Penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan dan minuman kaya kalium secara seimbang. Hal ini karena tubuh manusia tidak memproduksi kalium secara alami.
Kalium merupakan mineral yang berfungsi mendukung aneka fungsi tubuh. Tugas elektrolit ini, antara lain mendukung kinerja impuls saraf, mengontrol tekanan darah, kontraksi otot, pencernaan, menjaga keseimbangan cairan tubuh maupun pH, hingga mengatur ritme jantung.
Asupan kalium yang terlalu sedikit dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, salah satunya diabetes. Mengapa kekurangan kalium dapat memicu penyakit metabolik tersebut? Temukan jawabannya lewat ulasan berikut.
Kekurangan Kalium Picu Diabetes
Disampaikan dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, kekurangan kalium dapat memengaruhi produksi insulin. Insulin merupakan hormon yang bertugas membantu sel tubuh menyerap dan mengubah gula darah menjadi energi.
“Terdapat studi yang menunjukkan orang dengan kadar kalium rendah memproduksi lebih sedikit insulin. Sehingga, lebih banyak kadar gula dalam darah dan berisiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2,” jelas dr. Astrid.
Hingga saat ini, memang belum banyak penelitian yang mengkaji penyebab diabetes akibat kekurangan kalium. Namun, jika Anda berisiko mengidap penyakit metabolik tersebut, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan kalium melalui sampel darah atau urine.
Artikel Lainnya: Makan Telur Kebanyakan Bisa Picu Diabetes, Benarkah?
Penyebab Kalium Rendah
Perempuan membutuhkan sebanyak 2.600 miligram kalium per hari. Sementara pria, membutuhkan 3.400 miligram kalium.
Kadar kalium tersebut dapat berkurang jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat diuretik untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Pasalnya, obat diuretik dapat menyebabkan ginjal membuang natrium dan kalium melalui urine.
Efek Kekurangan Kalium pada Penderita Diabetes
Kalium penting untuk penderita diabetes. Kurangnya asupan ini dapat menyebabkan komplikasi berupa ketoasidosis diabetikum (KAD).
KAD terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin. Sementara itu, gula darah juga tidak diserap dan diubah tubuh menjadi energi secara optimal.
Untuk menghasilkan energi, tubuh kemudian memecah lemak. Mekanisme KAD ini menciptakan produk limbah sampingan dalam tubuh yang disebut sebagai keton.
Artikel Lainnya: Nutrisi yang Harus Dibatasi Pengidap Penyakit Ginjal Karena Diabetes
Lonjakan kadar gula darah yang dialami penderita diabetes pada gilirannya dapat menyebabkan penumpukan keton. Akibatnya, diabetesi (penderita diabetes) mengalami sejumlah gejala, seperti dehidrasi, mual, lemah, sesak napas, hingga koma diabetik.
Selain itu, gula darah tinggi dan penumpukan keton juga menyebabkan ginjal membuang kalium. Sehingga, diabetesi semakin kekurangan kadar mineral penting tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kekurangan kalium dapat menyebabkan diabetes, juga berbahaya bagi orang yang sudah mengidap penyakit metabolik tersebut.
Untuk mencegah kekurangan kalium, Anda perlu mengonsumsi makanan dan minuman kaya kalium secara seimbang. Asupan yang dimaksud meliputi:
- Buah seperti pisang, aprikot, plum, dan kismis.
- Sayur seperti labu siam, bayam, kentang, dan brokoli.
- Kacang dan lentil.
- Dada ayam, salmon, dan daging sapi.
- Susu.
- Jus jeruk.
Namun, perlu dicatat bahwa deretan asupan kaya kalium tersebut harus dikonsumsi secukupnya. Konsultasikan dengan dokter perihal besar asupan yang dibutuhkan tubuh Anda.
Kelebihan asupan kalium atau hiperkalemia juga bisa berdampak buruk pada tubuh, seperti sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar, hingga jantung berhenti mendadak.
Seperti itulah hubungan antara kalium dan risiko penyakit diabetes. Maka dari itu, selalu penuhi asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh Anda agar terhindar dari diabetes atau penyakit lainnya.
Manfaatkan fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter untuk pertanyaan lain seputar diabetes.