Banyak yang mengira bahwa diabetes adalah penyakit seputar gula darah saja. Namun baru-baru ini, penelitian dari Journal of National Cancer Institute membeberkan fakta bahwa ada kaitan antara penyakit diabetes dengan kanker pankreas.
Dilansir dari CNN, studi tersebut menunjukkan bahwa mengalami diabetes setelah usia 50 bisa menjadi tanda awal kanker pankreas. Jenis kanker yang satu ini bisa dibilang paling mematikan, dengan tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun yang hanya berkisar pada angka 8 persen.
Gejala kanker pankreas termasuk sakit perut, penurunan berat badan dan kelelahan. Faktor risiko utama termasuk merokok, obesitas, usia tua dan riwayat keluarga. Menurut American Cancer Society, merokok diperkirakan sebagai salah satu penyebab krusial yang meningkatkan risiko terkena kanker pankreas sampai 30 persen.
Penelitian ini melibatkan hampir 50.000 pria dan wanita di atas usia 50 selama sekitar 20 tahun. Pada awalnya, tak satu pun dari peserta memiliki diabetes atau kanker pankreas.
Diabetes sebagai tanda awal kanker pankreas
Berdasarkan perhitungan para peneliti dari hampir 50.000 peserta, teridentifikasi sekitar 16.000 orang yang kemudian memiliki diabetes dari hasil penelitian di atas. Lalu setelah 20 tahun lamanya penelitian, sekitar 400 orang didiagnosis terkena kanker pankreas,
Pengidap diabetes memiliki kemungkinan dua kali lipat terkena kanker pankreas dibandingkan mereka yang tidak terkena diabetes. Hal ini dibeberkan oleh Dr. Veronica Wendy Setiawan, peneliti kanker di Keck School of Medicine dari University of Southern California
“Harus ada cara yang lebih baik untuk mengidentifikasi pasien dengan kanker pankreas sejak dini. Jadi, kami ingin memahami karakteristik orang-orang yang terkait dengan diabetes dan kanker pankreas ini,” ujar Wendy.
Wendy turut menambahkan bahwa lebih dari 50 persen penderita diabetes dengan kanker pankreas telah didiagnosis mengidap diabetes sejak tiga tahun sebelum ia didiagnosis kanker pankreas. Hal ini tentu memprihatinkan dan turut menjadi fokus peneliti untuk memecahkan masalah tersebut.
Hal ini semakin memperkuat bahwa perkembangan diabetes, terutama di kemudian hari, bisa menjadi tanda awal kanker pankreas bagi sebagian orang. Jika hal ini bisa didiagnosis sejak awal, tentu penanganan kanker pankreas dapat dilakukan sebelum menjadi ganas.
Meski begitu, masih terdapat sejumlah hal yang harus dibenahi terkait hubungan diabetes dan kanker pankreas. Diabetes dinilai sebagai penyakit yang umum, sementara kanker pankreas relatif jarang. Fakta inilah yang kemudian memperkuat peneliti untuk mencari tahu lebih lanjut.
Menangani diabetes dan kanker pankreas sekaligus
Pankreas adalah organ yang memiliki banyak fungsi, termasuk pengaturan gula darah. Ia mengatur gula dengan memproduksi insulin. Tak pelak menurut Mayo Clinic, diabetes terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau jaringan tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga meningkatkan gula darah.
Penyebab kanker pankreas pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan diabetes. Berdasarkan penjelasan dr. Kartika Mayasari dari KlikDokter, ini dia faktor pemicunya:
- Merokok: Kebiasaan merokok tembakau adalah faktor risiko utama untuk kanker pankreas. Perokok berat memiliki risiko terbesar.
- Diabetes: Mereka dengan diabetes memiliki kemungkinan besar untuk terkena kanker pankreas.
- Faktor genetik: Memiliki anggota keluarga terdekat dengan riwayat kanker pankreas dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
- Pancreatitis (radang/infeksi pada pankreas): Peradangan/ infeksi pada pankreas untuk waktu yang cukup lama dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas.
- Obesitas: Mereka yang kelebihan berat badan memiliki kemungkinan sedikit lebih banyak terkena kanker pankreas.
“Kanker pankreas dapat diobati dengan menggunakan beberapa metode. Pada tahap awal umumnya kanker pankreas dapat diobati dan disembuhkan melalui pembedahan. Selanjutnya, adjuvant therapy sangat direkomendasikan. Terapi ini meliputi kemoterapi dan radioterapi,” kata dr. Tika.
Ingat, diabetes nyatanya bisa menjadi tanda awal adanya kanker pankreas. Jadi, sebagai upaya pencegahan, jangan lupa untuk selalu rutin memeriksa kadar gula darah, menjaga kesehatan dan hindari konsumsi gula berlebih. Salam sehat!
[NP/ RVS]