Ternyata, Anda yang mengidap diabetes tak melulu mengawasi konsumsi gula atau kadar gula dalam tubuh. Masalah penglihatan juga harus menjadi perhatian yang penting. Salah satu caranya adalah melakukan pemeriksaan mata.
Pentingnya pemeriksaan mata bagi pengidap diabetes sering kali tidak dipahami dengan baik. Padahal, masalah gangguan penglihatan kerap hadir sebagai komplikasi dari penyakit diabetes. Untuk itu, tidak ada salahnya Anda pengidap diabetes untuk melakukan pemeriksaan mata.
Gejala yang dirasakan pengidap diabetes
Pasien diabetes mellitus dapat mengalami gejala klasik. Misalnya, sering merasa lapar (polifagi), haus (polidipsi), sering buang air kecil (poliuri), serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Namun, tidak semuanya mengalami hal tersebut.
Bisa saja mereka hanya mengalami rasa lemas, kesemutan, gatal, gangguan penglihatan, dan disfungsi ereksi. Selain gejala, Anda dapat dikatakan diabetes jika hasil pemeriksaan kadar gula darah di atas normal dan tidak terkontrol. Berikut pemeriksaan darah yang dapat dilakukan Anda.
- Gula darah puasa (≥ 126 mg/dl).
- Tes Toleransi Glukosa Oral atau TTGO (≥ 200 mg/dl).
- Gula darah sewaktu (≥ 200 mg/dl).
- HbA1c (≥ 6,5%).
Umumnya, pengidap diabetes akan diberikan edukasi mengenai pola hidup sehat sebagai metode utama untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Jika tidak berhasil, konsumsi obat antidiabetes yang akan membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
Hal tersebut harus melalui pertimbangan dokter spesialis penyakit dalam yang menangani. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk mengobati kadar gula darah yang tidak terkontrol tanpa konsultasi dokter terlebih dahulu.
Saat tidak ditangani dengan tepat, kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Tentunya, ini akan membahayakan tubuh Anda.
Komplikasi kadar gula darah tidak terkontrol
Memiliki kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik pada pembuluh darah besar maupun pembuluh darah kecil. Komplikasi diabetes juga dapat memengaruhi jantung, mata, otak, ginjal, sistem persarafan, dan berbagai organ lainnya.
Salah satu yang sering ditemui adalah komplikasi pada mata. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah bagian belakang mata.
Hal ini bisa berujung pada kebocoran dinding pembuluh darah. Itulah yang kemudian menyebabkan pembengkakan pada retina atau saraf mata. Selain itu, kerusakan pada pembuluh darah juga dapat memicu pertumbuhan pembuluh darah baru yang tidak normal.
Kondisi ini bisa saja meningkatkan tekanan bola mata dan saraf mata. Itulah sebabnya, pemeriksaan pemeriksaan mata bagi pengidap diabetes sangat penting. Salah satu komplikasi sering terjdai adalah penyakit mata diabetik atau diabetic eye disease.
Beberapa gangguan mata yang dapat dialami oleh pasien diabetes mellitus adalah retinopati diabetik, diabetic macular edema, katarak, dan glaukoma.
Cara mencegah komplikasi mata
Ketika mengalami komplikasi pada mata, pengidap diabetes akan merasakan adanya penurunan fungsi penglihatan. Jika terlaambat diatasi dan diberikan terapi, bisa menyebabkan kebutaan.
Beberapa cara berikut ini dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi mata pada pengidap diabetes.
- Mengatur kadar gula dalam darah, tekanan darah, dan kolesterol.
- Berhenti merokok.
- Melakukan pemeriksaan mata minimal satu kali dalam setahun.
Komplikasi mata pada pengidap diabetes sering kali berlangsung secara perlahan. Sampai-sampai tidak disadari oleh pengidapnya. Jika mengalami beberapa gejala berikut, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata.
- Melihat garis atau titik berwarna kehitaman yang tidak hilang.
- Melihat titik berwarna merah.
- Pandangan menjadi berkabut.
- Mengalami penurunan tajam penglihatan secara mendadak.
- Membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi pada lingkungan yang gelap.
Pemeriksaan mata bagi pengidap diabetes sangatlah penting. Ini untuk deteksi dini berbagai kemungkinan komplikasi kesehatan mata yang dapat dialami. Semakin cepat diketahui, Anda akan dapat diterapi dengan optimal. Fungsi penglihatan pada pengidap diabetes pun dapat lebih dijaga.
[HNS/AYU]