Buka puasa dengan menikmati es buah – yang berisi potongan-potongan melon, blewah, nangka dan lain-lain dengan tambahan sirup atau susu kental manis - adalah favorit banyak orang. Akan tetapi, apakah es buah ini aman dikonsumsi penderita diabetes?
Dikutip dari Mayo Clinic, diabetes mellitus mengacu pada sekelompok penyakit yang memengaruhi cara tubuh menggunakan gula darah (glukosa). Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi karena gangguan kerja hormon insulin di dalam tubuh.
Kandungan nutrisi es buah
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya ketahui dulu apa saja kandungan nutrisi yang terdapat dalam satu gelas es buah, seperti dilansir dari Fatsecret.
- Kalori 247 kkal
- Lemak 0 g
- Protein 0,77 g
- Gula 62,92 g
- Sodium 42 mg
- Kalium 6 mg
Berdasarkan poin-poin di atas, dapat dilihat, dibandingkan nutrisi lainnya, kandungan gula dalam satu gelas es buah sangatlah menonjol, yakni 62,92 g. Tingginya asupan gula yang masuk ke tubuh pada satu waktu tentu tidak baik untuk penderita diabetes.
Hal ini turut dibenarkan dr. Dyah Novita Anggaini dari KlikDokter. “Es buah sebaiknya tidak dikonsumsi penderita diabetes karena manis sekali karena biasanya pakai tambahan sirup dan air gula yang cukup banyak,” kata dr. Vita.
“Sebagai alternatif, paling baik sih konsumsi kurma ya. Kurma indeks glikemiknya rendah. Jadi, meski kadar gula tinggi, kurma tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Dan, penderita diabetes aman konsumsi 2-3 buah kurma saat buka puasa,” dia menjelaskan.
Prinsip buka puasa untuk penderita diabetes
Kalau es buah dilarang, lantas menu buka puasa bagaimana yang aman bagi diabetesi? Berikut prinsip menu berbuka bagi penderita diabetes, seperti disarankan dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter.
-
Banyak minum air putih
Perbanyak minum air putih dan batasi konsumsi minuman manis. Hindari pula minuman berkafein seperti kopi atau teh karena dapat membuat dehidrasi.
-
Buka puasa dengan makanan ringan seperti buah potong
Pilihlah buah dengan indeks glikemik rendah, seperti pisang, apel, pir, dan jeruk. Jus buah juga bisa menjadi alternatif, asalkan dibuat sendiri tanpa tambahan pemanis.
Kurma juga baik untuk dikonsumsi saat berbuka karena mengandung serat dan indeks glisemiknya rendah. Pilih kurma asli yang tidak diberi gula tambahan. Kombinasikan kurma dengan yoghurt atau makanan lain.
-
Sumber karbohidrat kompleks untuk makanan utama
Untuk makanan utama, pilih sumber karbohidrat kompleks yang membuat rasa kenyang bertahan lama seperti gandum, biji-bijian, dan nasi merah. Kombinasikan dengan sayuran, sumber protein seperti daging, ikan, atau tahu/tempe. Sumber asam lemak sehat yang meningkatkan kolesterol baik (HDL) dapat diperoleh dari ikan atau alpukat.
-
Batasi konsumsi gorengan
Batasi konsumsi makanan tinggi kadar asam lemak jenuh dan asam lemak trans, seperti gorengan, kue-kue manis, es krim, dan makanan bersantan.
-
Hindari makan berlebih
Makanlah dengan porsi seperti biasanya ketika sedang tidak puasa, atau gunakan piring kecil agar tidak makan terlalu banyak.
Beberapa prinsip di atas bisa diterapkan bagi penderita diabetes saat buka puasa. Dengan mengikuti pedoman tersebut diharapkan Anda yang menderita penyakit gula tidak akan mengalami kondisi yang membahayakan kesehatan
Buka puasa dengan es buah memang nikmat bagi mereka yang tidak memiliki gangguan kesehatan. Namun bagi mereka yang bermasalah dengan pemanis – seperti penderita diabetes – kandungan gula dan sirup yang tinggi bakal dalam hidangan ini bisa membuat gula darah Anda melonjak. Untuk buka puasa, awalilah dengan minum air putih karena lebih mudah diserap oleh tubuh dan baik untuk mengatasi dehidrasi.
[RVS]