Diabetes

Bagaimana Diabetes Meningkatkan Risiko Glaukoma?

Aditya Prasanda, 15 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Diabetes dapat meningkatkan risiko glaukoma atau kondisi kerusakan saraf akibat tekanan pada bola mata. Ketahui mekanismenya lewat ulasan ini.

Bagaimana Diabetes Meningkatkan Risiko Glaukoma?

Meningkatnya tekanan pada bola mata dapat memicu kerusakan saraf mata yang disebut sebagai glaukoma. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen hingga kebutaan.

Berdasarkan Healthline, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma, salah satunya yaitu diabetes.

Apa hubungan glaukoma dan diabetes? Bagaimana glaukoma karena diabetes terjadi? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut.

1 dari 3

Glaukoma karena Diabetes

Diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang disebut retinopati diabetik. Kerusakan retina mata akibat penyakit metabolik tersebut umumnya dialami orang yang mengidap diabetes dalam jangka waktu lama. 

Artikel Lainnya: Penyakit Diabetes Meningkatkan Risiko Gangguan Liver

Terdapat beberapa faktor penyebab retinopati diabetik. Di antaranya adalah faktor usia serta diabetesi (penderita diabetes) dengan tekanan darah tinggi maupun kadar gula darah tidak terkontrol.

Kadar gula yang tidak terkendali, menurut dr. Dyah Novita Anggraini, pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya glaukoma. “Hal ini karena kadar gula yang tidak stabil dapat menyebabkan pembuluh darah di area retina menjadi rusak,” ungkapnya.

“Rusaknya pembuluh darah dapat menghambat sistem drainase alami di mata. Kalau terhambat, jadinya ada sumbatan dan tekanan bola mata meningkat, sehingga memicu glaukoma,” lanjut dr. Dyah. 

Glaukoma jenis ini disebut sebagai glaukoma neruvaskular. Gejalanya dapat berupa sakit mata, mata merah, hingga kehilangan penglihatan.

Sementara itu, beberapa ahli juga meyakini gula darah tinggi dapat menjadi penyebab langsung terjadinya glaukoma. Ini karena gula darah tinggi mampu meningkatkan produksi glikoprotein di mata bernama fibronektin. 

Ketika fibronektin diproduksi secara berlebih, sistem drainase alami mata tersumbat. Akibatnya, tekanan bola mata meningkat dan menyebabkan glaukoma. 

Artikel Lainnya: Tanda Diabetes Mellitus yang Perlu Anda Waspadai

2 dari 3

Diabetes Menyebabkan Glaukoma Sudut Terbuka

Terdapat dua jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut terbuka.

Glaukoma sudut tertutup menyumbang sekitar 10 persen kasus glaukoma keseluruhan. Jenis ini dapat memicu gejala dadakan, seperti sakit kepala parah, pandangan kabur, mual dan muntah, mata merah, hingga sakit mata parah. 

Glaukoma sudut tertutup juga tergolong berbahaya dan membutuhkan penangan medis segera. Namun, para peneliti mengungkapkan diabetes bukanlah penyebab glaukoma sudut tertutup.

Diabetes merupakan penyebab jenis glaukoma lainnya, yaitu glaukoma sudut terbuka. Glaukoma jenis ini terjadi karena adanya tekanan bola mata secara perlahan dan menyebabkan kehilangan penglihatan secara bertahap. 

Gejalanya dapat berupa bintik buta di bagian tepi penglihatan pada kedua mata. Pada kasus yang lebih parah, akan menimbulkan gejala tunnel vision atau menyempitnya lapang pandang secara ekstrem.

Masih mengutip Healthline, sebuah penelitian pada 2017 menyebutkan bahwa diabetes menyebabkan 36 persen kasus glaukoma sudut terbuka. 

3 dari 3

Apa yang Harus Dilakukan?

Diabetesi umumnya mengalami glaukoma sudut terbuka. Jenis ini tidak menyebabkan gejala apapun pada tahap awal. Gangguan penglihatan pun dialami secara bertahap. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen bahkan kebutaan.

Untuk menurunkan risiko glaukoma karena diabetes, penting bagi penderita penyakit metabolik melakukan manajemen diabetes yang disiplin. Caranya dengan teratur menjaga kadar gula darah pada kisaran aman, hindari merokok, rajin olahraga, dan konsumsi makanan sehat. 

Ketika merasakan adanya tekanan pada bola mata, segera gunakan obat tetes mata yang sudah diresepkan dokter. Diabetesi juga dianjurkan disiplin melakukan pemeriksaan mata setiap tahunnya.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, gunakan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter

(PUT/JKT)

Diabetes