Sudah sejak lama stevia digunakan sebagai pemanis pengganti gula. Tidak sedikit orang yang menggunakan stevia sebagai pemanis, karena terdapat beberapa keunggulannya yang tidak dimiliki oleh gula biasa.
Salah satu keunggulan pemanis alami yang diekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana ini adalah bebas kalori. Pasalnya, berdasarkan Livestrong, stevia mengandung senyawa bercita rasa manis bernama glikosida.
Senyawa ini tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh, sehingga tidak dapat menghasilkan energi atau kalori.
Selain itu, Food and Drug Administration di Amerika Serikat menyebut stevia memiliki cita rasa manis 200 hingga 400 kali lipat dibandingkan gula. Namun uniknya, stevia tidak meningkatkan kadar gula darah.
Menurut sebuah penelitian hal ini karena stevia dapat memengaruhi fungsi dan kerja insulin. Benarkah demikian?
Artikel Lainnya: Terapi Insulin, Harapan bagi Penderita Diabetes
Pengaruh Stevia Terhadap Insulin
Sebuah riset yang diterbitkan melalui Journal of Functional Foods pada Oktober 2019 menyebutkan bahwa stevia dapat meningkatkan fungsi insulin menjadi lebih optimal.
Studi tersebut menemukan bahwa stevia bisa meningkatkan sekresi insulin dan mendukung sel tubuh memanfaatkan gula darah.
Insulin adalah hormon yang bekerja membantu sel tubuh memanfaatkan gula darah untuk menjadi energi. Ketika produksi insulin terganggu, gula darah mengalami lonjakan dan penumpukan.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya hiperglikemia atau gula darah tinggi melebihi ambang batas normal. Pada gilirannya, gula darah tinggi turut mengembangkan penyakit diabetes.
Para peneliti menilai, konsumsi stevia membuat produksi insulin menjadi lebih baik sehingga mengurangi risiko diabetes.
Selain itu, manfaat stevia untuk penderita diabetes disebut-sebut membantu membuat Anda merasakan kenyang lebih lama.
Hasil penelitian yang dipublikasi Journal of Nutrition pada Juni 2012 mengungkapkan bahwa mengonsumsi stevia dapat mencegah hasrat makan secara berlebihan.
Hal ini bermanfaat bagi diabetesi (sebutan bagi penderita diabetes). Pasalnya, pola makan buruk dan berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan memperburuk kondisi diabetes.
Artikel Lainnya: Bagian Tubuh yang Tepat untuk Disuntikkan Insulin
Masih Kontroversi
Menanggapi hasil studi, dr. Reza Fahlevi, Sp. A., justru menilai stevia tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap produksi hormon insulin.
“Stevia ini, kan, pemanis buatan yang tidak mengandung gula di dalamnya. Jadi stevia tidak berpengaruh banyak terhadap insulin. Karena insulin hanya terpengaruh kalau ada asupan gula,” kata dr. Reza.
Nihilnya efek samping stevia terhadap insulin ini dibenarkan pula oleh riset yang dirilis American Diabetes Association (ADA) pada Juli 2018.
Para peneliti menemukan bahwa stevia tidak meningkatkan kadar gula darah maupun insulin pada orang dengan obesitas.
Kabar baiknya, hasil temuan ini menandakan bahwa stevia aman dikonsumsi diabetesi maupun pengidap obesitas. Dengan catatan, stevia digunakan dengan takaran atau porsi yang tepat.
Meski begitu, penelitian yang mengkaji efek samping stevia pada insulin dan gula darah manusia masih sangat terbatas. Alhasil, riset lanjutan dibutuhkan guna memperoleh bukti lebih kuat.
ADA dan American Heart Association juga tidak merekomendasikan penggunaan stevia untuk meningkatkan sensitivitas insulin.
Oleh karena itu, Anda sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika berencana memasukkan stevia ke dalam program diet sehat diabetes.
Apabila ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasi ke dokter melalui fitur Live Chat.
(OVI/JKT)