Ada beberapa penyebab beser atau sedikit-sedikit kencing. Beser paling sering disebabkan karena kebanyakan minum air, tapi kondisi ini juga merupakan gejala dari penyakit diabetes. Sebenarnya, adakah perbedaan beser akibat dua kondisi ini?
Beser mengacu pada kondisi seseorang yang sering buang air kecil untuk jeda waktu yang tidak terlalu lama. Orang yang mengalami ini biasanya adalah orang yang konsumsi minumnya banyak. Artinya, apa pun yang masuk ke dalam tubuh otomatis perlu dikeluarkan melalui saluran kencing.
Namun, bagi sebagian orang lainnya, beser sering diartikan sebagai tanda seseorang menderita diabetes. Lantas, bagaimana cara membedakan beser akibat diabetes dan kebanyakan minum?
Sebetulnya, tidak ada perbedaan khusus
Untuk kasus yang satu ini hampir tidak ada perbedaannya. Orang dengan diabetes biasanya memang selalu merasa haus, makanya harus banyak minum. Itu yang menyebabkan mereka menjadi beser. Dalam hal ini, mekanisme penyebab hausnya saja yang berbeda antara orang dengan diabetes dengan yang tidak.
"Ya, mungkin bisa dilihat dari kebiasaan minumnya juga. Namun, secara garis besar orang dengan diabetes akan mengalami haus juga, yang menjadikannya banyak minum. Jadi, tidak bisa dibedakan antara haus murni dengan haus karena gula darah yang sedang tinggi,” ujar dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter.
"Tapi, kan, kalau diabetes pemicunya haus karena gula darahnya tinggi. Itu bikin dia haus dan butuh banyak minum, jadi wajar saja banyak buang air kecil atau beser. Sedangkan, untuk orang biasa, bisa memang karena tergantung kebutuhan cairan meningkat, karena panas atau karena kurang cairan. Mekanisme penyebab hausnya saja yang berbeda, tapi tidak bisa dibedakan frekuensi buang air kecil apakah karena diabetes atau karena haus saja," tegas dr. Sara.
Orang jarang minum tapi beser, mungkinkah?
Sementara itu, dr. Sara menyebut bahwa orang yang minum sedikit seharusnya tidak beser. Dia menjelaskan bahwa di dalam tubuh manusia ada mekanisme yang mengatur masuk dan keluar cairan secara seimbang. Di sisi lain, misalnya menemukan orang rajin minum tapi tidak beser, ini karena pengeluaran di tubuh manusia tidak hanya kencing, tapi juga melalui keringat dan buang air besar.
Lalu, bagaimana jika ada orang yang jarang minum tapi tetap beser? Diungkapkan oleh dr. Sara, bisa jadi orang tersebut terlalu sering minum kopi. Menurutnya, kopi cenderung membuat seseorang mudah buang air kecil karena sifatnya diuretik. Selain itu, bisa jadi karena seseorang sedang menjalani pengobatan yang bersifat diuretik, pasti jadi sering buang air kecil meski jarang minum.
Ingat, jangan menahan kencing!
Bisa dibilang, beser bukanlah masalah serius jika mengacu pada mekanisme seimbang dalam tubuh. Yang justru berbahaya adalah, ketika waktunya kencing Anda malah menahannya untuk tidak segera ke kamar mandi. Mungkin karena ada kerjaan atau sulit mencari toilet saat berada di tempat umum.
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, durasi waktu orang menahan kencing berbeda. Untuk wanita, biasanya bisa menahan kencing 3-6 jam. Rata-rata kandung kemih memiliki kapasitas menahan cairan sebanyak 450 ml. Menahan kencing dalam jangka waktu yang lama dapat membuat kandung kemih Anda meregang. Jika ini menjadi kebiasaan, tentu saja ada bahaya yang mengancam.
Sering menahan kencing dapat membuat Anda berpotensi terkena infeksi saluran kemih. Semakin lama urine tidak dikeluarkan dari kandung kemih, maka kandung kemih Anda berpotensi menjadi sarang bakteri.
Infeksi saluran kemih akibat bakteri dapat memberikan berbagai gejala, seperti keinginan Anda untuk kencing menjadi lebih sering, nyeri saat kencing, hingga bisa mengakibatkan demam. Selain itu, infeksi bakteri tersebut juga dapat menyebar ke ginjal dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Secara garis besar, perbedaan beser antara orang dengan diabetes dan dengan orang kebanyakN minum tidak ada. Justru yang lebih ditekankan adalah mekanisme hausnya dan sesegera mungkin tidak menahan kencing agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatan.
[RN/ RVS]