali untuk menghindari gula darah yang tidak terkontrol.
[NP/ RVS]