Diabetes

Efek Makan Nasi dengan Kentang Seburuk Makan Nasi Pakai Mi?

Ayu Maharani, 27 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kentang yang notabenenya adalah karbohidrat sering dijadikan lauk dan dimakan pakai nasi. Bagaimana efeknya kalau terlalu sering makan nasi dengan kentang?

Efek Makan Nasi dengan Kentang Seburuk Makan Nasi Pakai Mi?

Hayo, siapa di sini penggemar sambal goreng kentang pakai ati atau kering kentang kacang teri? Duh, dimakan pakai nasi hangat, pasti bikin nafsu makan meningkat! Makan nasi dengan kentang memang kerap dilakukan di masyarakat kita.

Tapi, tunggu dulu. Kentang itu sendiri kan merupakan karbohidrat. Berarti, kalau makan nasi dengan kentang, apa bisa jadi dobel karbohidrat dan memicu diabetes?

Sebelum ngeh bahwa kentang itu termasuk asupan karbohidrat, orang-orang sebelumnya lebih dulu menyadari tentang bahaya makan nasi dengan mi. Ya, kebiasaan makan nasi dengan mi memang hingga kini juga sulit dihilangkan.

Sebab, bagi orang Indonesia, apa pun yang di luar nasi meski itu adalah karbohidrat, biasanya tetap saja dianggap lauk! Ya, kan?

Artikel Lainnya: Benarkah Kentang Tumbuk Dapat Meningkatkan Energi secara Maksimal?

Mengakali Makan Nasi dengan Karbohidrat Lain

Menanggapi hal di atas, begini penjelasan dr. Sara Elise Wijono, MRes dari KlikDokter.

Sebenarnya, makan nasi dengan kentang atau mi tidak langsung menghasilkan efek buruk saat itu juga. Kalau dilakukan secara rutin dan tidak disertai dengan asupan sehat lainnya, seperti protein dan serat, maka berisiko ada dampak yang tidak sehat.

Bahaya makan nasi dengan kentang sama seperti makan nasi dengan mi, yakni kegemukan. Sebab, kalori yang masuk ke dalam tubuh jadi berkali-kali lipat. Dari kegemukan itulah biasanya penyakit kronis muncul, termasuk diabetes.

Tak mengapa bila Anda makan banyak karbohidrat, tapi jangan lupa diimbangi dengan pembakaran lemak yang mumpuni (olahraga kardio).

Terkadang, banyak orang suka lalai dan hanya banyak makan saja, tetapi tidak ada yang “dibakar”. Kalori yang ada jadinya menumpuk. Itulah yang pada akhirnya meningkatkan risiko segala penyakit, terutama diabetes.

Dokter Sara mengatakan ada aturan yang berbeda antara makan nasi dengan mi dan makan nasi pakai kentang.

“Kalau yang dianggap lauk adalah mi, lebih baik pilih salah satu – mi atau nasi. Kalau yang dianggap lauk adalah kentang, lebih baik kurangi porsi nasinya. Lalu, tambahkan lauk lain, seperti sayur-sayuran, daging, atau protein nabati seperti tempe atau tahu.” jelasnya.

Artikel Lainnya: 4 Alasan Mengapa Anda Perlu Makan Oatmeal Setiap Hari

1 dari 2

Kentang Lebih Banyak Serat dibanding Mi

Mungkin Anda bertanya-tanya, kalau mi dan kentang sama-sama karbohidrat, kenapa aturannya berbeda saat dimakan bersama nasi?

Ternyata, jawabannya adalah kentang masih memiliki serat yang jauh lebih banyak dibanding mi. Hal ini membuat kentang masih (agak) memenuhi syarat untuk dianggap sebagai lauk.

Hal itu dibenarkan pula oleh dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter. Bahkan, karena tingginya kandungan serat dalam kentang, makanan tersebut direkomendasikan untuk melancarkan pencernaan bayi.

Tak cuma serat, kentang juga mengandung antioksidan, vitamin B kompleks, kalium, dan fosfor.

Jadi, Anda masih boleh makan nasi dengan kentang karena kandungan nutrisinya yang lebih banyak dari mi. Syaratnya, porsi nasi harus jauh lebih sedikit, ya!

Lalu, kadar kalium dalam kentang juga bisa menjadi pereda nyeri alami. Bila sedang sakit, akan lebih baik bila Anda makan nasi hangat dengan sup kentang diisi sayur lainnya dan potongan daging ayam atau sapi.

Artikel Lainnya: Tips Asupan Karbohidrat Sebelum Ikut Lomba Lari

2 dari 2

Jangan Dobel, Semua Harus Seimbang!

Agar terhindar dari bahaya makan nasi dengan mi atau bahaya makan nasi dengan kentang, berarti Anda harus menerapkan pola makan yang baik.

Adapun pedoman yang bisa diikuti adalah “Isi Piringku” yang dirilis tahun 2017 sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang.

Pedoman “Isi Piringku” mengajari Anda untuk makan secara lengkap. Lengkap berarti ada nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral). Lalu, piringnya dibagi setengah.

Setengah bagian yang pertama diisi oleh nasi, roti, mi, atau pasta (pilih salah satu), lauk berupa protein hewani (daging merah atau daging putih, telur, ikan), dan protein nabati (tahu atau tempe).

Setengah bagian yang kedua diisi dengan sayur-sayuran dan buah-buahan. Akan lebih baik bila proporsi sayur lebih banyak daripada proporsi buah. Kemudian, lengkapi dengan air putih. Ya, hingga sekarang, air putih memang masih jadi sumber cairan yang terbaik.

Sekarang, Anda sudah memahami kan soal makan nasi dengan kentang dan makan nasi dengan mi? Kalau masih punya pertanyaan tentang pola makan seimbang atau pencegahan penyakit kronis, konsultasikan pada ahlinya melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter, ya!

(FR/AYU)

Karbohidrat
Diabetes
Nutrisi Tubuh
Obesitas